Gempa Susulan 4,4 M di Poso Sulteng Terekam BMKG Hari Ini

Gempa Susulan 4,4 M di Poso Sulteng Terekam BMKG Hari Ini

Gempa Bumi Susulan di Poso Sulawesi Tengah

Pada hari Kamis, 24 Juli 2025, kembali terjadi gempa bumi susulan di wilayah Poso, Sulawesi Tengah. Informasi mengenai kejadian ini diperoleh dari hasil pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Gempa bumi yang terjadi pada pukul 20.42 WIB memiliki kekuatan sebesar 4.4 M. Lokasi gempa berada di koordinat 2.05 LS dan 120.64 BT, dengan jarak sekitar 73 km arah Barat Daya dari Poso. Kedalaman gempa mencapai 5 km.

Sebelumnya, pada pukul 20.06 WIB, gempa bumi dengan kekuatan 6.0 M juga terjadi di wilayah yang sama. Pusat gempa berada di darat, sekitar 70 km arah Barat Daya dari Poso. Kedalaman gempa bumi tersebut adalah 10 km. Getaran gempa dirasakan oleh masyarakat di beberapa lokasi seperti Poso, Bungku, Kolonodale, Palu, Mangkutana, dan Mappadeceng.

Dampak Gempa Bumi Berdasarkan Skala MMI

BMKG memberikan informasi mengenai dampak gempa bumi berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI). Skala ini digunakan untuk menilai intensitas gempa bumi berdasarkan pengamatan langsung terhadap efek yang terjadi di permukaan bumi. Berikut penjelasan mengenai skala MMI:

  • I MMI: Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
  • II MMI: Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
  • III MMI: Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah. Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
  • IV MMI: Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
  • V MMI: Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
  • VI MMI: Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang. Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
  • VII MMI: Semua orang di rumah keluar. Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
  • VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat. Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
  • IX MMI: Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan. Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipa-pipa dalam rumah putus.
  • X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
  • XI MMI: Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
  • XII MMI: Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

Informasi Penting Mengenai Gempa Bumi

BMKG menyampaikan bahwa data yang diberikan bersifat sementara dan belum stabil. Perubahan bisa saja terjadi seiring dengan kelengkapan data lebih lanjut. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG. Selain itu, penting untuk memperhatikan tindakan pencegahan agar dapat mengurangi risiko cedera akibat gempa bumi.