Mengenal Hari Kakek Nenek dan Lansia Sedunia yang Diamalkan Umat Katolik dan Dua Tokoh Pentingnya

Hari Kakek Nenek dan Lansia Sedunia
Gereja Katolik memiliki berbagai perayaan yang bisa ditemukan dalam kalender liturgi mereka, baik yang wajib maupun tidak wajib. Beberapa dari perayaan ini bertujuan untuk mengingat tokoh-tokoh penting dalam gereja, sementara yang lain dirayakan sebagai bentuk penghormatan kepada umat-umatnya.
Pada tahun 2021, Paus Fransiskus menetapkan bahwa setiap tahunnya pada hari Minggu keempat bulan Juli, gereja akan merayakan Hari Kakek Nenek dan Lansia Sedunia. Perayaan ini juga jatuh di dekat peringatan Santo Yoakim dan Santa Anna, yaitu kakek dan nenek Yesus Kristus. Tema yang dipilih untuk perayaan pertama kali adalah “Aku menyertai kamu senantiasa” (Matius 28:20). Tahun berikutnya, tema yang digunakan adalah “pada masa tuapun, mereka masih berbuah” (Mazmur 92:15). Pada tahun 2023, tema yang dipilih adalah “rahmat-Nya turun temurun” (Lukas 1:50), sedangkan pada 2024 tema yang diambil adalah “Janganlah membuang aku pada masa tuaku” (Mazmur 71:9).
Asosiasi Kakek Nenek Katolik telah lama menjadi bagian penting dalam kesadaran akan peran kakek nenek dalam mewariskan iman dan pengetahuan kepada generasi mendatang. Paus Fransiskus ingin perayaan ini menjadi momen untuk merenungkan kehadiran dan peran kakek nenek serta lansia dalam keluarga dan komunitas gereja.
Kisah Santo Yoakim dan Santa Anna
Santo Yoakim dan Santa Anna adalah orang tua Maria, ibu Yesus. Mereka dikisahkan lahir pada masa yang berbeda, dengan Yoakim dilahirkan sekitar tahun 75 SM dan Anna pada tahun 49 SM. Menurut catatan, Anna lahir di Bethlehem dekat Yudea dan menikah dengan Yoakim. Meskipun hidup dalam kekayaan di Nazaret, keduanya terus-menerus mengalami kesulitan dalam memiliki anak.
Yoakim, yang dicela karena kemandulannya di Bait Allah, memilih untuk mengasingkan diri ke pedesaan untuk berdoa. Sementara itu, Anna yang berduka atas kepergian suaminya dan kemandulannya, juga terus berdoa dan berjanji kepada Tuhan bahwa jika ia diberi anak, maka anak tersebut akan dipersembahkan untuk melayani Tuhan.
Suatu saat, keduanya mendapatkan penglihatan dari seorang malaikat yang memberi kabar bahwa Anna akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang luar biasa. Dari kandungan tersebut, Yoakim dan Anna mendapatkan putri bernama Maria. Untuk memenuhi janji mereka, ketika Maria berusia tiga tahun, mereka membawanya ke Bait Allah di Yerusalem agar dibesarkan.
Menurut legenda, Yoakim tidak lama kemudian meninggal dan Anna, didampingi Roh Kudus, memutuskan untuk menikah lagi. Dalam beberapa kisah, Anna diduga menjadi nenek dari para rasul seperti Yohanes dan Yakobus (putra Zebedeus), Simon, Yudas, dan Yakobus Muda (putra Alfeus), serta Yakobus saudara Yesus.
Perlu dicatat bahwa kisah atau fakta tentang Santo Yoakim dan Santa Anna tidak secara eksplisit disebutkan dalam Kitab Suci. Namun, kisah mereka dituliskan dalam Kitab Injil Yakobus sekitar tahun 150 Masehi.