Bahaya Suntik Filler, Jangan Terburu-buru!

Apa Itu Suntik Filler?
Suntik filler adalah zat sintetis atau alami yang diberikan melalui suntikan ke area wajah, seperti garis dan lipatan kulit. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mengurangi kerutan, memperbaiki penampilan wajah, serta memberikan kesan lebih penuh pada pipi, bibir, atau daerah lainnya. Suntik filler juga sering digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat dan memperbaiki cekungan di bawah mata.
Beberapa jenis filler terdiri dari bahan alami seperti asam hialuronat, yang merupakan gula alami dalam tubuh manusia. Selain itu, ada juga bahan sintetis seperti poli-L-asam laktat (PLLA) yang bisa terurai secara hayati. Ada juga filler berbasis kalsium hidroksilapatit, yaitu mineral yang menjadi komponen utama tulang. Namun, hanya satu jenis filler yang disetujui FDA yang tidak dapat diserap oleh tubuh, yaitu filler yang mengandung manik-manik polimetilmetakrilat (PMMA) dalam larutan kolagen sapi.
Jenis-Jenis Dermal Filler
Dermal filler memiliki berbagai jenis, masing-masing dengan kelebihan dan kegunaan tertentu. Beberapa contohnya adalah:
- Asam hialuronat: Bahan alami yang ditemukan di dalam tubuh dan umum digunakan untuk mengisi kerutan dan menjaga kelembapan kulit.
- Kalsium hidroksilapatit: Mineral yang biasanya digunakan untuk meningkatkan kepenuhan wajah dan mengencangkan kulit.
- PLLA (Polilaktat): Bahan sintetis yang bekerja dengan merangsang produksi kolagen, sehingga memberikan hasil yang bertahan lebih lama.
- PMMA: Bahan yang tidak bisa diserap tubuh, sehingga memberikan efek permanen namun risikonya lebih tinggi dibanding jenis lainnya.
Manfaat Suntik Filler
Suntik filler sangat populer karena memberikan hasil instan dan waktu pemulihan yang singkat. Manfaat utamanya termasuk:
- Memperbaiki kerutan wajah dan lipatan kulit.
- Meningkatkan kepenuhan pada bibir, pipi, dagu, dan area lainnya.
- Mengoreksi bekas jerawat dan cekungan di bawah mata.
- Memulihkan kehilangan lemak wajah pada pasien HIV.
Risiko dan Komplikasi
Meskipun suntik filler umumnya aman jika dilakukan oleh profesional medis, tetapi ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:
- Reaksi alergi atau infeksi akibat penggunaan produk ilegal.
- Pembengkakan, memar, atau benjolan di area suntikan.
- Nekrosis kulit akibat gangguan aliran darah.
- Kehilangan penglihatan jika filler terkena pembuluh darah di sekitar mata.
- Asimetri wajah atau hasil yang tidak sesuai harapan.
Peringatan Penting
FDA menyarankan agar tidak membeli filler secara online karena banyak produk ilegal yang tidak steril dan berisiko tinggi. Suntik filler harus dilakukan di lingkungan medis yang terpercaya dan oleh ahli bedah plastik yang terlatih. Jika kamu mempertimbangkan prosedur ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter dan memahami segala risiko serta manfaatnya.
Kapan Harus Dilakukan Ulang?
Sebagian besar filler akan terurai seiring waktu, sehingga perlu diulang untuk mempertahankan efeknya. Waktu tahan efek tergantung pada jenis filler dan kondisi individu. Diskusikan dengan dokter tentang frekuensi pengulangan yang diperlukan.
Kesimpulan
Suntik filler adalah pilihan populer untuk mengembalikan kekenyalan dan penampilan wajah. Meski memberikan hasil yang cepat dan efektif, penting untuk memilih produk yang aman dan dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten. Jangan pernah membeli filler secara ilegal atau mencoba prosedur di tempat yang tidak terpercaya. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan prosedur apa pun.