5 Fakta Menarik Lutung Kepala Emas, Monyet Berambut Mirip Singa

Featured Image

Keunikan dan Kehidupan Golden-headed Lion Tamarin

Jika ada kontes primata paling bergaya, mungkin Golden-headed Lion Tamarin akan menjadi juara. Dengan rambut emas menyala di sekeliling wajahnya, monyet kecil ini tampak seperti singa mini yang sedang berpetualang di hutan tropis Brazil. Namun jangan tertipu oleh penampilannya yang menarik—spesies ini justru sedang dalam ancaman akibat deforestasi dan fragmentasi habitat. Mari kita mengenal lebih dekat si 'singa kecil' dari hutan Atlantik melalui deretan fakta unik berikut!

Berambut Singa, tapi Ukuran Mini

Nama “lion tamarin” berasal dari surai emas dan mengembang yang mengelilingi wajahnya, yang sangat mencolok dari warna tubuhnya yang didominasi warna hitam pekat. Pada bagian kaki dan ekor juga berwarna emas atau oranye keemasan. Meskipun namanya memiliki unsur “singa”, ukuran Golden-headed Lion Tamarin tidak sebesar singa. Mereka memiliki ukuran relatif kecil, sekitar 20-34 cm dengan panjang ekor sekitar 30-40 cm. Mereka bisa merentangkan bulunya hingga tegak lurus agar tubuhnya tampak lebih besar, hal ini bertujuan untuk mengusir predator.

Rambut Emasnya Jadi Alat Komunikasi Visual

Seperti primata lainnya, Golden-headed Lion Tamarin berkomunikasi intensif lewat suara, ekspresi wajah, dan sentuhan. Namun, primata ini memiliki cara komunikasi yang unik—yaitu dengan menggunakan surai emasnya. Surai emas yang dimiliki oleh primata ini tidak hanya indah, tetapi sangat berfungsi untuk menunjukkan identitas antar individu. Selain komunikasi menggunakan surainya, primata ini juga menggunakan aroma untuk berkomunikasi. Mereka menggunakan kelenjar aroma kemaluan dan tenggorokan untuk menandai permukaan pohon, dan meninggalkan sinyal komunikasi penciuman kepada kawanannya. Saat waspada dan berinteraksi, bulunya bisa tampak lebih mengembang. Penampilan ini juga membuat primata ini mudah dibedakan dari jenis tamarin lain.

Si Pemakan Getah Pohon

Makanan utama Golden-headed Lion Tamarin adalah buah-buahan, bunga, nektar, serangga, dan hewan-hewan kecil. Selain makanan tersebut, mereka juga memakan getah atau eksudat pada tanaman. Mereka memiliki sumber makanan penting yaitu epiphytic tank bromeliads (Bromelia tangki epifit)—bromelia yang tumbuh pada tumbuhan lain seperti pohon, tetapi bukan parasit. Tanaman ini menjadi tempat mencari makan bagi primata ini. Selain itu, mereka juga berperan dalam ekosistem hutan sebagai penyebar biji. Kotoran mereka mengandung biji dari buah yang mereka makan. Sebuah studi menemukan bahwa 89% hampir 600 sampel feses mengandung biji. Ini artinya mereka memegang peran penting bagi kelangsungan ekosistem hutan, khususnya hutan Atlantik di pesisir Brazil.

Hidup dalam Keluarga Kecil yang Kompak

Golden-headed Lion Tamarin terkenal dengan sifat arboreal atau hidup di atas pohon. Mereka menghabiskan kehidupan mereka di atas pohon dan jarang menginjakkan kaki ke tanah. Mereka lebih aktif di siang hari. Selain itu, mereka juga terkenal dengan kehidupan berkelompok. Biasanya dalam satu kelompok terdapat 2-8 ekor—yang terdiri dari satu keluarga, yang berisi sepasang monyet yang sudah kawin dan anak-anaknya. Pasangan Golden-headed bersifat monogami—artinya mereka hanya memiliki pasangan seumur hidup. Mereka juga bertanggung jawab untuk bekerja sama merawat anak-anak mereka. Mereka hanya berkembang biak setahun sekali dan relatif jarang—yang mengakibatkan pertumbuhan populasi yang lambat.

Terancam Akibat Ulah Manusia

Sayangnya, meskipun memiliki keunikan, Golden-headed Lion Tamarin telah berstatus terancam punah. Habitatnya yang rusak menjadi faktor utama terancamnya primata ini. Banyak habitatnya yang telah terfragmentasi. Hutan tempat tinggal mereka telah terpecah menjadi pulau-pulau kecil karena pembukaan lahan dan peternakan. Selain itu, deforestasi juga menjadi ancaman besar bagi primata ini. Deforestasi terjadi untuk membuka ruang bagi industri kayu, arang, hingga pertanian. Selain habitat yang rusak, perdagangan ilegal masih sering terjadi pada primata ini. Namun, saat ini telah diatasi oleh pemerintah setempat, walaupun tidak sepenuhnya.

Golden-headed Lion Tamarin bukan hanya menarik dari penampilannya yang "sangar" dan elegan, tetapi dari peran pentingnya dalam menjaga ekosistem hutan. Sayangnya, primata mungil ini masih hidup di ujung tanduk akibat perusakan habitat dan keterisolasian populasi. Melindungi si 'singa kecil' ini tak hanya soal menyelamatkan satu spesies, tetapi menjaga hutan tropis Brazil yang menjadi rumah bagi ribuan kehidupan. Yuk, kenali dan dukung konservasi mereka sebelum pesonanya hanya bisa kita lihat di gambar.