Prajogo Pangestu Unggul Dalam Daftar Orang Terkaya Asia Tenggara

Featured Image

Daftar Orang Terkaya di Asia Tenggara

Pada awal Agustus 2025, beberapa tokoh konglomerat dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Vietnam berhasil masuk dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes Billionaires Index. Mereka dikenal sebagai pemimpin bisnis yang memiliki pengaruh besar di sektor ekonomi regional.

Di Indonesia, nama yang paling mencolok adalah Prajogo Pangestu, pendiri PT Barito Pacific. Ia menjadi orang terkaya di Tanah Air dengan kekayaan senilai 31,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 519 triliun. Di posisi kedua, Low Tuck Kwong, seorang pengusaha kelahiran Singapura yang juga pendiri perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources, mengantarkan dirinya ke peringkat kedua dengan total kekayaan sebesar 25,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 419 triliun.

Sementara itu, di Malaysia, Robert Kuok menjadi tokoh utama dalam daftar ini. Ia dikenal sebagai pemilik Kuok Group yang memiliki saham di berbagai sektor seperti perhotelan, real estat, dan komoditas. Salah satu bisnis yang ia dirikan adalah Shangri-La Hotels and Resorts yang berdiri di Singapura pada tahun 1971. Kekayaan Robert Kuok mencapai 12,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 204 triliun.

Di Singapura, Goh Cheng Liang menduduki posisi penting sebagai pemegang saham mayoritas di Nippon Paint Holdings Jepang. Kekayaannya mencapai 14,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 239 triliun. Sementara itu, Pham Nhat Vuong, ketua Vingroup di Vietnam, menjadi tokoh terkaya di negara tersebut dengan kekayaan sebesar 12,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 201 triliun.

Perbandingan Kekayaan

Dari data yang tersedia, Prajogo Pangestu jauh lebih kaya dibandingkan para konglomerat lainnya dari negara-negara tetangga. Meskipun Robert Kuok, Goh Cheng Liang, dan Pham Nhat Vuong memiliki kekayaan yang signifikan, jumlahnya masih kalah jauh dibandingkan Prajogo. Dengan total kekayaan yang mencapai 31,7 miliar dollar AS, Prajogo menjadi tokoh yang memimpin dalam daftar ini.

Latar Belakang Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu lahir dengan nama Phang Djoen Phen pada 13 Mei 1944. Ia berasal dari Bengkayang, Kalimantan Barat, dan dibesarkan dalam keluarga Hakka yang berasal dari Guangdong, China. Sebelum hijrah ke Jakarta pada tahun 1965, Prajogo bersekolah di lembaga pendidikan Tionghoa di Indonesia.

Bisnis Prajogo dimulai pada akhir 1970-an melalui sektor kayu. Ia kemudian mendirikan Barito Pacific Timber yang melantai di bursa pada tahun 1993. Pada 2007, perusahaan tersebut berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi porsi bisnis kayunya. Di tahun yang sama, Barito mengakuisisi 70 persen saham Chandra Asri, perusahaan petrokimia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi salah satu produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Tanah Air. Masih pada tahun yang sama, sebanyak 15 persen saham Chandra Asri diambil alih oleh Thaioil.

Pada 2023, Pangestu membawa perusahaan tambang batu baranya, Petrindo Jaya Kreasi, melantai di bursa. Di akhir tahun yang sama, ia juga mendaftarkan Barito Renewables Energy yang bergerak di sektor energi terbarukan. Dengan berbagai bisnis yang sukses, Prajogo Pangestu menunjukkan kekuatan ekonomi yang luar biasa di kawasan Asia Tenggara.