Setelah 6 Perusahaan Swasta, Artha Graha Network Ikut Andil dalam Investasi di IKN

Featured Image

Artha Graha Tampakkan Minat Investasi di IKN

Perusahaan Artha Graha melalui jaringan Artha Graha Network menyatakan minatnya untuk menanamkan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini disampaikan langsung oleh perwakilan Artha Graha Network, Michael Iskandar, yang menganggap pembangunan IKN memiliki potensi besar dalam beberapa sektor. Menurutnya, sektor hospitality dan food & beverage (F&B) menawarkan peluang yang menarik.

“Saya rasa pembangunan ini menarik, khususnya untuk sektor hospitality dan food & beverage (F&B). Itu akan kami pelajari lebih lanjut,” ujar Michael dalam pernyataannya.

Beberapa anak usaha dari Artha Graha Group, seperti Bank Artha Graha Internasional, Electronic City, Discovery Hotels & Resorts, Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Takokak Win’s Tea, Creative Event Entertainment, dan PT Samudera Indo Sejahtera (PT SIS Tual), disebut akan ikut berkontribusi dalam membangun ekosistem investasi di IKN.

Kepala Otorita IKN Berkomitmen pada Pembangunan

Kepala Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen melanjutkan pembangunan IKN. Fokus utama saat ini adalah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

“Sekarang kita berada di KIPP 1A, terdapat Istana, di sebelah kanan adalah Legislatif, dan di sebelah kiri adalah Yudikatif. Ini semua akan kita bangun dalam tiga tahun. Saat ini pembangunan jalan di KIPP 1B juga sudah dimulai karena di sana ada beberapa investasi yang masuk,” ujar Basuki.

Ia menambahkan bahwa pembangunan gedung Yudikatif dan Legislatif telah diarahkan untuk diselesaikan dalam waktu tiga tahun.

Ekosistem Pendukung untuk Kehidupan Masyarakat

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Sudiro Roi Santoso, menjelaskan bahwa pembangunan IKN membutuhkan ekosistem pendukung yang mampu menunjang kehidupan masyarakat di dalamnya. Termasuk sarana hiburan dan gaya hidup.

“Yang saat ini kami butuhkan agar ekosistem bisa berjalan adalah crowd, tempat-tempat keramaian dan juga lifestyle, seperti sarana olahraga. Jadi bukan sekadar memindahkan orang, tapi menciptakan kenyamanan agar betah tinggal di sini,” kata Roi.

Pasar Potensial dengan Pertumbuhan Penghuni

Sekretaris OIKN Bimo Adi Nursanthyasto menyampaikan bahwa IKN telah memiliki pasar yang potensial dengan jumlah penghuni yang terus bertambah. Saat ini, sudah terdapat sekitar 1.200 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 5.000 pekerja konstruksi yang tinggal di IKN. Selain itu, ribuan turis lokal juga rutin mengunjungi kawasan ini.

“Ini yang sering ditanyakan investor: berapa target market-nya? Kami yakin pengelolaan aset seperti di SCBD bisa diterapkan di sini, melalui kerja sama B2B yang menjanjikan,” jelas Bimo.

Strategi Relokasi ASN dan Penambahan Investor

Sebagai bagian dari strategi relokasi, Kementerian PAN-RB juga telah meminta OIKN untuk menyusun kriteria prioritas pemindahan ASN. Tercatat, sebanyak 3.500 ASN dari 16 kementerian/lembaga telah terpilih untuk relokasi awal ke IKN.

Dengan meningkatnya minat investasi, OIKN mencatat enam perusahaan swasta telah resmi menanamkan modalnya di IKN dengan nilai total mencapai Rp 3,65 triliun. Investasi tersebut berasal dari sektor kuliner, perhotelan, pendidikan, ritel, konstruksi, serta properti komersial dan residensial.

Proyek Investasi di Berbagai Sektor

Di sektor kuliner, PT Solusi Harapan Nusantara yang menaungi brand seperti Bakoel Bamboe dan Katta Coffee & Kitchen akan membangun pusat kuliner di atas lahan seluas 1,8 hektare. Sementara di sektor perhotelan, PT Makmur Berkah Hotel (MBH) akan menghadirkan hotel bintang lima di bawah jaringan Marriott International di lahan 2,04 hektare.

Untuk sektor pendidikan, PT Australia Independent School (AIS) Nusantara akan membangun sekolah dengan kapasitas 750 siswa menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB) di lahan 7,9 hektare. Di bidang ritel, PT Maxi Nusantara Raya akan membangun supermarket modern dan area kuliner seluas 0,21 hektare.

Selain itu, PT Kreasibeton Nusapersada akan mengembangkan area komersial dan residensial berupa apartemen, perkantoran swasta, dan supermarket di lahan 9,342 hektare. Sementara PT Daya Mulia Turangga akan membangun area perkantoran dan komersial di atas lahan 2,88 hektare.