Awal Agustus 2025, BMKG: Wilayah Ini Masih Berpotensi Hujan Lebat Jelang Musim Kemarau Puncak

Prediksi Cuaca dan Ancaman Bencana di Awal Agustus 2025
BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memberikan informasi terkini mengenai kondisi cuaca di Indonesia pada awal Agustus 2025. Dalam laporan mereka, sejumlah wilayah masih berpotensi mengalami hujan lebat meskipun musim kemarau telah memasuki fase puncaknya. Puncak musim kemarau secara umum diprediksi terjadi antara Juli hingga Agustus 2025.
Di Jawa dan Papua, puncak musim kemarau cenderung lebih awal dibandingkan dengan prediksi sebelumnya. Sementara itu, di Sulawesi dan Sumatera, puncak musim kemarau justru bergeser menjadi lebih lambat. Hal ini disebabkan oleh dinamika atmosfer yang memengaruhi pertumbuhan awan hujan.
BMKG menjelaskan bahwa fenomena hujan dalam musim kemarau ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Terutama, aktifnya Gelombang Rossby Ekuator di selatan Indonesia serta keberadaan sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra yang memicu penumpukan massa uap air. Kondisi ini menyebabkan potensi hujan yang cukup signifikan di berbagai wilayah.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan masyarakat akan adanya ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang meningkat. Berdasarkan data pantauan satelit Himawari-9 per 30 Juli 2025, terdeteksi penambahan titik panas (hotspot) dengan tingkat kepercayaan tinggi. Sebarannya meliputi 22 titik di Kalimantan, 9 titik di Sumatra, dan 2 titik di Sulawesi. Data ini menunjukkan peningkatan risiko Karhutla, khususnya di Kalimantan dan Sumatra.
Dalam situasi yang kontras ini, risiko kekeringan meningkat, sehingga dapat memicu kebakaran. Di sisi lain, wilayah seperti sebagian besar Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua memiliki potensi hujan lebat yang semakin kuat. Hal ini menuntut kewaspadaan ganda dari masyarakat dan instansi terkait.
Imbauan untuk Meningkatkan Kesiapsiagaan
Masyarakat dan instansi terkait diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap dua potensi bencana utama. Pertama, kebakaran hutan dan lahan di daerah-daerah kering. Kedua, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang di wilayah yang berpotensi diguyur hujan lebat.
BMKG juga memberikan prakiraan cuaca sepekan ke depan sebagai berikut:
Periode 1 – 3 Agustus 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Namun, ada peningkatan hujan dengan intensitas sedang di beberapa wilayah, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.
Hujan sedang juga berpotensi terjadi di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi. Wilayah yang berpotensi mengalami hal ini adalah:
- Siaga (Hujan lebat): Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, dan Sulawesi Barat.
- Angin Kencang: Maluku dan Papua Selatan.
Periode 4 – 7 Agustus 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Ada peningkatan hujan dengan intensitas sedang di beberapa wilayah, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.
Hujan sedang juga berpotensi terjadi di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi. Wilayah yang berpotensi mengalami hal ini adalah:
- Siaga (Hujan lebat): Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Barat, dan Maluku.
- Angin Kencang: Tidak ada wilayah yang mengalami angin kencang.