5 Fakta Menarik Kadal Kaca yang Sering Disangka Ular!

Ciri Khas Glass Lizard yang Membuatnya Tidak Seperti Ular
Jika pernah melihat hewan yang tampak seperti ular, tetapi ternyata bukan, maka itu bisa jadi glass lizard. Hewan ini sering menimbulkan kebingungan karena bentuk tubuhnya yang panjang dan tidak memiliki kaki, mirip dengan ular. Namun, jika diamati lebih dekat, ada beberapa ciri khas yang membedakan glass lizard dari ular.
Glass lizard tersebar di berbagai belahan dunia, terutama di Amerika Utara dan Asia. Meskipun sering disalahartikan sebagai ular, mereka memiliki karakteristik unik yang membuatnya menjadi salah satu reptil paling menarik untuk dipelajari. Berikut lima fakta menarik tentang glass lizard yang akan membuat kamu kagum!
Kadal Tanpa Kaki yang Sering Disalahartikan sebagai Ular
Sekilas, glass lizard memang tampak seperti ular karena tubuhnya yang panjang dan tidak memiliki kaki. Namun, jika diperhatikan lebih teliti, ada beberapa ciri khas yang membedakannya. Mereka memiliki kelopak mata yang bisa berkedip dan lubang telinga eksternal, dua hal yang tidak dimiliki oleh ular. Selain itu, bentuk kepalanya cenderung lebih runcing, dan mereka tidak bisa membuka rahang selebar ular pada umumnya.
Secara ilmiah, mereka dikenal dengan nama Ophisaurus, yang berasal dari bahasa Yunani: "ophio" berarti ular, dan "sauros" berarti kadal. Nama ini sudah menjelaskan bahwa mereka merupakan kombinasi unik antara ular dan kadal. Kemampuan untuk berkedip dan menutup mata menjadi ciri pembeda paling mencolok yang menunjukkan bahwa mereka bukan ular, tapi kadal tanpa kaki.
Nama "Glass Lizard" Berasal dari Kemampuan Memutuskan Ekor
Nama unik hewan ini ternyata memiliki alasan yang cukup menarik. Mereka disebut glass lizard karena ekornya sangat rapuh dan mudah putus, mirip seperti kaca, jika dipegang dengan cara yang tidak hati-hati. Namun, ini bukan kelemahan. Justru, ini adalah strategi cerdas untuk bertahan hidup saat menghadapi predator.
Ketika merasa terancam, mereka bisa memutuskan ekornya sendiri. Menariknya, ekor yang terlepas ini akan terus bergerak-gerak selama beberapa menit, cukup untuk mengalihkan perhatian musuh. Sementara itu, si pemilik tubuh bisa kabur dengan tenang. Meski ekornya bisa tumbuh kembali, bentuk dan panjangnya biasanya tidak akan seindah atau sekuat ekor aslinya. Tetap saja, kemampuan ini menjadi senjata ampuh dalam dunia bertahan hidup di alam liar.
Hampir Dua Pertiga Tubuh Mereka Adalah Ekor yang Super Panjang
Salah satu hal paling unik dari reptil tak berkaki ini adalah proporsi tubuhnya yang tidak biasa. Hampir dua pertiga dari panjang total tubuh mereka merupakan ekor. Sementara kepala dan tubuhnya hanya menyumbang sekitar 30–35% dari keseluruhan panjang. Bayangkan saja, jika panjang tubuhnya mencapai 1 meter, maka ekornya bisa mencapai 60–70 cm!
Seiring bertambahnya usia, ekor ini akan terus memanjang. Itulah sebabnya glass lizard yang lebih tua biasanya memiliki ekor dengan proporsi yang lebih panjang dibandingkan yang masih muda. Sayangnya, karena ekor mereka sering terputus dalam upaya melarikan diri dari predator, sangat jarang ditemukan individu dewasa dengan ekor utuh yang masih mencapai panjang maksimalnya.
Mereka Gak Bisa Makan Mangsa Besar Karena Rahang yang Gak Fleksibel
Berbeda dengan ular yang bisa menelan mangsa jauh lebih besar dari ukuran kepalanya, glass lizard memiliki keterbatasan karena rahangnya tidak bisa mengembang seperti milik ular. Akibatnya, pilihan makanan mereka pun lebih terbatas, biasanya berupa serangga, laba-laba, reptil kecil, tikus muda, telur burung, dan sesekali buah-buahan.
Untuk berburu, mereka mengandalkan penciuman yang tajam dan penglihatan yang baik, terutama di siang hari. Mereka aktif mencari makan di permukaan tanah maupun masuk ke dalam lubang. Keterbatasan pada rahang ini pula yang membuat mereka tidak bisa bersaing langsung dengan ular dalam hal memangsa hewan berukuran besar.
Induk Betina Menjaga Telur Mereka Selama Hampir Dua Bulan Sampai Menetas
Yang membuat glass lizard begitu istimewa adalah sifat keibuan mereka, sesuatu yang jarang ditemukan pada kadal lainnya. Betina akan tetap tinggal bersama telur-telurnya selama kurang lebih 50 hari, sebuah perilaku yang tergolong langka di kalangan spesies kadal. Biasanya, mereka bertelur sebanyak 5-15 butir antara akhir April hingga pertengahan Juli, dengan masa inkubasi sekitar 40-65 hari.
Meskipun tidak agresif dalam mempertahankan sarang, induknya tetap setia menjaga telur hingga menetas. Anak-anak yang baru menetas hanya memiliki panjang beberapa inci dan mungkin membutuhkan bantuan makan sampai cukup besar. Mereka baru mencapai kematangan seksual di usia 3-4 tahun, dan menariknya, bisa hidup hingga 30 tahun.
Dengan semua keunikan yang dimilikinya, dari kemampuan memutuskan ekor sebagai strategi bertahan hidup hingga sifat keibuannya, glass lizard memang termasuk salah satu makhluk paling menarik untuk dipelajari. Jadi, kalau suatu hari kamu melihatnya di alam liar, jangan sembarangan menyentuh, ya. Mereka butuh ruang untuk tetap aman dan utuh!