Host Indonesia Ini Membuat Heboh TikTok Award Asia Tenggara dengan Nuansa Batik Biru

Perpaduan Tradisi dan Modernitas dalam Penampilan Schatzi di TikTok Award Asia Tenggara
Pada ajang TikTok Community FEST 2025 yang digelar di Vietnam, bulan Juli lalu, penampilan Nuraeni atau lebih dikenal dengan nama panggung Schatzi menjadi perhatian khusus. Ia tampil memukau dengan busana yang menggabungkan nuansa batik biru yang anggun dengan kebaya modern. Busana tersebut merupakan hasil rancangan dari desainer Yoss Bridal Couture.
Schatzi terpilih sebagai salah satu perwakilan kreator top Indonesia dalam acara besar ini. Ia mengaku bangga bisa mewakili negara sendiri dalam ajang bergengsi tersebut. “Alhamdulillah bisa mewakili Indonesia di TikTok Award Asia Tenggara. Saya bangga bisa memperkenalkan budaya Indonesia seperti kebaya modern dan batik ke luar negeri,” ujarnya saat ditemui usai kunjungan pribadinya ke Cirebon.
Penampilan Schatzi kali ini bukanlah hal baru bagi dirinya. Sebelumnya, ia juga sukses menyelesaikan misi event TikTok bertajuk Hai Besti. Di Vietnam, ia ikut berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari creator experience day hingga evening gala award night. Pengalaman tersebut dinilainya sangat luar biasa.
Selain sebagai kreator, Schatzi juga dikenal sebagai host Top 2 Region Southeast Asia Music Master TikTok. Posisi ini memperkuat kiprahnya di dunia live streaming. Bahkan sebelumnya, ia juga sempat diundang menghadiri acara komunitas kreator TikTok di London.
Kini, Schatzi tidak hanya fokus pada dunia live streaming, tetapi juga mencoba menjajal dunia musik. Single perdananya berjudul Berharap Tiada Hari Esok (BTHE) telah dirilis dan tersedia di berbagai platform musik digital. Lagu ini menceritakan seseorang yang merasa tertekan karena mimpi indahnya berubah menjadi luka. Akhirnya, dia takut menghadapi hari esok dan berharap waktu berhenti.
Lagu tersebut tidak hanya dinyanyikan oleh Schatzi, tetapi ia juga bertindak sebagai eksekutif produser. Aransemen lagu dipercayakan kepada musisi ternama Indonesia. Proses pembuatan lagunya sekitar tiga minggu, tetapi total sampai rilis itu tiga bulan karena ia harus menyisihkan waktu dari kesibukan live streaming.
Perjalanan Schatzi di dunia live TikTok dimulai sejak pandemi Covid-19 pada 2021. Saat itu, ia masih bekerja sebagai beauty advisor dari salah satu produk kecantikan. Karena pandemi, ia tidak bisa ke mana-mana. Akhirnya, ia iseng-iseng melakukan live di TikTok. Waktu itu fitur live belum banyak digunakan.
Keseriusannya membuahkan hasil. Dari sekadar coba-coba, kini ia menjadi host official live TikTok Indonesia. Namun, jalan menuju puncak tidak selalu mulus. Ia sempat menjadi sasaran komentar nyinyir dari warganet. “Di live itu kan cuma bisa baca ketikan. Nggak tahu siapa yang ngetik. Jadi ya saya tetap jaga suasana hati dan nggak terpancing komentar buruk,” ucap Schatzi.
Kini, Schatzi bukan hanya kreator TikTok, tapi juga penyanyi pendatang baru yang mulai diperhitungkan. Akun @nuraeninuraei miliknya terus tumbuh, seiring dengan dukungannya terhadap berbagai kegiatan sosial. “Alhamdulillah, dari jadi host live, saya mendapat banyak rezeki, ketemu sponsor, dan nggak lupa berbagi,” jelas dia.