Pesan Email Arya Daru ke Layanan Kesehatan Mental, Polisi Mengaku Ingin Menenggelamkan Diri di Pantai

Featured Image

Kehidupan Arya Daru yang Tersembunyi di Balik Kecintaannya pada Laut

Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dikenal memiliki minat yang kuat terhadap kehidupan bawah laut. Namun, kisah hidupnya kini menjadi perhatian publik setelah adanya temuan mengejutkan dalam penyelidikan digital forensik.

Dalam proses pemeriksaan digital, polisi menemukan bukti-bukti yang mengungkapkan sisi lain dari diri Daru. Salah satu temuan penting adalah email yang dikirimkannya kepada sebuah layanan kesehatan mental. Dalam surat elektronik tersebut, ia menyampaikan perasaan ingin menenggelamkan diri ketika melihat pantai. Pernyataan ini justru bertentangan dengan kecintaannya terhadap laut dan aktivitas menyelam.

Aktivitas Menyelam dan Minat terhadap Dunia Bawah Laut

Daru adalah penggemar berat scuba diving, yaitu aktivitas menyelam menggunakan alat pernapasan mandiri (SCUBA). Alat ini memungkinkan penyelam untuk berada di bawah air dalam waktu yang lebih lama dan mencapai kedalaman yang lebih jauh dibandingkan penyelaman bebas (free diving).

Minatnya terhadap dunia bawah laut juga terlihat dari akun Instagram pribadinya, yang menyertakan tulisan "Love scubadiving." Di akun YouTube miliknya, Daru sering membagikan video tentang laut dan penyelaman. Dari catatan, terdapat setidaknya 49 video bertema kelautan. Bahkan, foto profil akunnya menunjukkan dirinya sedang berada di dalam air.

Salah satu video yang menarik perhatian adalah dokumentasi pelatihan penyelamatan diri jika mengalami tenggelam. Di kolom komentar, Daru juga menjelaskan pentingnya memahami fungsi alat selam. Ia menyampaikan bahwa dalam pelatihan penyelam, penting untuk memperhatikan sumber udara alternatif dan cara menggunakannya.

Temuan Digital Forensik yang Membuka Mata

Di balik unggahan-unggahan yang menunjukkan antusiasme terhadap laut, penyelidikan digital forensik mengungkapkan sisi lain kehidupan Daru. Polisi menemukan ponsel Samsung Galaxy Note 9 miliknya di kamar kosnya di Gondia International Guesthouse, Jakarta Pusat.

Dari hasil penelusuran, ditemukan bahwa Daru pernah menjalani konsultasi kesehatan mental pada tahun 2013 dan 2021. Dalam email yang dikirimkan ke layanan dukungan emosional, ia menyampaikan perasaan tertekan dan putus asa, termasuk keinginan untuk melompat dari gedung tinggi atau menenggelamkan diri saat melihat pantai.

Meski begitu, polisi menegaskan tidak ada indikasi pencarian informasi mengenai metode bunuh diri tertentu, seperti penggunaan lakban. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada niat yang jelas untuk melakukan tindakan ekstrem.

Penyakit yang Diduga Mengganggu Kesehatan

Selain itu, dalam riwayat pencarian di ponsel Daru, ditemukan informasi tentang beberapa penyakit yang mungkin dialaminya. Informasi ini menjadi bagian dari analisis yang dilakukan oleh tim digital forensik.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menyatakan bahwa berdasarkan seluruh temuan digital, tidak ditemukan indikasi keterlibatan pihak lain dalam kematian Daru. Tidak ada dokumen atau informasi yang menunjukkan ancaman fisik maupun psikis terhadap korban.

Temuan ini membuka wawasan baru tentang kehidupan Arya Daru, yang seolah memperlihatkan dua sisi yang kontras: antara cinta terhadap laut dan kekhawatiran terhadap kesehatan mental.