5 Wilayah Jabar Izinkan Study Tour, Bandung hingga Cirebon

Kebijakan Study Tour di Jawa Barat: Pro dan Kontra
Study tour adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar sekolah, bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung serta memperluas wawasan siswa. Namun, kebijakan ini kini menjadi sorotan utama, terutama di Jawa Barat, setelah Gubernur Dedi Mulyadi mengeluarkan larangan study tour dengan berbagai ketentuan.
Larangan tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan para pemimpin daerah. Beberapa dari mereka memilih untuk melonggarkan aturan, sementara yang lain tetap mematuhi kebijakan gubernur. Berikut adalah beberapa daerah di Jawa Barat yang memperbolehkan study tour dengan syarat tertentu.
Kota Bandung
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memberikan izin kepada sekolah-sekolah di wilayahnya untuk mengadakan study tour. Menurut Farhan, kebijakan ini diperlukan karena adanya dampak ekonomi terhadap pelaku usaha wisata. Ia menjelaskan bahwa study tour tidak boleh dikaitkan dengan nilai akademik dan tidak boleh memaksa siswa yang tidak mampu untuk membayar biaya kegiatan tersebut. Jika ada pelanggaran, kepala sekolah akan diberhentikan.
Kota Cirebon
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menyatakan bahwa study tour bisa dilakukan selama diawasi dengan ketat. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya ajang jalan-jalan, tetapi juga sarana untuk siswa mengenal dunia luar dan mendapatkan pengalaman baru. Perencanaan yang matang dan panduan dari pihak sekolah sangat penting dalam penyelenggaraannya.
Kabupaten Bandung
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menyatakan bahwa study tour seharusnya tidak menjadi masalah jika bermanfaat dan terarah. Ia menekankan bahwa kegiatan ini harus sesuai dengan kebutuhan sekolah dan didukung oleh orang tua. Selain itu, ia menilai bahwa larangan study tour perlu diimbangi dengan solusi konkret.
Kota Karawang
Kepala Disdikpora Karawang, Wawan Setiawan, menyatakan bahwa study tour masih diperbolehkan asalkan berada di wilayah Karawang. Ia melarang study tour yang dilakukan di luar kota.
Kabupaten Sumedang
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, secara terbuka mendukung kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi. Meski demikian, ia memberikan kelonggaran dengan membolehkan study tour selama masih berada di wilayah Jawa Barat.
Respons Gubernur Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi merespons kebijakan beberapa kepala daerah yang melonggarkan study tour. Ia menilai tidak bijak menjadikan anak sekolah sebagai objek peningkatan kunjungan pariwisata. Baginya, praktik ini merupakan bentuk eksploitasi terhadap anak-anak. Ia menyoroti adanya sekolah yang memungut biaya tambahan dari siswa, seperti lembar kerja siswa (LKS), buku, atau seragam.
Ia menegaskan bahwa pendidikan harus bebas dari nilai-nilai eksploitatif. Untuk meningkatkan kunjungan wisata, ia menyarankan agar pemerintah daerah memperbaiki infrastruktur dan lingkungan kota. Selain itu, ia menekankan pentingnya menertibkan berbagai bentuk pungutan liar, seperti parkir liar atau tiket ganda.
Dengan berbagai perspektif yang muncul, study tour tetap menjadi topik yang menarik perhatian masyarakat. Keputusan untuk melonggarkan atau mematuhi larangan ini tergantung pada kebijakan masing-masing daerah dan pertimbangan keseimbangan antara pendidikan, ekonomi, serta keselamatan siswa.