Potensi Karhutla Masih Tinggi, Titik Api Menyebar di 9 Wilayah Sumbar

Kebakaran Hutan dan Lahan Terus Meluas di Sumatera Barat
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus mengancam berbagai wilayah di Sumatera Barat. Sampai dengan hari Kamis, 24 Juli 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar mencatat sedikitnya sembilan kabupaten dan kota yang terdampak oleh kejadian ini. Juru Bicara BPBD Provinsi Sumbar, Ilham Wahab, menjelaskan bahwa kebakaran tersebut tersebar di berbagai daerah seperti Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kota Solok, Sijunjung, Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, Padang Pariaman, Pasaman, hingga Kota Padang.
Menurut Ilham, penyebaran titik-titik Karhutla ini dipengaruhi oleh musim kemarau yang sedang berlangsung. Ia menekankan bahwa potensi kebakaran masih sangat tinggi karena angin yang cukup kencang, sehingga bahkan percikan api kecil pun bisa meluas menjadi kebakaran besar.
BPBD Provinsi Sumbar mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu api, seperti membuka lahan dengan cara membakar, membakar semak atau sampah, serta membuang puntung rokok sembarangan. Kesadaran masyarakat sangat penting dalam situasi seperti ini agar tidak terjadi dampak yang lebih besar akibat kelalaian kecil.
Selain itu, BPBD Provinsi Sumbar bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota untuk menangani Karhutla yang terjadi. Sosialisasi kepada masyarakat juga dilakukan secara rutin agar pencegahan dapat dilakukan sejak dini. Penanganan bukan hanya soal pemadaman, tetapi juga bagaimana mencegah agar kebakaran tidak semakin meluas.
14 Kecamatan Terdampak Karhutla di Kabupaten Solok
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih melanda Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Hingga saat ini, Kamis, 24 Juli 2025, seluruh kecamatan di daerah tersebut dilaporkan telah terdampak karhutla, menjadikannya sebagai salah satu wilayah dengan sebaran kebakaran terluas di Sumbar.
Ilham Wahab, Juru Bicara BPBD Provinsi Sumbar, menjelaskan bahwa di Kabupaten Solok saat ini masih berlangsung karhutla. Situasi ini bahkan lebih luas dibandingkan dengan wilayah Lima Puluh Kota. Dari 14 kecamatan yang ada, semua sudah terdampak oleh kebakaran.
Ia menyebut bahwa kebakaran hutan di Kabupaten Solok telah terjadi sejak beberapa waktu belakangan ini. Namun hingga hari ini, tim gabungan masih terus melakukan pemadaman dan pendataan. Hari ini, pihaknya akan melakukan kunjungan ke Kabupaten Solok untuk melihat sejauh mana proses penanganan dan kendala yang dihadapi.
Terkait penyebab karhutla, Ilham menjelaskan bahwa kondisi kemarau panjang menjadi faktor utama yang memicu kebakaran di berbagai wilayah Sumbar, termasuk Kabupaten Solok. Rata-rata penyebabnya hampir sama di seluruh daerah, yakni karena belum adanya hujan dan cuaca yang sangat kering.
Ia juga menyebut bahwa indikasi pembukaan lahan dengan cara dibakar masih perlu pembuktian lebih lanjut. Menurutnya, BPBD fokus pada penanganan kebakaran agar tidak merambat ke permukiman warga.
Meski seluruh kecamatan terdampak, Ilham memastikan belum ada laporan masyarakat yang terkena dampak langsung, baik dari segi kesehatan maupun kerugian materi. Alhamdulillah, belum ada laporan permukiman atau perkantoran terdampak. Pihaknya berupaya agar hal tersebut tidak terjadi.
Sejumlah langkah penanganan telah dilakukan. Selain dari tim BPBD setempat, bantuan juga datang dari luar provinsi. Dari kemarin, sudah ada tambahan satu regu dari Jambi yang membantu penanganan karhutla di Sumbar ini. Saat ini, BPBD Provinsi Sumbar masih menunggu data terbaru mengenai total luas lahan yang terbakar di Kabupaten Solok.