5 Fakta Kematian Siswi di Tanjungpinang, Kejutan dan Rasa Kehilangan

Kehilangan yang Mendalam
Seorang siswi kelas XI dari Yayasan As-Sakinah Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) berinisial K (16 tahun), telah meninggal dunia selama tiga hari terakhir. Kepergiannya terjadi dalam keadaan yang sangat menyedihkan, yaitu dengan cara gantung diri di rumahnya. Peristiwa ini terjadi pada Kamis (31/7/2025) sekitar pukul 12.40 WIB. Saat itu, korban ditemukan dalam posisi gantung diri di kediamannya di RT 01, RW 01, K. 15 Perumahan Air Raja, Tanjungpinang.
Kepergian remaja tersebut menimbulkan rasa kehilangan yang mendalam bagi keluarga dan kerabat. Hingga saat ini, kedua orang tua korban belum berinteraksi dengan banyak orang. Sang ayah, M. Marzuki, masih merasakan duka yang dalam. Ia lebih memilih menghabiskan waktu di dalam rumah, sementara sang ibu juga tampak sedih dan tidak bisa menerima kepergian putrinya.
Suasana yang Sunyi
Berdasarkan pantauan di lapangan, tenda berwarna biru masih terpasang di depan rumah korban. Di dalam tenda, tiga orang laki-laki duduk dan sedang ngobrol ringan sambil minum teh panas. Namun, tidak ada lagi warga atau rekan korban yang datang ke rumah duka. Bahkan, papan bunga yang biasanya terlihat di pintu masuk rumah duka tidak ada satupun yang terpasang. Suasana di area pemukiman warga terasa sunyi dan hening.
Beberapa warga mengaku masih terkejut dengan kepergian korban. Anto, salah satu warga Perumahan Air Raja, mengatakan bahwa ia masih tak percaya dengan kejadian ini. Menurutnya, korban selama hidupnya dikenal baik dan ramah. Hal serupa juga disampaikan oleh teman korban, Heny. Meski mereka sudah lama tidak bertemu, Heny mengakui bahwa korban adalah sosok yang baik dan perhatian.
Tidak Ada yang Mengira
Ketua RT 01 Sindrang mengungkapkan bahwa keluarga korban masih belum siap untuk berbicara tentang kejadian tersebut. Mereka memilih untuk tenang dan tidak ingin diganggu. Informasi tentang kejadian ini pertama kali diketahui oleh ketua RT pada pukul 13.20 WIB. Orang rumah memberitahu bahwa korban sudah dibawa ke rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit, korban ternyata sudah meninggal dunia.
Di lokasi kejadian, terlihat sebuah tali pinggang yang tergantung di pintu kamar nomor dua, tempat korban ditemukan. Di bawahnya terdapat kain sarung yang diduga digunakan sebagai alat untuk mengakhiri hidupnya.
Kejadian yang Membuat Warga Terheran-heran
Warga RT 01 RW 01, Perumahan Air Raja, KM 15, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) terheran-heran atas tewasnya pelajar berinisial K. Menurut warga, korban selama ini dikenal baik-baik saja. Korban tidak pernah neko-neko dan tinggal di asrama sekolah swasta di Tanjungpinang. Selama ini, korban hanya sesekali pulang ke rumah orangtuanya. Korban tinggal di asrama itu cukup lama, meski warga tidak tahu pasti berapa tahun.
Tempat Pemakaman
Korban K dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pinang Kencana, Batu 15 Tanjungpinang, Kepri. Pemakaman dilakukan setelah korban di semayamkan di rumah duka. Kuburan korban berada di tengah-tengah pemakaman. Di sebelah kiri terdapat kuburan keramik warga hitam, sedangkan di sebelah kanan kuburan tanpa keramik yang di cor dengan semenisasi. Sejumlah bunga beragam warna ditabur di atas kuburan. Dua kayu nisan tanpa nama ditancap di bagian kepala dan kali. Kayu papan itu tidak terlalu lebar dan tidak panjang, kurang lebih 30 meter saja.
Sekolah Korban
Korban K tercatat sebagai siswi kelas XI Yayasan As-Sakinah Tanjungpinang. Sampai saat ini, penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kediamannya masih menjadi teka-teki. Hal ini juga dibenarkan oleh Ketua Yayasan As-Sakinah, Ismiyati. Menurutnya, K adalah santri kelas XI SMA di As-Sakinah Tanjungpinang. Beberapa waktu lalu, K sempat menjalani perawatan mental ke dokter spesialis. Korban dikenal sebagai sosok pendiam namun baik di antara teman-temannya maupun guru di sekolah.
Penjelasan Polisi
Polisi memastikan bahwa korban adalah pelajar kelas XI berinisial Kk (16) yang tewas di rumahnya murni gantung diri. Penegasan ini disampaikan oleh Kapolresta Tanjungpinang Komisaris Besar Polisi (KBP) Hamam Wahyudi. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya ada luka di bagian leher, dan tidak ada luka lain.
Selain mengevakuasi korban, anggota polisi juga mengamankan pakaian yang dipakai oleh korban saat itu. Lalu ikat pinggang yang digunakan sebagai sarana untuk mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Hingga hari ini, penyidik masih mendalami motif sebenarnya. Mereka akan memeriksa handphone korban untuk mengetahui apakah ada hal lain yang dialami korban atau tidak ada.