150 Penggemar Alam Ikuti Kamping Ramah Lingkungan di Gunung Slamet

Kegiatan Zero Waste Adventure Camp 2025 di Gunung Slamet
Puluhan pemuda pencinta alam mengikuti kegiatan Zero Waste Adventure Camp (ZWAC) pada 1 hingga 3 Agustus 2025 di kawasan Gunung Slamet, Tegal, Jawa Tengah. Selama tiga hari, peserta berkemah sambil belajar praktik pendakian bebas sampah dalam rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.
Kegiatan ini melibatkan sebanyak 150 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar hingga komunitas pencinta alam. Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan dan mendorong gaya hidup zero waste, khususnya dalam aktivitas alam bebas seperti pendakian. Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup, Ade Palguna Ruteka, menyampaikan bahwa kegiatan ini relevan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, yaitu “Hentikan Polusi Plastik”.
Gunung Slamet menjadi lokasi yang sangat tepat untuk kegiatan ini karena sebelas tahun silam pernah mengalami kondisi darurat sampah. Ade menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa praktik zero waste bisa dilakukan dalam aktivitas alam bebas.
“Kita berkumpul di Gunung Slamet, yang sebelas tahun lalu sempat dalam kondisi darurat sampah. Ini menjadi cermin bahwa aktivitas alam bebas kerap meninggalkan jejak destruktif. Namun, hari ini, kita membuktikan bahwa Zero Waste Adventure is Possible,” ujarnya saat pembukaan ZWAC 2025.
Selama tiga hari berkemah, peserta mendapatkan pengetahuan dan praktik tentang teknik pengemasan minim sampah, manajemen sampah material, serta penerapan etika pendakian yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk membangun kesadaran dalam menekan timbulan sampah, terutama di kawasan pegunungan dan destinasi alam lainnya.
“Kita akan mempraktikkan prinsip zero waste sebagai gaya hidup generasi baru, sekaligus menciptakan duta-duta lingkungan yang akan bertugas menyebarluaskan semangat Beat Plastic Pollution ke seluruh penjuru negeri,” tambah Ade.
Seluruh kebutuhan logistik dan konsumsi dalam kegiatan ini dipersiapkan secara ramah lingkungan. Contohnya, penyediaan makanan tanpa kemasan plastik, refill station, dan snack tanpa wadah sekali pakai. Dekorasi acara juga menggunakan bahan daur ulang. Hasilnya, volume sampah yang dihasilkan dan dibuang ke TPA dapat ditekan.
Gerakan Zero Waste Adventure merupakan gagasan Siska Nirmala sejak tahun 2012. Ia mempopulerkan gaya hidup nol sampah melalui pendekatan yang menyenangkan, terutama lewat aktivitas petualangan seperti pendakian gunung.
“Teman-teman harus percaya movement sedikit apa pun, sekecil apa pun sebenarnya bisa berdampak besar kalau teman-teman melakukannya secara konsisten, terutama di dunia pendakian,” ujarnya.
Siska menambahkan, saat ini beberapa gunung di Indonesia mulai menerapkan aturan yang ketat terkait pengelolaan sampah. Contohnya adalah Gunung Merbabu, Gunung Kembang, dan Gunung Rinjani yang sudah lebih siap mengadopsi sistem pendakian berbasis zero waste.
Bupati Kabupaten Tegal, Ischak Maulana Rohman, turut hadir dalam kegiatan ini. Ia mengatakan kegiatan ZWAC 2025 ini merupakan sebuah kehormatan baginya. “Kami benar-benar bersyukur acara dari kementerian bisa ditempatkan di Permadi, salah satu objek wisata kebanggaan Kabupaten Tegal,” ujarnya.
Kegiatan ZWAC 2025 juga melibatkan para kreator konten pendakian yang turut meramaikan kampanye lingkungan melalui media sosial. Mereka melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet sambil mengampanyekan konsep zero waste sepanjang perjalanan. Dengan demikian, pesan lingkungan yang ingin disampaikan dapat menjangkau lebih banyak orang.