Ayah Sarwendah Meninggal, Betrand Peto Bocorkan Perilaku Kakek, Dampak Nama Tionghoa

Ayah Sarwendah Meninggal, Betrand Peto Bocorkan Perilaku Kakek, Dampak Nama Tionghoa

Kenangan Mendalam Betrand Peto dengan Kakeknya, Yeye

Betrand Peto, penyanyi muda yang dikenal sebagai anak angkat dari Ruben Onsu dan Sarwendah, merasa sangat berduka atas kepergian ayah kandung Sarwendah, Hendrik Lo atau yang akrab disapa Yeye. Meskipun tidak menjadi kakek kandung, Yeye memiliki peran penting dalam hidup Betrand. Perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh Yeye membuat Betrand merasa seperti bagian dari keluarga besar.

Betrand mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun bersama, banyak kenangan indah yang ia simpan. Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika Yeye memberinya nama Tionghoa, Huang Sheng Bao. Nama ini bukan diberikan begitu saja, melainkan hasil dari usaha keras Yeye untuk mencari nama yang sesuai dengan harapan.

“Dia (Yeye) mencari nama itu sampai jauh-jauh, karena ingin aku punya nama yang baik seperti adik-adikku, Thalia dan Thania,” ujar Betrand. Ia juga menjelaskan bahwa Yeye terus-menerus mencari nama tersebut hingga akhirnya menemukannya. Bahkan, saat itu, Betrand masih berusia 15 tahun dan terus dijaga oleh Yeye agar mendapatkan nama yang sempurna.

Meski kini tidak ingat arti pasti dari nama tersebut, Betrand tetap bangga dengan nama yang diberikan oleh kakeknya. “Aku lupa artinya apa, tapi aku tetap bangga dengan nama itu,” katanya.

Momen Bersama Yeye yang Tak Terlupakan

Selain memberi nama Tionghoa, Yeye juga sering menjadi tempat curhat bagi Betrand. Dalam sebuah momen, Betrand pernah disalahkan oleh sang kakek karena membuat adiknya menangis. Saat itu, Thalia menangis setelah kalah dalam permainan bulu tangkis melawan Betrand. Yeye langsung memanggil Betrand untuk bicara 4 mata.

“Kenapa? Kenapa sih ribut terus?” tegur Yeye. Betrand mencoba membela diri, tetapi Yeye tetap menasihati bahwa sebagai kakak, ia harus lebih sabar dan bijaksana. Momen ini membuat Betrand merasa dipojokkan, tetapi Yeye segera menenangkan dan memberi pengertian bahwa ia tidak pernah memilih kasih antara cucu-cucunya.

“Semua cucu sayang, semua sama sayangnya ya,” kata Yeye sambil mengusap punggung Betrand. Setelah itu, Betrand meminta maaf dan berjanji akan lebih baik lagi. Momen hangat ini menjadi salah satu kenangan yang tak terlupakan bagi Betrand.

Pesan Ayah Sarwendah yang Menyentuh Hati

Kepergian Yeye juga meninggalkan rasa sedih bagi Sarwendah. Meski tidak ada pesan perpisahan spesifik, selama hidupnya, Yeye sering memberikan pesan-pesan ringan yang bermakna. “Dia selalu bilang ‘Jangan capek-capek’, ‘Mau makan apa?’ dan ‘Lu jangan sedih lah. Kalo lu sedih, gue ikut sedih. Lu harus bahagia,’” ujar Sarwendah.

Namun, di balik rasa kehilangan, Sarwendah menyadari bahwa ada perasaan yang belum terwujud antara dirinya dan ayahnya. Terutama soal kehidupan pribadinya. Meski Yeye selalu mendukungnya, Sarwendah merasa ayahnya mungkin merasa kecewa karena dirinya belum menikah lagi.

“Mungkin papi aku ngerasa senang lihat anaknya gini, tapi pasti ada lah kekecewaan juga,” ungkap Sarwendah. Ia juga menyadari bahwa setiap orang memiliki perjalanan rumah tangga yang berbeda, meski impian awalnya adalah mirip dengan keharmonisan orang tuanya.

Sarwendah tetap bangga dengan sosok ayah dan ibunya yang ramah dan harmonis. Meski saat ini belum berumah tangga, ia merasa percaya diri dengan latar belakang keluarganya yang kuat.

Proses Pemakaman dan Penghormatan

Ayah Sarwendah, Hendrik Lo, meninggal dunia pada usia 63 tahun. Jenazahnya disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven, Jakarta Utara. Pemakaman dilakukan dengan prosesi kremasi di Krematorium Grand Heaven pada Rabu (23/7/2025), kemudian abu jenazahnya dilarungkan di laut Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Kepergian Yeye meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Ruben Onsu dan Sarwendah.