SRTG Catat Aset Bersih Rp 53,99 Triliun Milik Sandiaga Uno

Kinerja Keuangan Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Semester I-2025
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan kinerja yang positif pada semester pertama tahun 2025. Nilai Aset Bersih (NAV) perusahaan mencapai Rp 53,99 triliun, yang menjadi indikator utama dari kesehatan keuangan dan kemampuan investasi perusahaan.
Kenaikan NAV ini didorong oleh kontribusi signifikan dari saham-saham dalam portofolio utama seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Selain itu, pendapatan dividen yang diperoleh oleh SRTG selama periode enam bulan pertama tahun 2025 mencapai Rp 1,26 triliun. Pendapatan tersebut berasal dari berbagai perusahaan portofolio, termasuk PT Alamtri Resources Tbk (ADRO), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan TBIG.
Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan, menjelaskan bahwa arus kas yang kuat serta likuiditas yang terjaga memungkinkan perusahaan untuk menjalankan strategi investasi secara optimal. Hal ini juga mencerminkan peningkatan fundamental dari perusahaan-perusahaan di bawah portofolio SRTG, baik yang terdaftar maupun tidak terdaftar.
“Kami tetap fokus pada sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan jangka panjang seperti layanan kesehatan, infrastruktur digital, ekonomi hijau dan energi terbarukan, serta konsumen,” ujar Devin melalui keterangan resmi. “Dengan pendekatan investasi yang disiplin, aktif, dan selektif, kami berupaya menciptakan nilai optimal bagi pemegang saham sekaligus mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.”
Selain itu, Direktur Keuangan Saratoga, Lany D. Wong, menambahkan bahwa pihaknya berhasil menurunkan utang bersih menjadi Rp 304 miliar. Rasio biaya operasional terhadap NAV tercatat sebesar 0,4 persen, sementara rasio loan-to-value (LTV) berada di angka 0,6 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan posisi sebelumnya yaitu 0,6 persen dan 0,7 persen.
“Struktur keuangan yang kuat memberikan fleksibilitas untuk menjalankan strategi investasi secara optimal, terutama di tengah dinamika pasar,” kata Lany. “Kami berkomitmen untuk menjaga efisiensi operasional dan pengelolaan risiko.”
Pembagian Dividen Tunai
Seiring dengan kinerja yang baik, Saratoga juga membagikan dividen tunai sebesar Rp 14,75 per saham, dengan total nilai Rp 199,9 miliar. Pembagian dividen ini diumumkan pada tanggal 25 Juni 2025 dan mencerminkan kepercayaan perusahaan terhadap fundamental bisnis jangka panjang serta komitmen untuk memberikan imbal hasil yang kompetitif kepada investor.
Perluasan Portofolio Investasi
Hingga semester I-2025, Saratoga terus memperkuat portofolio investasi di sektor-sektor strategis dengan prospek pertumbuhan jangka panjang. Berikut beberapa sektor yang menjadi fokus:
Sektor Kesehatan
Brawijaya Hospital telah mengembangkan Centers of Excellence seperti BraveHeart, yang merupakan salah satu pusat rujukan jantung nasional. Selain itu, Brawijaya Hospital juga mengembangkan Benih IVF Center, satu-satunya klinik IVF di Indonesia yang bermitra langsung dengan Robert Fischer, pakar IVF global.
Sektor Logistik
MGM Bosco Logistics memperluas kepemimpinannya di industri rantai dingin melalui kemitraan dengan PT Sanjaya International Fishery (SIF) untuk mengelola fasilitas cold storage terintegrasi di Cikarang. Ini mendukung efisiensi rantai pasok perikanan nasional untuk pasar domestik maupun ekspor.
Sektor Infrastruktur Digital
Bersama Digital Asia Infrastructure (BDIA) membentuk usaha patungan 50:50 dengan Digital Realty, Digital Realty Bersama, untuk mengintegrasikan pusat data JST1 dan JBT1 ke dalam ekosistem global PlatformDIGITAL. Digital Realty Bersama kini mengoperasikan kampus pusat data di dua lokasi strategis di Jakarta, dengan rencana ekspansi kapasitas hingga 62MW untuk menjawab pertumbuhan kebutuhan infrastruktur digital di Indonesia.