Di Mana Hendra, Tukang Kebun Terduga Pembunuh Pemred Media Online di Pangkalpinang?

Featured Image

Kasus Pembunuhan Pemred Media Online di Bangka Belitung

Sebuah kejadian tragis terjadi di wilayah Kepulauan Bangka Belitung, yang menewaskan seorang pemimpin redaksi (Pemred) media online. Adityawarman ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tidak wajar di dalam sumur kebun miliknya di Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kota Pangkalpinang. Kejadian ini memicu penyelidikan intensif oleh pihak berwajib.

Penyebab Kekhilangan dan Awal Penyelidikan

Hendra, tukang kebun korban, kini menjadi sasaran pencarian polisi. Ia menghilang setelah terakhir kali terlihat bersama Adityawarman di kebun pada Rabu (6/8/2025). Sejak saat itu, keberadaannya tidak diketahui. Dugaan kuat menyebutkan bahwa Hendra adalah pelaku utama dari pembunuhan tersebut.

Keluarga korban melaporkan kehilangan Adityawarman pada Jumat (8/8/2025). Ia terakhir kali terlihat pada Rabu pagi saat berpamitan kepada istrinya untuk pergi ke kebun dan bertemu dengan tamu dari sebuah hotel. Adit, panggilan akrabnya, ditemani oleh Hasan, penjaga kebun yang baru bekerja selama dua bulan.

Setelah tamu hotel pergi, Adit dan Hasan masih berada di lokasi hingga pukul 11.30 WIB. Namun, sejak pukul 12.30 WIB, ponsel Adit tidak bisa dihubungi. Pesan WhatsApp yang dikirim istri hanya mendapat centang satu. Hasan sempat memberi kabar bahwa Adit akan pergi ke Koba, Bangka Tengah dan kembali pada tengah malam. Setelah itu, Hasan juga tidak bisa dihubungi.

Penemuan Jenazah dan Proses Investigasi

Keesokan harinya, jenazah seorang pria ditemukan di dalam sumur di samping pondok kebun milik korban. Jenazah tersebut kemudian dipastikan sebagai Adityawarman. Kondisi sumur cukup dalam dan airnya keruh. Di pondok masih ada bekas makanan, pakaian, serta teko berisi air kelapa yang belum tersentuh.

Polisi mengungkap bahwa kendaraan milik korban, mobil Daihatsu Terios putih, diketahui menyeberang melalui Pelabuhan Mentok dan dibawa oleh dua orang yakni Hasan dan Akmal, temannya. Pada Jumat (8/8/2025), polisi berhasil menangkap Akmal di wilayah Sumatra Selatan. Ia diamankan bersama mobil milik korban.

Sementara itu, Hasan masih buron dan dalam pengejaran oleh aparat gabungan dari Polda Babel, Polda Sumsel, serta Polres dan Polsek setempat. Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kombes Pol M Rivai Arvan, menjelaskan bahwa kedua pelaku melarikan diri dari Pulau Bangka ke Sumatra Selatan melalui Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok.

Modus Pelaku dan Identitas Palsu

Kedua pelaku menggunakan identitas orang lain untuk mengelabui petugas. Akmal, yang ditangkap oleh Polres Ogan Komering Ilir (OKI), ternyata memiliki nama asli Martin. Ia menggunakan Kartu Keluarga (KK) atau identitas orang lain saat menyeberang. Kombes Pol M Rivai Arvan menjelaskan bahwa akmal dan Hasan pergi dari Mentok ke Palembang dan ditangkap di OKI Sumsel.

Penyelidikan terus berlangsung untuk mengungkap latar belakang kejadian ini. Polisi berharap dapat menemukan pelaku sehingga semua fakta dapat terungkap. Saat ini, Akmal ditahan di Mapolres OKI Polda Sumsel, sedangkan Hasan masih dalam pencarian.

Keluarga dan masyarakat berharap proses hukum berjalan cepat dan adil agar kasus ini dapat diselesaikan secara transparan.