KSAL Pastikan Eks Marinir Satria Arta Kumbara Dipecat Karena Kabur

Featured Image

Penjelasan Kepala Staf TNI AL Mengenai Status Satria Arta Kumbara

Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Muhammad Ali, memberikan pernyataan terkait status mantan Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara. Menurutnya, Satria sudah tidak lagi menjadi bagian dari TNI AL sejak tahun 2023 karena adanya tindakan desersi (meninggalkan tugas tanpa izin). Pernyataan ini disampaikan saat ia diwawancarai di Markas Marinir TNI AL, Cilandak, Jakarta Selatan, pada hari Kamis (24/7/2025).

Ali menegaskan bahwa permintaan pulang Satria Arta Kumbara tidak lagi berkaitan dengan TNI AL. Oleh karena itu, ia meminta media untuk mengarahkan pertanyaan lebih lanjut kepada Kementerian Luar Negeri.

Hubungan dengan Militer Asing dan Kewarganegaraan

Selain itu, Ali juga menyampaikan bahwa status kewarganegaraan Satria Arta Kumbara dipengaruhi oleh keputusannya untuk bergabung dengan militer asing. Menurut aturan yang berlaku, seorang prajurit tidak diperbolehkan bergabung dengan militer asing tanpa adanya kerja sama resmi atau izin dari negara.

“Karena sudah tidak diakui lagi keluarga negaranya karena bergabung dengan militer asing, itu kan ada aturannya. (Bergabung dengan) militer asing gak boleh ya tanpa izin atau keluar dari keluarga negara,” ujar Ali. Ia menambahkan bahwa tanggung jawab lebih lanjut terkait hal ini mungkin lebih tepat ditanyakan kepada Kementerian Luar Negeri.

Utang yang Membuat Satria Arta Kumbara Desersi

Komandan Korps Marinir, Mayor Jenderal TNI Endi Supardi, mengungkapkan bahwa Satria Arta Kumbara sempat terlilit utang hingga mencapai Rp 750 juta sebelum meninggalkan tugas. Utang tersebut berasal dari pinjaman yang diajukan ke dua bank pemerintah.

Endi menjelaskan bahwa Satria mencoba mendapatkan uang melalui judi online, tetapi tidak berhasil. Akibatnya, Satria memilih untuk meninggalkan tugas tanpa izin. “Ternyata judi online ini kan tidak membantu, bahkan akan lebih terjerumus ke dalamnya, sehingga tidak bisa mengatasi itu dia desersi,” kata Endi.

Permintaan Pulang dan Pemohonan Maaf

Satria Arta Kumbara kembali menjadi sorotan setelah video dirinya meminta dipulangkan ke Indonesia beredar di media sosial. Nama Satria sebelumnya viral karena muncul dalam beberapa tayangan yang menunjukkan dirinya mengenakan atribut militer Rusia. Ia bergabung sebagai prajurit di Rusia dan menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

Kini, Satria dikabarkan menghadapi pencabutan status kewarganegaraan Indonesia oleh otoritas Rusia. Dalam pesan terbuka yang disampaikannya melalui akun TikTok @zstorm689, Satria memohon maaf atas ketidaktahuannya yang menyebabkan pencabutan status kewarganegaraannya.

“Izin Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya,” ujarnya.

Alasan Bergabung dengan Militer Asing

Satria menegaskan bahwa ia tidak pernah berniat mengkhianati negara. Keputusan untuk bergabung dengan militer asing semata-mata didorong oleh kebutuhan ekonomi. “Saya niatkan datang ke sini (Rusia) hanya untuk mencari nafkah. Wakafa Billahi, cukuplah Allah sebagai saksi,” ucap Satria.

Ia juga mengaku telah berpamitan dan meminta restu ibunya sebelum berangkat. Namun, setelah menjalani hidup sebagai tentara bayaran, Satria menyadari bahwa pencabutan kewarganegaraan Indonesia merupakan konsekuensi berat. Karena itu, ia memohon bantuan untuk mengakhiri kontrak dengan Rusia dan memulihkan kembali statusnya sebagai warga negara Indonesia.