Terungkap Asal Usul Lakban Kuning di Wajah Diplomat Arya Daru

Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan Terus Dikaji
Kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan. Jasadnya ditemukan dengan wajah dilapisi lakban, dan hingga saat ini belum ada kejelasan apakah ia tewas akibat pembunuhan atau bunuh diri. Penyelidikan telah berlangsung selama 20 hari, namun hasilnya masih belum menemukan jawaban pasti.
Lakban yang Menutup Wajah Arya Daru
Salah satu fakta penting yang baru saja diungkap oleh pihak kepolisian adalah bahwa lakban kuning yang digunakan untuk menutup wajah Arya Daru ternyata miliknya sendiri. Hal ini disampaikan oleh Kasubbid Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak. Ia menjelaskan bahwa lakban tersebut dibeli bersama istrinya, Meta Ayu Puspitantri, pada Juni 2025 di Yogyakarta.
Reonald mengatakan, saksi yang sudah diperiksa menyebutkan bahwa lakban kuning itu dibeli oleh korban dan istrinya secara bersama-sama. Selain itu, sisa lakban tersebut ditemukan di rumah istrinya di Yogyakarta dan akan diserahkan kepada penyidik untuk diverifikasi.
Penggunaan Lakban Kuning di Kemenlu
Lakban kuning juga sering digunakan oleh pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ketika melakukan perjalanan ke luar negeri. Hal ini diketahui dari keterangan rekan kerja dan atasan Arya. Menurut Reonald, lakban kuning digunakan sebagai penanda barang-barang milik pegawai agar mudah dikenali di bandara negara tujuan.
"Warna kuning yang mencolok membuat barang-barang tersebut lebih mudah ditemukan," jelasnya. Selain itu, bonggol atau tempat lakban kuning masih tertinggal di leher korban saat jenazah ditemukan.
Rekam Medis di Tas Arya
Selain lakban, polisi juga menemukan isi tas Arya yang sempat dibawanya ke lantai 12 gedung Kemenlu pada malam 7 Juli 2025. Tas berwarna hitam tersebut ditemukan di tangga lantai 12 oleh pihak kepolisian. Isi tas tersebut berupa rekam medis korban yang dikeluarkan dari sebuah rumah sakit umum di Jakarta pada 9 Juni 2025.
Perjalanan Arya di Gedung Kemenlu
Sebelum ditemukan meninggal, Arya sempat terlihat di gedung Kemenlu melalui rekaman CCTV. Ia tiba di lantai 12 pada malam 7 Juli 2025 dan tinggal selama sekitar 1,5 jam. Saat turun dari lantai tersebut, ia tidak membawa tas ransel dan tas belanja yang sebelumnya ia bawa.
Reonald menjelaskan bahwa proses pengumpulan bukti dan data terus dilakukan. Pihak kepolisian masih mencari informasi lebih lanjut tentang aktivitas yang dilakukan Arya saat berada di rooftop gedung Kemenlu.
Kejadian Sebelum Kematian
Sebelum ditemukan, istri Arya, Meta Ayu Puspitantri, meminta penjaga kos untuk mengecek kamar suaminya karena ia tidak bisa dihubungi sejak malam 7 Juli 2025. Rekaman CCTV menunjukkan penjaga kos mondar-mandir di depan kamar Arya pada pagi hari. Selain itu, ia juga terlihat membuang sebuah tas kresek di luar kamar pada malam hari.