Terminal Kendaraan Indonesia (IPCC) Tantangan dari Peningkatan Kargo Mobil Listrik

Featured Image

Peluang Kargo Mobil Listrik yang Menjanjikan bagi IPCC

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) melihat peluang besar dari lonjakan kargo mobil listrik atau Electric Vehicle (EV). Arus kargo EV semakin meningkat seiring masuknya berbagai merek, terutama dari produsen mobil asal Tiongkok. Salah satu merek yang aktif memperluas pasar di Indonesia adalah BYD. Pada 1 Agustus 2025 lalu, IPCC telah menangani kapal besar bernama Mother Vessel (MV) BYD Zhengzhou dengan kapasitas angkut hingga 7.000 unit kargo.

Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi, menjelaskan bahwa MV BYD Zhengzhou mengangkut sebanyak 1.922 unit kendaraan BYD ke Indonesia. Kapal tersebut bertugas mendistribusikan kargo BYD ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang sedang dalam proses pembangunan basis produksi massal di Subang.

IPCC melihat potensi pertumbuhan dari segmen kargo EV. Upaya pemerintah dalam membangun ekosistem industri kendaraan listrik nasional memberikan dorongan signifikan. Selain itu, komitmen pemerintah juga didukung oleh pembangunan pabrik-pabrik di dalam negeri. Sebagai perusahaan yang fokus pada layanan terminal kendaraan, IPCC memandang penanganan EV sebagai peluang strategis jangka panjang. Hal ini sejalan dengan tren global menuju kendaraan ramah lingkungan serta arahan pemerintah terkait elektrifikasi transportasi.

Dalam jangka menengah, Sugeng menargetkan agar terminal IPCC menjadi hub logistik EV yang andal. Layanan yang disediakan harus sesuai dengan karakteristik khusus kendaraan listrik, termasuk keamanan baterai, pengaturan suhu penyimpanan, serta sistem penanganan yang lebih cermat dan ramah lingkungan. Dengan pendekatan ini, IPCC optimistis kontribusi dari penanganan mobil listrik akan semakin signifikan terhadap pertumbuhan bisnis, sekaligus mendukung visi Indonesia menuju transisi energi dan industri hijau.

Pertumbuhan Penanganan Kargo EV

IPCC mulai memetik hasil positif pada separuh pertama tahun 2025. Sampai Juni 2025, IPCC telah menangani kargo EV sebanyak 28.978 unit. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah ini meningkat drastis dari 4.197 unit. Artinya, penanganan kargo EV oleh IPCC melonjak sebesar 590,44% secara tahunan.

Kargo EV pada semester I-2025 berasal dari berbagai merek seperti BYD, Vinvast, Geely, dan AION. BYD menjadi kontributor terbesar dengan porsi 66,6% dari total kargo EV yang ditangani IPCC. Disusul oleh Vinfast dengan 22,2%, Geely sebesar 6,2%, dan brand lainnya sekitar 5%.

Sugeng memprediksi bahwa penanganan kargo EV akan terus meningkat di sisa tahun ini. Dalam siklus logistik kendaraan, baik ekspor maupun impor, biasanya kondisi puncak terjadi pada kuartal keempat. Hal ini sejalan dengan upaya masing-masing brand mencapai target produksi atau penjualan yang belum tercapai sebelumnya.

Kinerja Keuangan IPCC

Secara kinerja, IPCC membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 113,84 miliar pada semester I-2025. Laba ini meningkat 41,10% secara tahunan dibandingkan capaian semester I-2024, yang sebesar Rp 80,68 miliar. Kenaikan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan operasi yang naik 15,34% (YoY) dari Rp 360,26 miliar menjadi Rp 415,55 miliar.

Pelayanan jasa terminal berkontribusi 95,12% terhadap total pendapatan IPCC pada semester I-2025. Pendapatan dari pelayanan jasa terminal meningkat 15,93% (YoY) dari Rp 340,96 miliar menjadi Rp 395,28 miliar. Selain itu, pendapatan IPCC juga berasal dari pelayanan jasa barang sebesar Rp 8,39 miliar dan pelayanan rupa-rupa usaha senilai Rp 11,54 miliar. Masing-masing tumbuh 42,68% dan 135,99% (yoy).

Kinerja IPCC terdongkrak oleh kenaikan kargo ekspor dan impor. IPCC mencatatkan pertumbuhan arus kargo konsolidasi sebesar 10,9% (YoY) atau mencapai 52.562 unit hingga Juni 2025. Strategi inovatif dalam optimalisasi, sinergi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak baik internal maupun eksternal Pelindo Grup menjadi faktor utama kenaikan kinerja ini.

Target Kinerja IPCC

Untuk tahun ini, IPCC ingin menjaga pertumbuhan dobel digit. Target pendapatan dan laba bersih diproyeksikan tumbuh di atas 15%. Melihat capaian trafik kargo internasional pada semester I-2025 yang tumbuh cukup baik, IPCC yakin dapat memenuhi target 2025 lebih baik dari 2024.