Babe Aldo Minta Ormas PWI-LS Tidak Jadi Korban, Segera Serang!

Featured Image

Peristiwa Bentrokan di Desa Pegundan, Pemalang: Perspektif dari Babe Aldo dan Pihak Terkait

Peristiwa bentrokan yang terjadi di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Rabu (22/7/2025) malam, menjadi perhatian besar masyarakat. Insiden ini melibatkan dua kelompok ormas Islam, yaitu Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dengan jemaah pengajian, termasuk Front Persaudaraan Islam (FPI). Sejumlah pihak memberikan tanggapan mengenai kejadian tersebut, termasuk Youtuber Babe Aldo yang menyampaikan pandangannya.

Babe Aldo menanggapi pernyataan dari anggota PWI-LS yang merasa menjadi korban dalam bentrokan tersebut. Ia menyatakan bahwa jemaah pengajian berhasil memukul mundur pasukan berbaju hitam yang datang untuk membubarkan acara pengajian. Dalam video yang ia unggah, Babe Aldo mengejek sikap PWI-LS yang kini mengklaim sebagai korban setelah mendapat perlawanan dari jemaah.

Menurutnya, PWI-LS yang awalnya ingin mengadang dan membubarkan acara pengajian justru kini mengeluhkan kerugian mereka. "Kalian yang mau mengadang. Kalian yang datang bawa pentungan dan bawa parang. Kalian sekarang setelah dipukul mundur dan banyak korban banyak dari kalian, terus sekarang kalian bilang korban? haha," ucap Babe Aldo.

Penyanggahan dan Klaim Korban

Ketua PWI-LS Tengah Mubarok Tri membantah bahwa anggotanya membawa senjata tajam saat hendak membubarkan acara pengajian. Ia menyebut bahwa beberapa anggotanya mengalami luka akibat perlawanan dari jemaah pengajian. Menurutnya, ada anggota yang terluka hingga dilarikan ke rumah sakit karena sabetan senjata tajam.

Mubarok Tri juga menyanggah narasi Rizieq Shihab dalam ceramahnya yang menyebut ada lima korban dari pihak FPI. Ia menegaskan bahwa korban justru berasal dari pihak PWI-LS. Ia menegaskan siap membawa bukti dan dokumentasi untuk mengungkap fakta sebenarnya.

Peran Habib Rizieq Shihab

Dalam ceramahnya, Habib Rizieq Shihab menyampaikan bahwa penyerangan menyebabkan lima orang terluka. Ia meminta aparat keamanan menindaklanjuti kasus ini secara hukum. "Saya sampaikan pak kapolres, pak dandim bahwa ada korban 5 orang yang terluka akibat sabetan senjata tajam, dan saya minta diproses secara hukum," kata Rizieq.

Sebelum insiden terjadi, kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Desa Pegundan memicu ketegangan antara dua kelompok ormas. PWI-LS datang dari berbagai daerah dengan niat membubarkan pengajian yang diisi oleh para habib. Dari video yang beredar, mereka mencoba merangsek ke lokasi pengajian dengan membawa senjata tajam.

Kondisi Korban dan Upaya Penanganan

Insiden tersebut mengakibatkan sedikitnya 5 orang terluka akibat bacokan senjata tajam. Seluruh korban dilarikan ke RS Siaga Medika Pemalang untuk mendapatkan penanganan medis. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai jumlah korban dan penanganan kasus bentrokan tersebut.

Bupati Pemalang Anom Widiyantoro hadir di lokasi bentrokan bersama Dandim 0711/Pemalang Letkol Inf Muhammad Arif dan Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo. Mereka langsung turun tangan memantau situasi dan menenangkan warga agar tidak terjadi bentrokan susulan.

Polemik Nasab Baalawi dan Peran KH. Imaduddin Utsman

Polemik nasab Baalawi yang pertama kali digulirkan oleh KH. Imaduddin Utsman beberapa tahun lalu, telah memicu munculnya gerakan besar hingga terbentuknya ormas PWI LS. PWI LS dikomandoi KH Abbas Billy Yachsy atau dikenal Gus Abbas yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon.

PBNU sendiri sudah mengeluarkan Surat Instruksi Nomor 3975/PB.01/A.II.08.47/99/06/2025 yang menegaskan bahwa PWI LS bukan bagian dari gerakannya. PBNU juga melarang anggotanya untuk bergabung dengan organisasi tersebut karena dinilai akan memicu perpecahan sesama anak bangsa.

KH. Imaduddin Utsman al-Bantani adalah pengasuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum yang berlokasi di Kampung Cempaka Desa Kresek Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Ia memiliki latar belakang pendidikan pesantren yang luas dan telah menghasilkan banyak karya tulisan dalam bahasa Arab dan Indonesia.