Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11: Pola Pengembangan Paragraf Deduktif atau Induktif

Panduan Lengkap Menentukan Pola Pengembangan Paragraf Deduktif dan Induktif
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas XI SMA/SMK, terdapat beberapa materi yang perlu dipahami dengan baik. Salah satu topik penting adalah memahami pola pengembangan paragraf, baik itu deduktif maupun induktif. Hal ini menjadi dasar dalam menulis teks yang terstruktur dan logis.
Pada Bab 1: Mengenalkan dan Mempromosikan Produk Pangan Lokal Indonesia, siswa diajarkan untuk menganalisis dan mengidentifikasi pola pengembangan paragraf. Tujuannya adalah agar siswa mampu memahami struktur penulisan yang benar dan dapat menggunakannya dalam berbagai bentuk tulisan.
Soal Benar atau Salah
Berikut beberapa soal yang bisa dijadikan latihan untuk memahami konsep pola pengembangan paragraf:
-
Dalam satu paragraf boleh terdapat dua ide pokok yang dituangkan dalam dua kalimat utama.
Jawaban: Salah -
Hanya terdapat satu kalimat penjelasan dalam satu paragraf untuk menjelaskan ide pokok.
Jawaban: Salah -
Pola pengembangan paragraf deduksi dimulai dengan pernyataan umum kemudian diakhiri dengan pernyataan-pernyataan khusus.
Jawaban: Benar -
Kalimat utama pada pengembangan induktif terletak di akhir paragraf.
Jawaban: Benar -
Pola pengembangan induktif dimulai dengan pernyataan-pernyataan khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum.
Jawaban: Benar
Identifikasi Pola Pengembangan Paragraf
Berikut contoh paragraf dan pola pengembangannya:
Paragraf a:
Pemerintah lewat Kementerian Pertanian berniat menambah luas lahan sawah guna menciptakan ketahanan pangan nasional. Hal ini dirasa penting karena banyak lahan pertanian yang mengalami alih fungsi. Ketahanan pangan ini dirasa mendesak untuk segera dilakukan karena krisis yang melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia akibat pandemi Covid-19. Setiap bangsa harus segera memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan tidak bisa bergantung pada impor dari bangsa lain. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang terutama menyangkut daerah mana di Indonesia yang layak untuk segera dibuka menjadi lahan pertanian baru.
Jawaban: Paragraf Deduksi
Paragraf b:
Buah lokal dipercaya lebih sehat dan segar dibandingkan buah impor. Hal ini disebabkan buah impor yang masuk ke Indonesia memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pengirimannya. Seperti buah apel yang diimpor dari Amerika. Mereka butuh waktu lebih dari tiga minggu untuk sampai ke tanah air. Hanya dengan proses pengawetan buah tersebut akan tetap segar ketika sampai ke masyarakat Indonesia. Dengan alasan itulah, mengonsumsi buah lokal dirasa lebih menyehatkan karena pastinya tidak ada unsur pengawet.
Jawaban: Paragraf Induksi
Paragraf c:
Gerakan mencintai barang dalam negeri semakin lantang digaungkan. Buah dan sayur sebagai bagian dari kekayaan hayati Indonesia juga menjadi fokus gerakan. Namun, sejumlah permasalahan masih terus mengganjal. Baru-baru ini Menteri Pertanian mengatakan bahwa tingkat konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih rendah. Tingkat konsumsi buah lokal masyarakat Indonesia belum mencapai 40 kg per kapita setiap tahun, padahal seharusnya lebih dari 65 kg per kapita per tahun. Permasalahan yang lain seperti volume produksi dari tingkat petani. Selama ini, produksi buah-buahan lokal masih dari usaha yang bersifat pekarangan, bukan perkebunan besar. Dengan kondisi tersebut, volume produksi buah-buahan lokal Indonesia juga menjadi terbatas.
Jawaban: Paragraf Deduksi
Paragraf d:
Kota Batu, Malang, Jawa Timur selama ini dikenal sebagai penghasil apel. Namun, ternyata kota sejuk di Kota Malang tersebut juga menghasilkan ketela khas yang sangat disukai oleh masyarakat Jepang, yaitu ketela ungu. Para petani di Batu, Malang bahkan hampir setiap bulan mengekspor jenis umbi ini. Masyarakat Jepang sangat suka mengonsumsi umbi ungu karena banyak manfaat kesehatan yang ada pada kandungan umbi ungu ini. Beberapa manfaat mengonsumsi umbi ungu adalah bisa mencegah penyakit asma, kanker, bahkan diabetes. Memang sangat luar biasa pada saat kita suka mengonsumsi produk makanan asing seperti beberapa jenis makanan cepat saji yang belum tentu sehat untuk tubuh kita. Ternyata makanan produk lokal Indonesia disukai oleh orang Jepang.
Jawaban: Paragraf Induksi
Latihan Menulis Paragraf
Siswa diminta untuk menulis dua paragraf dengan tema tempe sebagai sumber makanan protein nabati. Berikut contoh jawaban:
Paragraf Deduktif:
Tempe, makanan fermentasi dari kedelai, merupakan sumber protein nabati yang murah dan sehat bagi masyarakat Indonesia. Proses fermentasi yang terjadi pada kedelai menghasilkan protein nabati berkualitas tinggi yang mudah dicerna tubuh. Selain kaya protein, tempe juga mengandung berbagai vitamin, mineral, dan serat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan seratnya yang tinggi membuat tempe sangat baik untuk pencernaan. Karena harganya yang terjangkau dan kandungan gizinya yang lengkap, tempe menjadi makanan pokok bagi banyak masyarakat Indonesia, terutama mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Selain itu, tempe juga sangat mudah diolah menjadi berbagai macam masakan, mulai dari tumisan, goreng, hingga dibuat menjadi nugget atau bakso. Dengan demikian, tempe tidak hanya menjadi sumber protein nabati yang murah dan sehat, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya kuliner Indonesia.
Paragraf Induktif:
Tempe merupakan makanan yang kaya akan nutrisi dan mudah didapat. Proses fermentasi pada kedelai menghasilkan protein nabati yang berkualitas tinggi, serat, vitamin, dan mineral. Harga tempe yang relatif murah membuatnya mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat. Selain itu, tempe juga sangat fleksibel dalam pengolahan, sehingga dapat diolah menjadi berbagai macam masakan. Dengan segala kelebihannya, tempe layak disebut sebagai makanan super yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.