55 Tahun Mitsubishi Fuso: Ketangguhan yang Bantu Usahawan Cuan

Kenangan akan Truk Fuso di Sumut dan Kehadiran Mitsubishi Fuso di GIIAS 2025
Di tengah pameran otomotif GIIAS 2025, kehadiran stand Mitsubishi Fuso mengingatkan banyak orang akan perjalanan mereka di kampung halaman. Di daerah seperti Binjai, Sumatera Utara (Sumut), truk Fuso telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Wilayah yang dikelilingi perkebunan sawit, karet, tebu, serta tambang pasir membuat kendaraan niaga menjadi sangat penting. Sejak kecil, masyarakat di sana sudah akrab dengan truk Fuso, sehingga nama ini menjadi identik dengan kendaraan niaga.
Ballian Siregar, seorang dosen di Jakarta yang lahir di Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, mengatakan bahwa kehadiran Fuso di lingkungan perkebunan sawit membuatnya menjadi bagian dari pikiran warga setempat. "Dari kecil kita terbiasa dengan kehadiran Fuso, sehingga itu yang menempel di pikiran kita. Kita juga sudah lihat bertahun-tahun kalau Fuso kuat dan cocok untuk jalanan yang tak mulus seperti di perkebunan-perkebunan di kampung saya," ujarnya.
Karena pengalamannya sendiri, Ballian memilih Mitsubishi Fuso sebagai kendaraan untuk mengangkut hasil sawit dari kebun miliknya. Ia membeli Fuso Canter bekas di Jakarta dan membawanya ke bengkel resmi untuk pemeriksaan dan pergantian suku cadang. Meski truk tersebut sedikit dipaksa bekerja lebih berat dari spesifikasinya, ia tetap puas dengan performanya.
"Selama tiga tahun ini tak ada masalah berarti," kata Ballian. Ia berencana mengganti Fuso Canter miliknya dengan model roda enam agar bisa mengangkut beban lebih besar. "Kalau dapat diskon dari Mitsubishi, saya akan beli," katanya sambil tertawa.
Direktur Sales & Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Aji Jaya mengakui bahwa permintaan terhadap produk Mitsubishi Fuso di Sumut cukup tinggi. "Kontribusi penjualan dari Sumatera Utara sekitar 15 persen dari Januari sampai bulan Juni tahun ini dari total penjualan Mitsubishi Fuso seluruh Indonesia. Memang dari sana sebagian besar datang dari perkebunan," jelasnya.
Mudah Dirawat dan Ditemukan di Mana-Mana
Ballian tidak kesulitan merawat Fuso Canter miliknya karena memiliki montir yang bisa melakukan servis dan perbaikan. "Spare part-nya mudah didapatkan. Karena kami jauh dari bengkel resmi, saya punya montir yang biasa untuk servis dan perbaikan, tinggal membeli spare part saja," ujarnya.
Aris Sukresno, staf perusahaan transportir BBM, juga merasa puas dengan kemudahan merawat Mitsubishi Fuso. Perusahaan tempatnya bekerja menggunakan dua unit Mitsubishi Fighter, masing-masing yang 6x2 dan 6x4. "Servis paling ganti seal dan bearing atau ada per daun yang patah. Selebihnya, tak ada masalah," kata Aris.
Wilayah operasi perusahaan tempat Aris bekerja berada di Tuban, Jawa Timur dan Kutai, Kalimantan Timur. Untuk Tuban, unit Fuso Fighter 6x2 disiagakan, sementara unit 6x4 beroperasi di Kutai. Medan di Kutai lebih berat, namun Fighter 6x4 tidak kesulitan melahap jalur pertambangan yang sulit.
Adi Tanjung, yang bertahun-tahun menggeluti usaha logistik di seluruh area Jawa, juga menyebutkan bahwa spare part Mitsubishi Fuso mudah ditemukan. "Enaknya punya Fuso, spare part-nya mudah didapat dan ada di mana-mana. Selain spare part asli, yang KW (imitasi) juga banyak," ujarnya.
Jaringan Layanan yang Luas
Mitsubishi Fuso memiliki jaringan layanan yang luas untuk mendukung konsumennya. "Mitsubishi Fuso memiliki 226 dealer di seluruh Indonesia, lebih dari 7.000 jaringan toko suku cadang, dan online store di 3 marketplace terbesar di Tanah Air," kata Mohammad Faisal Rezza, Department Head of After Sales Service Strategy & Special Project PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors.
Untuk wilayah Sumut, Mitsubishi Fuso juga menyediakan depo spare part yang mempercepat pengiriman. "Kami juga memiliki layanan atau fasilitas depo spare part di daerah Medan, sehingga pengiriman spare part untuk wilayah Sumut bisa lebih cepat dan tidak perlu menunggu dari Jakarta," ujar Faisal.
Fokus pada Biaya Pemeliharaan yang Kompetitif
Mitsubishi Fuso terus berkomitmen untuk memberikan nilai terbaik kepada konsumen. Salah satu fokus utamanya adalah Best Life Cycle Value, yaitu total cost of ownership yang kompetitif. "Fokus kepada biaya perawatan, dari Mitsubishi Fuso juga fokus untuk memberikan biaya spare part yang kompetitif dan juga biaya jasa yang kompetitif," kata Faisal.
Selain itu, Mitsubishi Fuso juga meluncurkan suku cadang Tiga Berlian yang dikembangkan secara lokal dengan standarisasi Fuso Genuine Part. "Suku cadang Tiga Berlian memiliki varian yang dapat mengakomodir baik itu perbaikan ringan, perbaikan sedang, sampai dengan perbaikan berat," ujarnya.
Mitsubishi Fuso menargetkan peningkatan revenue dari suku cadang menjadi Rp 1,6 triliun untuk tahun 2025. "Kami harapkan dengan hadirnya suku cadang Tiga Berlian ini, konsumen yang selama ini memilih part imitasi bisa beralih ke suku cadang Tiga Berlian," tambah Aji Jaya.
Ballian menyambut baik kehadiran suku cadang Tiga Berlian. "Saya pribadi memang lebih memilih suku cadang asli untuk semua kendaraan saya. Jadi kalau Mitsubishi Fuso mengeluarkan suku cadang yang lebih terjangkau, pastinya akan direspons bagus oleh pengguna Fuso," ujarnya.