5 Fakta Menarik Trinil Kaki Kuning, Migrasi Jarak Jauh 15.000 KM!

Featured Image

Ciri Fisik dan Perilaku Trinil Kaki Kuning Kecil

Trinil Kaki Kuning Kecil adalah salah satu spesies burung yang menarik untuk diketahui. Dengan nama ilmiah Tringa flavipes dan termasuk dalam famili Scolopacidae, burung ini memiliki ciri fisik yang mudah dikenali. Tubuhnya ramping dengan garis abu-abu kecokelatan dan putih, paruh panjang, serta kaki berwarna kuning cerah yang menjadi ciri khasnya. Burung ini termasuk dalam kelompok trinil, yaitu burung perandai yang menghuni Benua Amerika bersama dengan Tringa melanoleuca.

Dengan panjang tubuh mencapai 23-27 cm, berat sekitar 79,5-90,9 gram, dan lebar sayap 59-64 cm, Trinil Kaki Kuning Kecil menunjukkan adaptasi sempurna untuk hidup di habitat pantai. Burung ini mampu bertahan hingga 4 tahun di alam liar, dengan karakteristik unik pada dadanya yang bergaris-garis dan sisi tubuh yang ditandai dengan garis-garis pendek halus. Pola bulu yang indah ini membuatnya terlihat sangat menarik.

Wilayah Penyebaran

Trinil Kaki Kuning Kecil berkembang biak terutama di kawasan hutan boreal yang membentang di Kanada dan Alaska. Hampir seluruh provinsi dan teritori di kedua wilayah ini menjadi habitat alami mereka, kecuali Kepulauan Maritim. Saat musim dingin, mereka bermigrasi ke wilayah lebih hangat seperti pesisir Amerika Selatan. Mereka paling banyak ditemukan di pesisir utara Amerika Selatan serta dataran sub-tropis seperti Pampas di Argentina Utara, Uruguay, dan Brasil Selatan.

Saat musim kawin tiba, Trinil Kaki Kuning Kecil membangun sarangnya di tanah kering yang berada dekat lahan gambut, rawa, dan kolam di tengah hutan boreal dan taiga. Mereka juga sering terlihat di berbagai lahan basah lainnya seperti rawa-rawa garam pesisir, muara, dan kolam air tawar. Selain itu, spesies ini mampu beradaptasi dengan baik di lahan basah buatan manusia seperti sawah yang tergenang serta laguna limbah.

Makanan dan Cara Berburu

Trinil Kaki Kuning Kecil dikenal sebagai burung pemakan invertebrata, dengan lalat dan kumbang sebagai menu utamanya. Namun, mereka juga tidak segan menyantap mangsa lain seperti ikan kecil, siput, laba-laba, krustasea, cacing, bahkan biji-bijian. Keanekaragaman makanan ini menjelaskan kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitar, terutama di lahan basah.

Untuk mencari makan, burung ini biasanya berjalan di air dangkal atau di lumpur sambil mematuk mangsa yang terlihat di permukaan atau tersembunyi di bawahnya. Dengan paruh yang cukup panjang, mereka menusuk-nusuk air atau menggoyangkan paruh dari sisi ke sisi guna mendeteksi dan menangkap mangsa. Aktivitas mencari makan ini dapat dilakukan kapan saja sepanjang hari, terutama di perairan yang hanya beberapa sentimeter dalamnya.

Komunikasi dan Panggilan

Trinil Kaki Kuning Kecil memiliki berbagai jenis panggilan khas yang berperan penting dalam komunikasi antarindividu, terutama selama musim berkembang biak. Baik jantan maupun betina kerap mengeluarkan suara "tu-tu" yang terdengar seperti salam atau panggilan kontak. Selain itu, mereka juga menggunakan suara "kip" yang tajam, sering kali diiringi dengan gerakan mengangguk pada ekor dan kepala. Panggilan ini juga digunakan induk saat berinteraksi dengan anak-anaknya, atau oleh jantan dan betina sebelum proses kawin dimulai.

Perjalanan Migrasi Jarak Jauh

Trinil Kaki Kuning Kecil dikenal sebagai burung migran jarak jauh yang memiliki sebaran luas di Amerika Utara. Mereka melakukan perjalanan musiman yang panjang, terutama melintasi wilayah pedalaman saat musim semi dan gugur, serta mengikuti jalur Pantai Atlantik pada musim gugur. Saat berada di wilayah musim dingin atau di bagian selatan area berkembang biak, mereka kerap terlihat berbaur dengan kerabat dekatnya Tringa melanoleuca.

Burung ini mampu menempuh perjalanan hingga 15.000 kilometer dalam sekali migrasi, menghubungkan habitat di hutan subarktik dengan tempat singgah di Amerika Selatan bagian selatan. Pola migrasinya pun cukup teratur. Betina dewasa biasanya menjadi yang pertama meninggalkan lokasi berkembang biak pada awal Juli, disusul jantan pada pertengahan bulan yang sama. Jika ada yang gagal berkembang biak, burung ini bisa lebih cepat bermigrasi sejak pertengahan Juni.

Sistem Reproduksi

Trinil Kaki Kuning Kecil sudah dapat berkembang biak sejak usia satu tahun, dengan panjang generasi sekitar empat tahun. Burung ini bersifat monogami yang artinya menjaga kesetiaan terhadap pasangan saja selama musim kawin tiba. Biasanya, betina bertelur satu kali dalam satu musim, dengan jumlah sekitar empat butir telur yang diletakkan pada pertengahan Mei.

Proses inkubasi berlangsung selama kurang lebih 22 hari, dan setelah menetas, anak-anak burung segera meninggalkan sarang untuk memulai hidup mandiri. Kendatipun pasangan induk hanya mempertahankan sebagian kecil wilayah di sekitar sarang atau anak-anaknya, mereka dikenal sebagai penjelajah aktif. Burung dewasa dapat menempuh jarak beberapa kilometer dari sarangnya untuk mencari makan di lahan basah terdekat.

Status konservasinya adalah Least Concern atau tidak mengkhawatirkan dari IUCN. Burung ini tidak hanya menarik karena penampilannya yang khas dan kemampuan bermigrasi hingga 15.000 kilometer, tetapi juga karena cara makan, serta strategi berkembang biaknya yang unik.