Herman Berteriak Ada Bom di Pesawat Lion Air, Tanyakan Posisi Bagasi Setelah Penerbangan dari Merauke

Penumpang Lion Air Ancam Bawa Bom, Pihak Maskapai dan Polisi Lakukan Tindakan Cepat
Seorang penumpang maskapai Lion Air yang bernama Herman kini menjadi sorotan setelah aksinya mengancam membawa bom di dalam pesawat. Kejadian ini terjadi saat penerbangan JT308 rute Merauke ke Kualanamu, Sumatera Utara, yang sebelumnya melakukan transit di Makassar dan Bandara Soekarno-Hatta. Peristiwa tersebut memicu kekhawatiran dan kepanikan di antara para penumpang.
Menurut Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald F.C Sipayung, motif dari tindakan Herman adalah karena tidak mendapatkan jawaban yang jelas mengenai posisi barang bawaannya di bagasi. Ia sempat bertanya kepada beberapa pramugari dan pramugara, namun merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan. Hal ini akhirnya memicu emosinya hingga ia mengeluarkan ancaman yang kemudian viral di media sosial.
Pada saat itu, pesawat sedang dalam proses taxi way menuju landasan untuk lepas landas. Saat itulah petugas Lion Air menerima laporan dari awak kabin bahwa ada ancaman dari salah satu penumpang. Pilot langsung memutuskan untuk membatalkan penerbangan dan kembali ke apron. Para penumpang dievakuasi dan diminta menunggu di ruang tunggu Terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Setelah kejadian tersebut, pihak Bandara Soetta dan Aviation Security (Avsec) masuk ke dalam pesawat untuk mengamankan Herman. Selanjutnya, polisi melakukan pemeriksaan terhadap delapan saksi, termasuk pramugari, petugas Avsec, manajer Lion Air, hingga keluarga Herman. Beberapa barang bukti juga diamankan, seperti koper berwarna hitam, tiket penerbangan, dan fotokopi KTP milik Herman.
Hasil pemeriksaan urine dan alkohol dari Herman menunjukkan bahwa tidak ada zat berbahaya atau alkohol yang terdeteksi. Menurut informasi yang diperoleh, Herman telah menjalani aktivitas kerja dan pertemuan dengan keluarga selama di Merauke sebelum akhirnya hendak kembali ke kampung halamannya di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Kasatreskrim Polresta Bandara Soetta, Kompol Yandri Mono menyatakan bahwa peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, ada kerugian materiil akibat efek domino dari ancaman tersebut. Maskapai akhirnya memutuskan untuk mengganti pesawat agar penumpang dapat melanjutkan perjalanan. Pesawat awalnya adalah Boeing 737-900 MAX PK-LRG, kemudian diganti dengan Boeing 737-900ER PK-LSW.
Saat ini, penyidik gabungan dari PPNS Kementrian Perhubungan dan jajaran Polresta Bandara Soekarno Hatta masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap Herman. Pihak kepolisian juga memanggil keluarga tersangka guna mencari tahu latar belakang dan kondisi psikologis Herman. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Herman masih memiliki emosi yang tinggi dan pembicaraan yang tidak jelas saat dilakukan pemeriksaan.
Hingga saat ini, pihak kepolisian memastikan bahwa tidak ada kaitan antara Herman dengan organisasi terorisme. Setelah isi koper Herman diperiksa, hanya ditemukan pakaian dan tidak ada barang ilegal lainnya. Peristiwa ini menjadi peringatan bagi semua pihak, baik maskapai maupun penumpang, untuk tetap tenang dan mengikuti prosedur keamanan yang berlaku.