Profil Herzaky Mahendra, Jubir Demokrat Tegaskan Roy Suryo Tak Lagi Kadernya

Profil Herzaky Mahendra, Jubir Demokrat Tegaskan Roy Suryo Tak Lagi Kadernya

Penjelasan Herzaky Mahendra Putra Mengenai Keterkaitan Partai Demokrat dengan Isu Ijazah Jokowi

Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, memberikan penjelasan terkait pernyataannya yang menyatakan bahwa Roy Suryo bukan lagi kader partainya. Pernyataan ini muncul sebagai respons atas isu dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang terus digaungkan oleh Roy Suryo.

Herzaky menjelaskan bahwa Roy Suryo sudah tidak lagi menjadi bagian dari Partai Demokrat sejak tahun 2019. Ia menegaskan bahwa pengunduran diri Roy Suryo disebabkan oleh perbedaan pandangan dengan arah kebijakan partai. "Saudara Roy Suryo yang beropini terkait 'dugaan ijazah palsu' bukan lagi bagian dari Partai Demokrat. Ia telah mengundurkan diri sejak tahun 2019," ujar Herzaky dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, Herzaky juga meluruskan bahwa Partai Demokrat bukanlah "partai biru" yang dikait-kaitkan dengan isu tersebut. Ia menekankan bahwa hubungan antara keluarga Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan keluarga Jokowi selama ini tetap baik dan penuh saling hormat. "Hubungan antara keluarga Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga Bapak Joko Widodo sangat baik dan penuh saling hormat," tambahnya.

Herzaky juga menyoroti kedekatan antara Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, putra Jokowi, dengan Partai Demokrat. Menurutnya, Gibran pernah hadir di Kongres V Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Di sisi lain, saat Kongres PSI berlangsung, Sekjen dan Wakil Ketua Umum Demokrat hadir mewakili AHY yang sedang mendampingi SBY menjalani perawatan. Bahkan, Wakil Presiden Gibran sempat menjenguk langsung SBY di RSPAD saat beliau dirawat.

Ia menilai kedekatan tersebut mencerminkan hubungan harmonis antarkeluarga dan tidak sepatutnya dijadikan sasaran manuver provokatif. Karenanya, Herzaky mencurigai adanya pihak-pihak tertentu yang sengaja memperkeruh suasana dengan memanfaatkan isu ijazah untuk memecah hubungan baik antara SBY dan Jokowi.

Peran Herzaky Mahendra Putra dalam Partai Demokrat

Herzaky Mahendra Putra lahir di Pontianak pada 15 Maret 1979. Ia merupakan anak dari almarhum Hery Hanwari AIS, mantan Dekan FISIP Universitas Tanjungpura, dan ibunya, Maimunah, seorang pendidik. Herzaky mengenyam pendidikan di SD Muhammadiyah 2 dan SMP Negeri 3 Pontianak. Minatnya terhadap olahraga catur membawanya menjadi juara catur usia 15 tahun ke bawah se-Kalimantan Barat.

Herzaky melanjutkan pendidikannya di SMA Taruna Nusantara Magelang, tempat ia bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Mereka adalah teman seangkatan dan sama-sama aktif serta berprestasi. Setelah lulus, Herzaky memilih jalur akademis dan diterima di Universitas Indonesia (UI) melalui jalur prestasi.

Perjalanan politik Herzaky dimulai sejak September 2016 ketika ia mendampingi AHY dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai koordinator tim pemenangan. Tahun 2018, ia kembali mendampingi AHY dalam upaya pemenangan Partai Demokrat pada Pemilukada 2018 dan Pemilu Legislatif 2019.

Setelah Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC) pada 2020, Herzaky dipercaya sebagai salah satu Kepala Badan termuda di jajaran pengurus DPP Partai Demokrat. Ia menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan merangkap Head of Situation Room DPP Partai Demokrat.

Pada 13 Januari 2021, Herzaky diamanahkan posisi baru oleh Ketum AHY sebagai Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) sekaligus Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat. Saat ini, Herzaky juga menjadi Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Riwayat Pendidikan dan Karier Politik Herzaky Mahendra Putra

Pendidikan: - Doktor, Program Studi PSDM, Universitas Airlangga (2021–2024) - Magister Manajemen, Universitas Indonesia (2011–2013) - Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Indonesia (1997–2002) - SMA Taruna Nusantara Magelang (1994–1997) - SMP Negeri 3 Pontianak (1991–1994) - SD Muhammadiyah 2 Pontianak (1986–1991)

Karier Politik: - Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra)/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat (2021–2025) - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Demokrat (2020–2021) - Deputi KOGASMA Partai Demokrat (2018–2019)