5 Fakta Menarik Viper Mata Besar, Bisa Hemtoksin Mematikan

Featured Image

Ciri Khas Viper Mata Besar yang Membuatnya Unik

Viper mata besar, atau dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai Trimeresurus macrops, adalah salah satu spesies ular yang menarik untuk dipelajari. Dikenal dengan ciri khas matanya yang bulat dan besar, ular ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para penggemar reptil. Selain itu, ia juga memiliki berbagai keunikan lain yang membuatnya menjadi salah satu hewan yang menarik perhatian.

Mata Bola yang Menjadi Ciri Khas

Salah satu hal paling mencolok dari viper mata besar adalah bentuk matanya yang bulat dan besar. Warna mata yang umumnya kuning atau jingga dengan pupil vertikal memberi kesan mirip dengan spesies viper lainnya. Hal ini memperkuat hubungan genetiknya dengan genus Trimeresurus yang berasal dari Asia Tenggara. Beberapa kerabat dekatnya termasuk ular luwuk, viper timur, viper sumatra, serta viper bakau.

Bisa Hemotoksin yang Berbahaya

Viper mata besar memiliki racun jenis hemotoksin yang sangat berbahaya. Racun ini mampu merusak sistem peredaran darah, menghancurkan sel-sel darah merah, serta mengganggu proses pembekuan darah. Gigitan ular ini bisa menyebabkan rasa sakit hebat, pembengkakan, demam, bahkan kematian jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, jika terkena gigitan, korban harus segera diimobilisasi dan dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Habitat dan Distribusi

Viper mata besar merupakan satwa endemik Asia Tenggara. Ia dapat ditemukan di wilayah seperti Thailand, Laos, Vietnam, dan Myanmar. Sebagai hewan arboreal, ular ini sering ditemukan di pepohonan. Dengan warna tubuh hijau, ia mampu berkamuflase secara sempurna, sehingga sulit dikenali oleh predator maupun manusia. Meskipun memiliki racun berbahaya, viper mata besar bukanlah ular yang agresif. Ia hanya akan menyerang jika merasa terancam atau terpojok.

Musim Kawin yang Spesifik

Musim kawin viper mata besar biasanya dimulai pada bulan September dan berakhir di akhir Oktober. Saat masa kawin, betina akan menarik jantan ke atas pohon untuk melakukan perkawinan. Berbeda dengan banyak spesies ular lain, viper mata besar tidak bertelur. Ia termasuk spesies ovovivipar, artinya telur akan dikandung di dalam rahim dan dilahirkan hidup-hidup.

Peran sebagai Predator

Viper mata besar merupakan karnivor yang sangat aktif dalam menangkap mangsa. Ia terutama mengejar hewan pengerat seperti tikus, tetapi juga bisa memakan burung kecil, kadal, kodok, dan katak. Keberadaannya di alam liar membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Biasanya, ular ini berburu di malam hari, sementara siang hari digunakan untuk beristirahat di antara dedaunan.

Keunikan dan Daya Tarik

Dengan racun yang mematikan, kemampuan berkamuflase yang luar biasa, serta reproduksi yang tidak biasa, viper mata besar menunjukkan betapa beragamnya kehidupan di benua Asia. Keberadaannya menjadi bukti bahwa wilayah ini memiliki kekayaan fauna yang luar biasa. Dari segi penyebaran yang terbatas hingga perilaku yang unik, viper mata besar menjadi salah satu spesies yang layak untuk dipelajari lebih lanjut.