Kematian Mysterious Diplomat Muda Arya Daru, Polisi Perjelas Keterangan 15 Saksi

Kematian Diplomat Muda yang Menyisakan Banyak Pertanyaan
Kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), menimbulkan banyak pertanyaan dan kegundahan dalam masyarakat. Pria berusia 39 tahun ini ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Kejadian tersebut mengejutkan keluarga dan rekan kerjanya karena kondisi korban yang tidak biasa.
Saat ditemukan, kepala Arya terbungkus plastik dan terlilit lakban. Tubuhnya berada di atas tempat tidur, sementara pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam. Dugaan awal menyebutkan bahwa kematian ini bisa disebabkan oleh hal-hal yang tidak wajar, namun penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan penyebab pastinya.
Proses Penyelidikan dan Klarifikasi Saksi
Polisi telah melakukan klarifikasi terhadap 15 orang sebagai saksi dalam kasus ini. Para saksi ini berasal dari lingkungan kamar kos, tempat kerja Kemenlu, serta keluarga korban. Mereka adalah orang-orang yang pernah berkomunikasi dengan Arya sebelum ia ditemukan tewas.
Menurut informasi dari Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, proses penyelidikan berjalan lancar tanpa hambatan. Tim penyidik menggunakan prinsip investigasi ilmiah untuk mengungkap kasus ini secara transparan dan akuntabel.
“Penyelidikan mengedepankan prinsip scientific investigation agar hasilnya proporsional dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Ade Ary.
Jejak Terakhir Arya Daru
Berdasarkan rekaman CCTV, diketahui bahwa Arya sempat berada di rooftop Gedung Kemenlu pada malam 7 Juli 2025, sehari sebelum ia ditemukan tewas. Rekaman menunjukkan bahwa ia naik ke lantai 12 dengan membawa tas gendong dan tas belanja. Namun, saat turun, ia tidak lagi membawa barang-barang tersebut.
Selain itu, Arya juga sempat berbelanja baju di Mal Grand Indonesia sebelum pulang. Komunikasi terakhir antara Arya dan istri terjadi pada pukul 21.00 WIB. Ia mengabarkan bahwa ia habis belanja baju dan sedang antre taksi.
Namun, setelah komunikasi tersebut, Arya tidak bisa dihubungi. Hal ini membuat keluarga merasa cemas dan akhirnya meminta penjaga kos untuk mengecek kondisi suaminya.
Permintaan Istri untuk Mengecek Kamar Suami
Istri Arya, Ayu Puspitantri, mencoba menghubungi penjaga kos sebanyak tiga kali. Pada awalnya, nomor kontak penjaga kos tidak aktif, tetapi kemudian dia berhasil mengirimkan pesan melalui nomor baru. Setelah itu, Ayu kembali menghubungi penjaga kos pada pagi hari sebelum jenazah Arya ditemukan.
Rekaman CCTV menunjukkan bahwa penjaga kos sempat berusaha membuka pintu kamar Arya yang terkunci dari dalam. Pada saat itu, penjaga kos terlihat bersama seorang pria berkacamata. Gerak-geriknya juga terekam beberapa kali mengintip ke arah kamar Arya.
Pengambilan Buku Catatan dan Tindakan Penjaga Kos
Selain itu, ada rekaman yang menunjukkan bahwa Arya membuang tas kresek di dekat kamar kosnya pada pukul 23.24 WIB. Ia kemudian kembali ke kamar dan tidak terlihat lagi selama beberapa jam.
Menurut keterangan dari Ade Ary, tindakan penjaga kos untuk mengecek kamar Arya dilakukan karena HP suaminya mati. Meskipun begitu, hingga kini penyebab kematian Arya belum terungkap secara pasti.
Jenazah Arya Daru Pangayunan telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sunthen, Jomblangan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, pada 9 Juli 2025. Kepergiannya meninggalkan banyak tanda tanya dan rasa kehilangan bagi keluarga dan rekan kerjanya.