Bacaan Injil Katolik Sabtu 26 Juli 2025 Lengkap

Bacaan Injil Katolik Hari Ini, Sabtu 26 Juli 2025
Pada hari Sabtu 26 Juli 2025, umat Katolik merayakan Hari Sabtu Biasa XVI dengan peringatan wajib terhadap Santa Anna dan Santo Yoakim, orang tua dari Santa Perawan Maria. Warna liturgi yang digunakan pada hari ini adalah putih, simbol kebersihan dan kebenaran.
Bacaan liturgi hari ini mencakup beberapa bagian penting yang dapat menjadi bahan renungan untuk memperdalam iman umat Katolik. Berikut adalah rangkuman bacaan tersebut:
Bacaan Pertama: Kitab Sirakh 44:1,10-15
Dalam kitab ini, kita diajak untuk mengingat para leluhur yang telah berjuang dalam iman. Mereka adalah orang-orang yang dihormati karena kesetiaan mereka kepada Tuhan. Keturunan mereka juga tetap setia, sehingga warisan kebajikan mereka tidak pernah hilang. Nama mereka tetap dikenang oleh generasi berikutnya, dan kebijaksanaan mereka diceritakan oleh bangsa-bangsa lain.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 132:11,13-14,17-18
Mazmur ini menyampaikan pesan tentang kecintaan Tuhan terhadap Sion. Ia menjanjikan bahwa keturunan Daud akan diangkat sebagai penguasa, dan Tuhan akan memberikan perlindungan bagi rakyat-Nya. Di sini juga disebutkan bahwa musuh-musuh-Nya akan ditundukkan, sedangkan orang yang dipilih-Nya akan diberi kemuliaan.
Bait Pengantar Injil: Yakobus 1:18
Bait ini mengingatkan kita bahwa Allah telah melahirkan kita melalui sabda kebenaran, sehingga kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya. Ini merupakan pengingat bahwa kehidupan rohani kita berasal dari anugerah Tuhan.
Bacaan Injil: Matius 13:16-17
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar.” Ia menjelaskan bahwa banyak nabi dan orang benar ingin melihat dan mendengar hal-hal yang kini bisa mereka lihat dan dengar. Hal ini menunjukkan betapa istimewanya posisi para murid saat itu.
Renungan Harian Katolik: Berbahagialah Matamu
Perkataan Yesus ini mengajak kita untuk merenungkan makna dari "melihat" dan "mendengar" dalam konteks iman. Tidak hanya melihat dengan mata jasmani, tetapi juga melihat dengan mata iman. Dunia digital saat ini menyediakan banyak informasi, namun sering kali kita terjebak dalam hal-hal yang tidak memiliki makna sejati. Oleh karena itu, kita perlu belajar melihat dunia dengan perspektif iman.
Melihat dengan Mata Iman
Melihat dengan mata iman berarti mampu melihat kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan doa, misa online, atau konten rohani di media sosial, kita bisa semakin dekat dengan Tuhan. Ini juga menjadi cara untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta.
Mendengar Sabda Tuhan di Era Serba Bising
Di tengah kebisingan dunia modern, mendengar sabda Tuhan bukanlah hal mudah. Namun, Yesus mengajak kita untuk mendengarkan-Nya dengan hati yang terbuka. Salah satu caranya adalah dengan membaca Kitab Suci, mengikuti homili secara online, atau mengikuti podcast rohani. Dengan demikian, kita bisa tetap terhubung dengan sabda Tuhan meskipun hidup dalam dunia yang penuh gangguan.
Menghargai Privilege Iman
Yesus mengingatkan bahwa banyak nabi dan orang benar ingin mengalami apa yang para murid alami, tetapi tidak mendapat kesempatan itu. Saat ini, akses terhadap ajaran iman Katolik sangat mudah. Namun, kita perlu sadar bahwa ini adalah anugerah besar yang harus kita hargai. Setiap kali kita membuka Alkitab, menghadiri misa, atau berbagi renungan di media sosial, kita sedang menikmati privilege iman yang luar biasa.
Hidup dalam Syukur dan Kesadaran
Renungan ini mengajak kita untuk hidup dalam syukur setiap hari. Kita diberi mata dan telinga iman untuk mengenal Yesus lebih dalam. Sebagai umat Katolik, kita perlu membangun kebiasaan iman harian, seperti berdoa pagi hari, membatasi waktu layar untuk hal rohani, dan mengisi feed media sosial dengan konten yang membangun.
Refleksi untuk Kita Hari Ini
- Apakah aku sungguh “melihat” Tuhan dalam keseharianku?
- Apa saja yang selama ini menutup telingaku dari sabda Tuhan?
- Bagaimana aku bisa membagikan “privilege iman” kepada orang lain?
Doa Penutup
Tuhan Yesus, terima kasih atas anugerah iman yang Engkau berikan. Ajarlah aku untuk melihat dengan mata iman dan mendengar dengan hati yang terbuka. Semoga di tengah dunia digital ini, aku tetap setia mengikuti-Mu dan mewartakan kasih-Mu. Amin.