Bangun BLIZER dari Bengkel Kecil, Aditya Tingkatkan UMKM Sepatu Lokal Bersama Shopee

Featured Image

Kiprah Aditya Permana Hidayat dalam Membangun Brand Sepatu Lokal

Di tengah persaingan ketat di dunia fesyen, Aditya Permana Hidayat muncul sebagai sosok muda yang sukses membangun brand sepatu lokal dari nol. Dengan jenama BLIZER, ia menunjukkan bahwa konsistensi dan adaptasi terhadap teknologi bisa menjadi kunci keberhasilan. Cerita Aditya menjadi bagian dari rangkaian "Sukses Berkarya Sebelum 30" yang diadakan oleh Shopee untuk mengangkat perjalanan para pelaku UMKM inspiratif dari berbagai daerah di Indonesia.

BLIZER dibangun oleh Aditya saat usianya masih 24 tahun. Awalnya, brand ini lahir dari bengkel sepatu rumahan milik istrinya. Setelah bergabung dengan Shopee pada pertengahan 2024, BLIZER mengalami perkembangan pesat. "Tujuan saya adalah menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar," ujar Aditya.

Dari awalnya hanya dikelola oleh keluarga, kini BLIZER berhasil mencatatkan lonjakan omzet signifikan dalam hitungan bulan. Proses ini tidak mudah, karena sebelumnya Aditya pernah mencoba membangun brand sepatu sendiri, namun usaha tersebut sempat mati suri.

Inspirasi dari Bengkel Rumahan

Aditya bukan berasal dari keluarga pebisnis dan tidak memiliki latar belakang pendidikan bisnis formal. Namun, setelah menikah pada 2021, ia mulai membantu bengkel sepatu rumahan milik sang istri. Pada pertengahan 2023, bersama istrinya dan orang tua mereka, ia memutuskan untuk memulai kembali dengan nama BLIZER.

Produk pertama yang dirilis adalah sandal mules wanita yang sedang tren, namun respons pasar belum sesuai harapan. Penjualan sepi membuat semangat nyaris padam. Alih-alih menyerah, Aditya melakukan riset pasar lebih dalam dan menemukan peluang di kategori sepatu heels wanita.

Dari sana tercipta ZER NISA, sepatu heels dengan hak 5 cm dan tali slingback pita. Desainnya feminin dan kekinian, namun tetap nyaman dipakai sehari-hari. Produk ini diluncurkan pada November 2024 dan langsung mendapatkan sambutan positif. Penjualannya melonjak tajam di awal 2025 hingga membuat tim produksi kewalahan memenuhi permintaan. Bengkel produksi pun bertambah dari satu menjadi lima.

Lonjakan permintaan dari Shopee juga mendorong BLIZER memperluas kapasitas produksi dan membuka puluhan lapangan kerja baru. "Banyak yang mengakui, produk ZER NISA sangat memahami kebutuhan banyak perempuan Indonesia," kata Aditya.

Bantuan Shopee dalam Memperluas Pasar

Langkah strategis BLIZER untuk bergabung ke Shopee membuahkan hasil nyata. Berkat akses luas ke pasar digital, performa penjualan BLIZER meningkat hingga 90 persen dalam tiga bulan terakhir. Shopee menjadi kanal utama bagi BLIZER untuk memperkenalkan produknya. Bahkan, hingga kini seluruh penjualan BLIZER berasal dari Shopee, satu-satunya platform utama distribusi mereka.

Selain kemudahan penggunaan, Shopee juga membuka akses ke pasar yang lebih luas dan membantu BLIZER menjalankan pemasaran secara lebih efisien. Fitur-fitur interaktif seperti Shopee Live, Shopee Video, dan kampanye Shopee Pilih Lokal turut membantu meningkatkan visibilitas produk di mata konsumen.

Rangkaian kampanye belanja tanggal kembar seperti Big Ramadan Sale menjadi momen penting bagi BLIZER. Dalam kampanye tersebut, mereka mencatat lonjakan transaksi lebih dari 84 persen dibanding hari biasa. Melihat potensi besar dari interaksi langsung, Aditya bahkan berencana membangun studio khusus untuk Shopee Live, agar bisa meningkatkan durasi siaran dan memperkuat loyalitas pelanggan lewat komunikasi dua arah yang lebih rutin.

Konsistensi dan Kesederhanaan Jadi Kunci

Di balik pencapaian yang luar biasa, Aditya tetap rendah hati. Ia tidak menyebut dirinya sebagai pengusaha sukses, tapi sebagai pemuda yang masih terus belajar. Menurutnya, membangun bisnis bukan sekadar tentang keuntungan, melainkan tentang konsistensi, kualitas, dan keberanian untuk memulai.

"Bisnis itu tidak bisa instan. Fokus saja pada kualitas, karena dari situlah kepercayaan terbentuk," ujarnya. Aditya berharap kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi anak muda lain yang ingin memulai usaha. Ia berpesan untuk tidak takut memulai dari kecil, terus belajar, dan selalu serius menjalani prosesnya.