Bendera One Piece Berkibar, Protes Rakyat Muncul

Featured Image

Warga Indonesia Kibarkan Bendera One Piece Jelang HUT ke-80 RI

Di tengah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, banyak warga yang memilih cara unik untuk menunjukkan pendapat mereka. Salah satunya adalah dengan mengibarkan bendera Jolly Roger dari anime One Piece di berbagai tempat. Bendera ini tidak hanya terlihat di atap rumah atau tiang bendera, tetapi juga di truk dan beberapa sudut kota. Bahkan, warga juga menggambar simbol Jolly Roger di jalanan.

Penggunaan bendera ini menjadi tren di media sosial. Banyak orang menyebarkan seruan untuk mengibarkan bendera tersebut. Mereka melihatnya sebagai bentuk protes dan simbol kekecewaan terhadap pemerintah. Menurut sebagian masyarakat, pengibaran bendera ini merupakan cara untuk menyampaikan keluhan tanpa kekerasan.

Simbol Perjuangan Tanpa Kekerasan

Galang, seorang warga, ikut serta dalam aksi ini. Ia mengibarkan bendera One Piece di sepedanya. Ia menjelaskan bahwa tindakannya ini bukan untuk menimbulkan konflik, tetapi sebagai bentuk solidaritas dan perlawanan damai. "Saya tidak takut (memasangnya). Karena ini bukan bendera ormas atau apa, ini sebagai bentuk perjuangan tanpa kekerasan," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa bendera ini menjadi simbol protes agar pemerintah lebih tegas dalam menangani kasus korupsi. Galang berharap pemerintah dapat merampas aset-aset para koruptor demi kesejahteraan rakyat.

Simbol Kekecewaan Warga

Selain Galang, ada juga Maulana, seorang sopir truk yang memasang bendera One Piece saat antre di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Ia mengaku melakukan ini karena kekecewaan akibat antrean panjang selama tiga hari menuju Bali. Ia menilai pemerintah kurang peduli terhadap rakyat kecil.

"Menurut saya ini protes dari rakyat. Karena saya rasa untuk sila kelima sudah tidak ada untuk rakyat kecil," katanya. Ia berharap pemerintah bisa segera mengatasi kemacetan di jalur penyeberangan ke Bali. Selain menghambat logistik, kemacetan ini juga membuat biaya pengiriman meningkat.

Bendera One Piece Bukan Provokasi

Anchy, seorang warga Kendari, Sulawesi Tenggara, juga turut memasang bendera One Piece di akun media sosialnya. Ia menjelaskan bahwa bendera ini bukan bentuk provokasi. Menurutnya, cerita One Piece menggambarkan pemerintah yang sering bertindak semena-mena dan tidak peduli pada rakyat kecil.

Dalam anime tersebut, bajak laut digambarkan sebagai tokoh yang peduli pada kesengsaraan rakyat. Anchy berharap pemerintah saat ini juga bisa seperti itu. "Peduli kesengsaraan pada rakyat, itu juga yang saya harapkan terjadi saat ini," ujarnya.

Konsekuensi Pidana Pengibaran Bendera One Piece

Meski dianggap sebagai bentuk protes, pengibaran bendera One Piece memiliki konsekuensi pidana. Menko Polkam Budi Gunawan menyatakan bahwa hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

"Konsekuensi pidana dari tindakan yang mencederai kehormatan bendera merah putih," kata Budi. Ia menjelaskan bahwa undang-undang tersebut melarang mengibarkan bendera negara di bawah bendera atau lambang lainnya. Hal ini dilakukan untuk melindungi martabat dan simbol negara.

Budi juga menegaskan bahwa pengibaran bendera One Piece bisa mencederai kehormatan Sang Merah Putih. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan tidak melakukan provokasi dengan menyerukan pengibaran bendera selain Merah Putih.

Namun, meskipun demikian, pemerintah tetap mengapresiasi kreativitas warga dalam berekspresi, selama tidak melanggar aturan yang ditetapkan.