6 Pemimpin Baru Manchester United, Amorim Ingin Bertahan 20 Tahun dan Bawa Era Kejayaan

Visi Ambisius Ruben Amorim untuk Manchester United
Pelatih baru Manchester United, Ruben Amorim, telah mengungkapkan rencana jangka panjang yang ambisius untuk membawa klub kembali ke puncak kejayaan. Dalam wawancara terbarunya selama tur pramusim di Amerika Serikat, Amorim menyatakan keinginannya untuk bertahan di Old Trafford selama 20 tahun dan membangun kembali reputasi klub sebagai salah satu yang terbaik di Inggris maupun Eropa.
Amorim, yang mulai bekerja pada musim panas 2025, menghadapi tantangan berat setelah Manchester United finis di posisi ke-15 Premier League pada musim 2024-2025. Pencapaian ini merupakan yang terburuk dalam sepuluh tahun terakhir. Namun, dengan keyakinan tinggi, Amorim menegaskan bahwa perubahan besar sedang dilakukan, termasuk pembentukan struktur kepemimpinan baru di dalam skuad.
Menurutnya, tujuannya adalah tetap di klub selama dua dekade. “Saya ingin bertahan selama 20 tahun. Itu target saya dan saya sangat percaya akan hal itu,” ujarnya kepada wartawan. Ia menambahkan bahwa ia percaya diri akan bisa mencapai tujuan tersebut, meskipun hasil akan menjadi penentu utamanya. “Saya tahu musim lalu saya telah menggunakan semua kredit saya, tapi saya siap untuk memulai kembali.”
Amorim juga menekankan bahwa meski tanpa partisipasi Liga Champions, Manchester United masih memiliki daya tarik, dana, dan warisan besar yang bisa digunakan untuk bangkit. “Saya tidak ragu sedikit pun,” katanya. “Ada hal-hal yang tidak bisa dibeli, dan klub ini memilikinya. Sejarah, fans, budaya. Dan kami juga punya uang, bahkan tanpa Liga Champions.”
Strategi jangka panjang yang disiapkan oleh manajemen klub, termasuk CEO Omar Berrada, menunjukkan bahwa finansial bukanlah masalah utama. Yang lebih penting adalah perubahan budaya di dalam klub. “Mereka sedang menyusun strategi agar di masa depan klub ini memiliki lebih banyak pemasukan. Jadi, finansial bukan masalah. Tapi perubahan budaya, itu yang paling penting,” tegas Amorim.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan Amorim adalah pembentukan struktur kepemimpinan internal di ruang ganti. Selain Bruno Fernandes, ia menunjuk lima pemain lain sebagai bagian dari kelompok pemimpin. Mereka adalah Lisandro Martinez, Harry Maguire, Diogo Dalot, Noussair Mazraoui, dan kiper senior Tom Heaton. Keputusan ini menunjukkan bahwa Amorim melihat karakter dan tanggung jawab, bukan hanya usia atau pengalaman.
“Saya rasa perubahan budaya bukan semata tugas manajer, tapi lebih ke arah perubahan klub secara keseluruhan,” kata Amorim. “Saya tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Tapi tahun ini saya merasa punya lebih banyak orang untuk membantu.” Ia menambahkan bahwa sekarang ada enam orang yang bertanggung jawab atas dinamika tim. “Masalah kecil? Sekarang mereka yang urus. Saya katakan, ‘Itu tugas kalian.’ Semua perubahan kecil ini membantu grup jadi lebih solid.”
Noussair Mazraoui, pemain baru yang belum lama bergabung, langsung masuk ke lingkaran pemimpin karena karakternya. “Nous saya masukkan karena karakternya. Saya suka caranya. Saya mencoba memahami dinamika grup, menjangkau semua sisi ruang ganti. Mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab menjaga semua pemain tetap disiplin,” ujarnya.
Langkah pembentukan struktur ini diyakini sebagai fondasi untuk membangun kembali identitas dan kestabilan skuad United. Di bawah Sir Alex Ferguson, kepemimpinan dari para pemain senior menjadi kunci kesuksesan jangka panjang, dan Amorim tampaknya mencoba menghidupkan kembali warisan tersebut dalam format modern.
Di lapangan, hasil pramusim sejauh ini cukup menjanjikan. Setan Merah membuka persiapan dengan hasil imbang tanpa gol melawan Leeds United. Kemudian, mereka berhasil meraih kemenangan atas West Ham United dengan skor 2-1, serta menghajar Bournemouth 4-1 di Amerika Serikat. Manchester United masih memiliki dua laga uji coba tersisa sebelum Premier League 2025/2026 dimulai. Mereka akan menghadapi Everton dalam perebutan gelar Summer Series, lalu kembali ke Inggris untuk melakoni partai pemanasan terakhir melawan Fiorentina pada 9 Agustus.
Dari hasil dan atmosfer yang terlihat selama pramusim, tampaknya Amorim mulai menciptakan fondasi yang kokoh untuk musim yang akan datang. Namun, ekspektasi besar tetap mengintai, terutama mengingat sejarah buruk pelatih-pelatih United pasca-Ferguson yang rata-rata tak bertahan lebih dari tiga tahun.
Amorim sadar akan tekanan tersebut, namun tetap teguh pada visinya. Dengan kelompok kepemimpinan baru, keyakinan akan potensi klub, dan sokongan finansial yang kuat, pelatih berusia 40 tahun itu siap membuka lembaran baru bersama Manchester United.
“Jika kami memiliki budaya yang tepat, dengan sejarah, dana, dan fans yang kami miliki, maka kami bisa kembali ke tempat seharusnya,” tutup Amorim penuh harap.
Kini, tinggal menunggu apakah enam pemain yang dipilihnya mampu membuktikan bahwa mereka bisa menjadi fondasi perubahan budaya di Old Trafford. Dan tentu, mampukah Amorim memenuhi ucapannya untuk bertahan selama 20 tahun dan membawa United kembali ke puncak?
Daftar 6 Pemimpin Baru Manchester United Era Ruben Amorim:
- Bruno Fernandes – Tetap dipercaya sebagai kapten utama.
- Lisandro Martinez – Bek tangguh dengan semangat juang tinggi.
- Harry Maguire – Masih dihormati di ruang ganti meski jarang bermain.
- Diogo Dalot – Bek sayap yang konsisten dan berpengaruh.
- Tom Heaton – Kiper veteran yang jadi panutan di ruang ganti.
- Noussair Mazraoui – Pendatang baru dengan karakter kuat.
Dengan kombinasi pengalaman, kepemimpinan, dan energi baru, Amorim berharap enam sosok inilah yang menjadi ujung tombak kebangkitan Manchester United musim ini dan seterusnya.