Kisah Menantu Berjuang Selamatkan Cucu, Dihina Ibu Mertua

Video Viral: Ibu Mertua Menghina Menantu Saat Melahirkan
Sebuah video yang menunjukkan perilaku tidak pantas dari seorang ibu mertua terhadap menantunya saat sedang melahirkan, tengah menjadi sorotan warganet. Dalam video tersebut, sang ibu mertua tampak memaki-maki menantunya yang sedang berjuang untuk melahirkan anaknya.
Dalam rekaman video yang viral, terlihat seorang wanita sedang berbaring di tempat tidur bersalin sambil berusaha menghadapi proses persalinan. Dua bidan berada di sisinya, mencoba memberikan dukungan dan bantuan. Namun, kondisi fisik dan mental wanita tersebut sangat lemah. Ia bahkan menyampaikan keputusasaannya dengan berkata, "Engga bisa lagi, bisa-bisa mati."
Sementara itu, para bidan terus memberikan semangat kepada wanita tersebut. Namun, tiba-tiba suara dari ibu mertua terdengar. Perempuan ini justru menyalahkan menantunya yang sedang melahirkan. Ia mengatakan bahwa ia juga capek karena menunggu selama tiga hari empat malam. Bahkan, ia menyampaikan pernyataan yang sangat keras, yaitu "Biar saja kamu mati! Tapi lahirkan dulu anak itu." Ucapan ini membuat banyak orang kaget dan marah.
Bidan yang mendampingi langsung mencoba menenangkan situasi. Ia meminta ibu mertua untuk lebih berempati dan memberikan dukungan kepada menantunya. Meski begitu, ibu mertua tetap tidak berhenti mengoceh dan memperingatkan menantunya agar tetap berusaha.
Video ini menyebar luas di media sosial dan menimbulkan reaksi yang sangat keras dari warganet. Banyak dari mereka mengecam sikap ibu mertua tersebut. Beberapa komentar seperti:
- "Mertua seperti ini kalau sakit parah jangan diurus atau sekadar jenguk aja."
- "Suami nya juga mana? Kok bisa2 nya. Tidak tegur2 itu orang tua nya bcra bgt."
- "Bidan harusnya tegas sih, disuruh keluar mertuanya. Mental pasien utama."
Banyak netizen merasa prihatin dan mengharapkan adanya tindakan yang lebih tegas terhadap sikap ibu mertua tersebut.
Aksi Mertua Usir Menantu Tanpa Diberi Uang
Tidak hanya kasus di atas, ada pula video lain yang viral tentang seorang ibu mertua yang mengusir menantunya dari rumah tanpa memberikan uang sepeser pun. Kejadian ini terjadi di Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada 2 Juli 2025.
Dalam video tersebut, seorang wanita yang sedang berada di rumah keluarganya tiba-tiba dipanggil pulang oleh mertuanya. Ketika sampai di rumah, ia terkejut karena kain bungkusan besar berisi pakaian miliknya sudah berada di depan pintu. Sang ibu mertua langsung mengusir wanita tersebut, membawa semua barangnya tanpa memberikan uang sedikit pun.
Selain itu, sang ibu mertua juga tidak memberikan sepeda motor milik menantunya. BPKB motor itu ternyata sudah digadaikan sebesar Rp8 juta, dan uangnya digunakan oleh suami wanita tersebut. Tak hanya itu, emas pribadi dan mas kawin senilai Rp80 juta juga dikuasai oleh mertua.
Kejadian ini membuat keluarga menantu sangat prihatin. Dalam video, saksi mata menguatkan wanita tersebut sambil merekam kejadian ini. Ia berkata, "Sabar ponakan, insya Allah ada lebih baik. Sabar, masya Allah."
Respons Netizen dan Kekhawatiran
Kasus ini menimbulkan reaksi yang sangat kuat dari warganet. Banyak dari mereka kesal dengan sikap suami wanita tersebut yang tidak membela istrinya. Beberapa komentar seperti:
- "Suami dan mertua seperti ini harus di ganti. Apa gunanya suami kalau tidak bisa bela istrinya?"
- "Mana suaminya?? Tega sekali semoga tua nanti di perlakukan bgt jg SM menantunya nanti."
- "Kenapa suaminya tidak lihat istri di usir seharusnya dia jadi garda terdepan bela istrinya."
Warganet juga mengkhawatirkan kondisi wanita tersebut, yang selama ini hidup dalam ketidakadilan. Diungkap oleh saksi mata, ternyata wanita tersebut selama ini menjadi korban KDRT oleh suaminya. Keluarga baru mengetahui hal ini setelah kejadian pengusiran tersebut.
Hingga artikel ini ditulis, belum diketahui secara pasti latar belakang permasalahan antara mertua dan menantu. Namun, kasus-kasus ini menunjukkan pentingnya peran suami sebagai pelindung dan pembela bagi istri, serta pentingnya empati dan penghargaan terhadap hak-hak seorang wanita.