Jawaban Polda Metro: Autopsi Diplomat Kemlu Dibunuh oleh NSA

Jawaban Polda Metro: Autopsi Diplomat Kemlu Dibunuh oleh NSA

Polda Metro Jaya Tegaskan Informasi Autopsi Tak Resmi

Polda Metro Jaya memberikan pernyataan terkait informasi yang beredar di media sosial mengenai hasil autopsi diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, yang ditemukan meninggal dunia di kamar kostnya di Menteng, Jakarta Pusat. Informasi tersebut menyebutkan bahwa penyebab kematian Arya bukanlah bunuh diri, melainkan pembunuhan. Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa informasi tersebut tidak resmi dan tidak berasal dari lembaga mereka.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa pihaknya tidak dapat memverifikasi sumber informasi tersebut. “Yang menyampaikan itu siapa? Silakan ditanyakan kepada pihak yang menyampaikan,” ujarnya. Menurut Ade, semua fakta-fakta yang ditemukan akan dikumpulkan agar dapat disimpulkan setelah proses penyelidikan selesai.

Ia juga menyatakan bahwa informasi tersebut tetap menjadi bagian dari analisis penyelidikan, meskipun tidak secara langsung disebut sebagai hoaks. “Saya tidak bisa menyebut (hoaks) ya, atau tidak bisa mengomentari, yang jelas itu akan menjadi bagian yang didalami oleh penyelidik,” katanya. Ade mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan berhati-hati dalam menyikapi informasi.

Proses penyelidikan masih berlangsung dengan melibatkan berbagai ahli dari beragam disiplin ilmu. “Beberapa hasil pemeriksaan dari para ahli memang sudah kami terima, namun masih ada yang belum. Setelah semuanya lengkap, akan kami sampaikan secara utuh,” jelas Ade. Ia menekankan bahwa penyelidikan dilakukan dengan pendekatan berbasis ilmiah atau scientific crime investigation.

Fakta Baru Terkait Perjalanan Arya Daru

Sebelumnya, fakta baru terungkap bahwa Arya Daru sempat berada di Rooftop Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berlantai 16 tempatnya bekerja, 10 jam sebelum ia ditemukan tak bernyawa. Hal ini diketahui dari rekaman CCTV di Gedung Kemenlu yang juga sudah disita polisi untuk didalami.

Arya Daru diketahui kembali ke kantor Kemlu di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, sekitar pukul 21.00 WIB, Senin (7/7/2025). Sebelumnya, setelah pulang kerja pada sore hari, Arya sempat berkomunikasi dengan istrinya, Meta Ayu. Saat itu, Arya baru saja selesai berbelanja pakaian di mal.

Setelah pulang berbelanja dasi dan celana dalam, Arya kembali ke kantor Kemlu. Dalam rekaman CCTV, Arya terlihat melihat kondisi sekitar, menaruh tangannya di pembatas dinding, mengangkat bahu, dan melihat ke arah bawah. Ia hanya sebentar berada di rooftop gedung Kemlu dan kemudian turun kembali ke bawah.

Arya terlihat keluar gedung tanpa membawa tas ranselnya dan kantong belanjanya. Ia kemudian memberhentikan taksi di tengah gerimis untuk kembali ke indekosnya. Di tempat kosnya, Arya langsung menuju kamarnya. Pada 23.25 WIB, ia keluar kamar sambil membawa kantong plastik hitam. Arya membuang tas kantong plastik hitam ke ujung lorong area kos itu. Ia terekam mengenakan kemeja dan celana panjang hitam. Setelah membuang sampah, Arya kembali ke kamarnya.

Proses Penyelidikan Dilakukan Secara Komprehensif

Menanggapi hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki dan menganalisa rekaman CCTV yang ada termasuk saat Arya berada di gedung Kemlu. Menurut Ade, sedikitnya ada 20 rekaman CCTV dari 20 titik yang didalami tim digital forensik Polri. Rekaman tersebut mencakup lingkungan kos, beberapa tempat yang pernah dikunjungi korban selama 7 hari terakhir, serta lokasi-lokasi lain, termasuk tempat kerja korban.

Selain itu, pemeriksaan masih berlangsung dilakukan tim digital forensik dan analisis dari Direktorat Cyber Polda Metro Jaya. Ade juga menyatakan bahwa pihaknya melakukan pendalaman latar belakang korban dengan melibatkan Tim Ahli Psikokologi Forensik dari Apisfor. Semua langkah ini dilakukan agar hasil penyelidikan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.