Siapkan CV, Jakarta Gelar Job Fair Rutin

Featured Image

Job Fair DKI Jakarta: Membuka Peluang Kerja yang Lebih Mudah dan Terjangkau

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya untuk menekan angka pengangguran dengan menyelenggarakan job fair secara rutin setiap bulan. Kebijakan ini diambil sebagai langkah strategis untuk membuka lebih banyak peluang kerja bagi warga ibu kota, terutama para pencari kerja yang ingin memperbaiki kondisi ekonomi mereka.

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, job fair akan diselenggarakan di lokasi yang lebih dekat dengan masyarakat, sehingga tidak memakan banyak biaya ongkos dan waktu. Hal ini dilakukan agar lebih mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk para pencari kerja yang tinggal di daerah-daerah kecamatan.

Job Fair di Tingkat Kecamatan

Salah satu inisiatif utama Pemprov DKI adalah menggelar job fair di tingkat kecamatan. Dengan demikian, pasar kerja dapat didekatkan dengan tempat tinggal warga, sehingga mengurangi beban biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan. Sebelumnya, job fair hanya dilaksanakan enam bulan sekali dan biasanya diadakan di lokasi yang jauh, seperti SMESCO. Kini, Pemprov DKI ingin mengubah pola tersebut dengan menggelar acara serupa di kecamatan-kecamatan yang memiliki wilayah industri.

Hingga akhir Juli 2025, Pemprov DKI telah menyelenggarakan 13 job fair di berbagai lokasi strategis, antara lain:

  • Tamini Square, Jakarta Timur (26–27 Februari 2025)
  • Universitas Trisakti, Jakarta Barat (15–16 April 2025)
  • GOR Cilandak Barat, Jakarta Selatan (29 April 2025)
  • GOR Ciracas & GOR Pulogadung, Jakarta Timur (19–20 Mei 2025)
  • GOR Pasar Minggu & Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan (16–17 Juli 2025)
  • SMKN 57 Jakarta, Jakarta Selatan (24–25 Juli 2025)

Job fair ini melibatkan puluhan perusahaan dari berbagai sektor, termasuk perbankan, ritel, manufaktur, logistik, otomotif, dan jasa. Acara ini tidak hanya menyediakan ribuan lowongan kerja, tetapi juga memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas serta lulusan SMA, SMK, hingga perguruan tinggi.

Target Ciptakan 500 Ribu Lapangan Kerja

Pelaksanaan job fair merupakan bagian dari program kerja 100 hari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wagub Rano Karno. Pemprov DKI Jakarta menargetkan penciptaan 500.000 lapangan kerja, termasuk dari penambahan tenaga Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), petugas pemadam kebakaran, serta Pasukan Putih yang terdiri dari tenaga medis.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta menunjukkan komitmen kuat terhadap kesejahteraan warganya. Sepanjang tahun 2025, pihaknya menargetkan 25 gelaran job fair yang akan tersebar di tingkat wilayah, kampus, dan sekolah vokasi.

Untuk menjangkau lebih luas, model pelaksanaan dilakukan dalam format klaster, di mana beberapa kecamatan digabungkan agar pencari kerja lebih mudah mengakses berbagai peluang kerja dalam satu lokasi. Setiap bulan rencananya akan digelar 2–3 kali job fair di lima wilayah kota administrasi.

Buka Peluang Menggelar Job Fair Digital

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, mengusulkan kepada Disnakertransgi DKI Jakarta untuk berinovasi dalam menyelenggarakan job fair. Ia menilai, saat ini sudah saatnya program ini ditingkatkan dengan pendekatan yang lebih modern, seperti menerapkan sistem digital.

Basri mengapresiasi langkah jajaran Disnakertransgi yang telah aktif menggelar berbagai job fair. Namun, ia menilai, penyelenggaraan job fair secara digital akan lebih memudahkan perusahaan dan pencari kerja dalam berinteraksi. Konsep ini dibayangkan akan seperti mal digital yang mempertemukan kedua pihak secara efisien.

Hingga pertengahan 2025, sebagian besar job fair oleh Pemprov DKI masih digelar secara offline dengan sentuhan hybrid di beberapa titik, seperti di SMKN 57 Jakarta yang menyediakan pendaftaran online.