5 Negara Berpengaruh dalam Konservasi Hewan, Termasuk Indonesia

Peran Negara-Negara dalam Konservasi Satwa Langka
Kepunahan spesies bukan lagi ancaman yang hanya terjadi di masa depan. Banyak hewan kehilangan habitat dan perlahan menghilang dari alam liar. Dalam situasi ini, beberapa negara telah mengambil inisiatif besar untuk menjaga keberagaman hayati. Mereka memastikan bahwa wilayah penting menjadi tempat berlindung bagi satwa langka yang semakin tersisih dari alam bebas.
Negara-negara tersebut memainkan peran penting dalam menjaga keberagaman hayati global. Bukan hanya karena luasnya hutan atau jumlah spesies, tetapi karena kawasan mereka memiliki peran kunci bagi kelangsungan hidup spesies yang terancam. Melalui berbagai upaya seperti perlindungan langsung di habitat asli, program penyelamatan, dan pelepasliaran, negara-negara ini menjadi ujung tombak dalam menghadapi krisis kepunahan. Berikut adalah beberapa negara yang memiliki peran besar dalam konservasi satwa.
1. Filipina: Jumlah Conservation Imperative Sites Tertinggi
Sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi, Filipina memainkan peran penting dalam konservasi global. Dua spesies endemik yang menjadi fokus utama adalah Elang Filipina (Pithecophaga jefferyi), salah satu burung pemangsa paling langka di dunia, dan Tarsier Filipina (Carlito syrichta), primata kecil bermata besar yang sangat sensitif terhadap gangguan habitat. Keduanya menghadapi ancaman serius akibat deforestasi dan aktivitas manusia.
Upaya konservasi dilakukan melalui lembaga seperti Philippine Eagle Foundation dan Tarsier Sanctuary di Bohol. Lembaga-lembaga ini berperan penting dalam menjaga habitat asli, rehabilitasi, serta edukasi masyarakat. Filipina juga memiliki jumlah Conservation Imperative Sites tertinggi, wilayah penting yang jika dijaga dapat mencegah kepunahan banyak spesies di masa depan.
2. Brasil: Program Konservasi Hutan Hujan Amazon dan Jaguar
Brasil memiliki salah satu kekayaan hayati terbesar di dunia, dengan sebagian besar berada di kawasan Hutan Hujan Amazon. Hutan ini menjadi habitat bagi ribuan spesies, termasuk jaguar, sloth, macaw, armadillo raksasa, dan lainnya. Melalui program Amazon Region Protected Areas (ARPA), Brasil telah menciptakan dan mengelola lebih dari 60 juta hektare kawasan lindung sejak tahun 2002.
Selain itu, konservasi jaguar (Panthera onca) menjadi prioritas utama. WWF dan Jaguar Conservation Fund menjalankan program pemantauan populasi, pelestarian habitat, serta pembangunan jalur lintasan alami untuk menjaga keseimbangan populasi. Program ini membantu mengurangi deforestasi dan menghindari emisi karbon yang signifikan.
3. Indonesia: Taman Nasional dan Kawasan Konservasi
Indonesia termasuk dalam negara megadiverse dengan 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, dan lebih dari 15 persen spesies tumbuhan global berada di kawasan ini. Sekitar 18 persen daratannya dan 9 persen wilayah laut telah dilindungi melalui 57 taman nasional dan ratusan kawasan konservasi lainnya.
Kawasan seperti Ujung Kulon, habitat badak Jawa, dan Komodo National Park, rumah bagi Komodo, menjadi bukti nyata komitmen Indonesia terhadap pelestarian spesies endemik terancam punah. Upaya konservasi dilakukan melalui larangan konversi hutan, penangkaran, rehabilitasi, dan pelepasliaran satwa seperti badak Jawa dan harimau Sumatra.
4. Madagaskar: Komitmen Serius dalam Melestarikan Lemur
Madagaskar dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati yang unik. Sekitar 90 persen satwa liar di pulau ini adalah hewan endemik, termasuk lebih dari 100 spesies lemur. Sayangnya, deforestasi dan perambahan lahan menjadi ancaman serius. Namun, ada upaya kuat konservasi meliputi taman nasional seperti Andasibe-Mantadia yang menjadi rumah bagi berbagai jenis lemur seperti indri dan diademed sifaka. Selain itu, kawasan penyangga komunitas seperti Anja Community Reserve melindungi populasi ring-tailed lemur terbesar di pulau tersebut.
5. Kolombia: Program Konservasi Cotton-Top Tamarin
Kolombia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi. Salah satu upaya konservasi paling terkenal adalah Proyecto Tití, yang melindungi cotton-top tamarin, primata kecil yang hanya ditemukan di Kolombia. Taman Nasional Chiribiquete, taman nasional terbesar di Amazon Kolombia, juga memiliki peran penting dalam melindungi berbagai spesies seperti harpy eagle, dolphin sungai Amazon, dan jaguar.
Upaya besar negara-negara dalam melestarikan satwa menjadi pengingat bahwa kontribusi individu juga penting. Langkah sederhana seperti memilah sampah, menghindari produk dari hewan liar, dan menyuarakan kesadaran bisa membuka jalan bagi perubahan nyata.