Pendapatan Nintendo Melonjak 132% Berkat Switch 2

Featured Image

Kinerja Keuangan Nintendo Meningkat Pesat

Nintendo, salah satu perusahaan pengembang game terkemuka di dunia, mencatat peningkatan signifikan dalam kinerja keuangannya pada kuartal II/2025. Peningkatan ini didorong oleh kesuksesan penjualan konsol gim generasi terbaru mereka, yaitu Nintendo Switch 2.

Pendapatan Nintendo pada periode April hingga Juni 2025 meningkat sebesar 132% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai 572 miliar yen atau sekitar Rp51,7 triliun (dengan asumsi kurs Rp90 per yen). Laba bersih perusahaan juga mengalami pertumbuhan sebesar 19% secara tahunan. Hal ini menunjukkan bahwa strategi dan inovasi yang dilakukan oleh Nintendo mulai membuahkan hasil yang nyata.

Kesuksesan Penjualan Nintendo Switch 2

Peluncuran Nintendo Switch 2 menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan pendapatan tersebut. Sejak diluncurkan awal Juni 2025, konsol ini langsung menjadi yang tercepat dalam hal penjualan di seluruh dunia. Dalam empat hari pertama saja, Switch 2 telah terjual sebanyak 3,5 juta unit, dan hingga akhir Juni, total penjualan sudah mencapai 5,8 juta unit di seluruh dunia.

Switch 2 memiliki konsep hybrid yang sama seperti pendahulunya, bisa digunakan sebagai konsol portabel maupun disambungkan ke TV. Namun, konsol ini hadir dengan beberapa peningkatan signifikan, seperti layar yang lebih besar, prosesor yang lebih cepat, serta fitur baru seperti kontroler yang juga bisa difungsikan sebagai mouse komputer desktop.

Target Penjualan dan Prediksi Analis

Nintendo tetap mempertahankan target awal untuk menjual 15 juta unit Switch 2 hingga akhir Maret 2026. Namun, banyak analis memprediksi bahwa target ini akan direvisi naik karena dalam waktu sebulan saja, sudah terjual lebih dari 40% dari target tersebut.

Serkan Toto, seorang analis industri gim asal Jepang, menyatakan bahwa Nintendo sedang menjalani momentum yang sangat kuat. Peluncuran Switch 2 jauh melampaui ekspektasi banyak orang, dan rasanya sulit bagi konsol lain untuk menyaingi awal sekuat ini.

Tantangan yang Dihadapi Nintendo

Meskipun peluncuran Switch 2 terbilang sukses besar, Nintendo masih menghadapi tantangan dalam menjaga minat pemain dengan menyediakan game-game unggulan baru. Beberapa judul populer seperti Pokemon, Metroid, dan Kirby dijadwalkan dirilis akhir tahun ini, namun para penggemar sudah mulai meminta lebih banyak pilihan.

“Setelah pasar fanatik terpenuhi, Nintendo harus bisa menarik gamer arus utama untuk ikut beralih ke Switch 2,” ujar Toto.

Pengaruh Penundaan GTA VI

Penundaan peluncuran game yang paling ditunggu-tunggu, Grand Theft Auto VI (GTA6) dari Rockstar Games, justru menjadi kabar baik bagi Nintendo. GTA6 dijadwalkan rilis pada Mei 2026. Jika diluncurkan tahun ini, perhatian publik akan tersedot ke sana dan membuat promosi Switch 2 jadi jauh lebih sulit.

Peluang dan Ancaman Bagi Nintendo

Nathan Naidu dari Bloomberg Intelligence menilai Switch 2 menjadi titik balik Nintendo setelah empat tahun terakhir mengalami stagnasi pendapatan. Dia menyebut Nintendo punya peluang besar mempertahankan performa kuat ini, selama tidak ada gangguan seperti tarif impor tinggi di Amerika Serikat (AS) yang bisa mendorong harga konsol naik.

Di AS, Switch 2 dijual seharga US$449,99, atau sekitar Rp7,4 juta (dengan asumsi kurs Rp16.500 per dolar AS). Harga ini lebih mahal dibanding Switch generasi pertama yang diluncurkan pada 2017 dengan harga US$299,99 atau sekitar Rp4,9 juta.

Namun harga yang lebih tinggi tampaknya tidak menjadi penghalang bagi para penggemar berat Nintendo. Meskipun Nintendo kini mulai merambah ke dunia film dan taman hiburan, bisnis konsol tetap menjadi inti utama perusahaan.

Switch generasi pertama sangat populer selama pandemi Covid-19 berkat gim-gim seperti Animal Crossing yang menemani masa karantina. Hingga kini, Switch pertama telah terjual 153 juta unit sejak dirilis, menjadikannya konsol terlaris ketiga sepanjang masa setelah Sony PlayStation 2 dan Nintendo DS.