Son Heung-min Akan Tinggalkan Tottenham, LAFC Tawarkan 15 Juta Poundsterling

Featured Image

Son Heung-min Siap Tinggalkan Tottenham Hotspur

Kapten sekaligus ikon klub Tottenham Hotspur, Son Heung-min, dikabarkan semakin dekat dengan keputusan untuk meninggalkan klub setelah menjalani 10 musim penuh di London Utara. Klub asal Liga Utama Amerika Serikat (MLS), Los Angeles FC (LAFC), sedang dalam proses negosiasi lanjutan untuk mengamankan jasa pemain Korea Selatan tersebut dengan tawaran senilai 15,1 juta Poundsterling atau sekitar Rp317 miliar.

Dalam konferensi pers yang digelar pada hari Sabtu (2/8), Son secara terbuka menyatakan niatnya untuk hengkang dari Tottenham Hotspur pada bursa transfer musim panas ini. Pemain berusia 33 tahun itu disebut telah memberi lampu hijau kepada LAFC, dan laga pramusim Spurs melawan Newcastle United di tanah kelahirannya, Korea Selatan, bisa menjadi pertandingan terakhirnya dalam balutan seragam The Lilywhites.

Son masih memiliki sisa satu tahun kontrak setelah Tottenham memicu klausul perpanjangan secara otomatis musim lalu. Oleh karena itu, klub asal London Utara itu berhak menerima kompensasi sebelum melepas pemain yang telah menjadi tulang punggung mereka selama satu dekade terakhir.

LAFC dan Tottenham Sudah Masuk Tahap Lanjutan Negosiasi

Menurut laporan dari GiveMeSport, Tottenham dan LAFC kini berada dalam tahap negosiasi lanjutan dengan nilai transfer sekitar 15,1 juta Poundsterling (sekitar Rp317 miliar). Nilai tersebut hanya separuh dari harga awal yang dipatok Spurs untuk menjual Son ke tim dari luar Eropa.

“Jika Son hengkang ke klub Saudi Arabia, Tottenham kabarnya menginginkan bayaran mencapai 30 juta Poundsterling (sekitar Rp630 miliar). Namun, keputusan Son untuk memilih MLS sebagai destinasi berikutnya membuat klub bersedia menurunkan banderolnya menjadi 20 juta Poundsterling, meski kini terlihat siap menerima tawaran lebih rendah dari LAFC,” tulis media tersebut.

Komunitas Korea di LA Jadi Faktor Kunci

Salah satu alasan kuat di balik keputusan Son lebih memilih LAFC ketimbang tawaran fantastis dari Liga Pro Saudi adalah adanya komunitas Korea Selatan yang berkembang pesat di kota Los Angeles. Keberadaan dukungan budaya dan sosial tersebut disebut menjadi faktor penting dalam pertimbangan sang pemain.

LAFC bahkan dikabarkan telah mengirim delegasi resmi ke Korea Selatan untuk memfinalisasi kesepakatan setelah laga melawan Newcastle. Klub asal California itu kini sangat optimis bisa menuntaskan transfer meski tawarannya masih di bawah rekor tertinggi transfer di MLS.

Transfer Ini Hampir Pecahkan Rekor MLS

Jika kesepakatan terjadi di angka 15,1 juta Poundsterling, maka transfer Son akan menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah MLS. Meski begitu, angka tersebut masih berada sedikit di bawah rekor transfer termahal MLS yang dipegang Emmanuel Latte Lath, saat ia pindah dari Middlesbrough ke Atlanta United dengan biaya 16,6 juta Poundsterling musim lalu.

Transfer Son ke MLS juga akan menjadi langkah besar bagi LAFC, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai tim pengumpul talenta muda atau bintang veteran dari Amerika Selatan. Kini, mereka siap mendatangkan salah satu bintang besar Asia dalam kondisi performa yang masih kompetitif.

Kiprah Mengagumkan Son di Tottenham

Son Heung-min bukan sekadar pemain biasa di Tottenham. Sejak didatangkan dari Bayer Leverkusen pada tahun 2015, ia telah mencetak 173 gol dan memberikan 101 assist dari total 454 penampilan di semua kompetisi. Catatan tersebut menempatkannya sebagai pencetak gol terbanyak kelima sepanjang masa Tottenham, serta pemain non-Inggris tersubur dalam sejarah klub.

Selama satu dekade terakhir, Son menjadi simbol kerja keras, dedikasi, dan konsistensi di tubuh Spurs. Ia juga menjadi panutan banyak pemain muda Asia yang bermimpi tampil di pentas tertinggi Eropa.

Gaji Besar Menanti Son di MLS

Meski menolak tawaran fantastis dari Timur Tengah, Son Heung-min tetap akan mendapat bayaran yang luar biasa di Amerika Serikat. Menurut laporan dari GiveMeSport, Son akan menjadi salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di MLS, bahkan berpotensi masuk dalam tiga besar daftar tersebut.

Sebagai perbandingan, Sergio Busquets dari Inter Miami memperoleh gaji sekitar 6,6 juta Poundsterling (sekitar Rp138 miliar) per musim dan saat ini berada di posisi ketiga. Jika Son mendapat kontrak di atas itu, maka ia akan menyalip mantan bintang Barcelona tersebut.

Untuk posisi teratas, Lionel Messi masih memegang rekor tertinggi dengan bayaran hampir 15,5 juta Poundsterling (sekitar Rp324 miliar), diikuti oleh Lorenzo Insigne dari Toronto FC dengan gaji sekitar 11,5 juta Poundsterling (sekitar Rp240 miliar).

Tottenham Siap Lepas Legenda, Fokus ke Regenerasi

Tottenham Hotspur saat ini berada dalam masa transisi di bawah pelatih baru dan ingin membangun kembali skuad yang lebih muda. Dengan usia Son yang sudah menginjak 33 tahun, keputusan untuk melepasnya ke MLS dinilai sebagai langkah strategis, baik secara teknis maupun finansial.

Kepergian Son tentu akan meninggalkan lubang besar di lini serang Spurs. Namun, klub juga bisa memanfaatkan dana dari penjualannya untuk mendatangkan pemain baru atau memperkuat sektor lain.

Jika transfer ini resmi terwujud, maka laga kontra Newcastle akan menjadi momen emosional bagi para pendukung Tottenham, khususnya mereka yang telah menyaksikan Son tumbuh menjadi ikon di London Utara. Keputusan untuk pindah ke LAFC menandai akhir era gemilang dan awal babak baru dalam karier salah satu pemain Asia tersukses sepanjang sejarah Premier League.

Dengan warisan 173 gol, 101 assist, dan puluhan momen tak terlupakan, Son Heung-min akan selalu dikenang sebagai legenda sejati Tottenham Hotspur. Kini, dunia siap menyaksikan langkah barunya di panggung MLS bersama Los Angeles FC.