BMKG: Hujan Lebih Tinggi, Waspadai Angin dan Gelombang

Featured Image

Prediksi Peningkatan Potensi Hujan di Indonesia dalam Sepekan ke Depan

BMKG telah memprediksi adanya peningkatan potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, yaitu mulai dari 1 hingga 7 Agustus 2025. Kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang kompleks, baik secara global, regional, maupun lokal. Untuk itu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang bisa terjadi di beberapa daerah.

Berdasarkan analisis terkini, fenomena El Nino–Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini berada dalam kondisi netral, sehingga tidak menyebabkan dampak ekstrem terhadap iklim Indonesia. Namun, nilai Southern Oscillation Index (SOI) yang positif (+10.1) turut berkontribusi pada peningkatan suplai uap air ke wilayah Indonesia, terutama di bagian tengah dan timur.

Secara regional, BMKG mengamati bahwa Madden-Julian Oscillation (MJO) mulai aktif di Samudra Hindia barat Sumatra sejak 1–2 Agustus. Fenomena ini bekerja sama dengan gelombang atmosfer lain seperti Kelvin, Rossby Ekuator, dan Low Frequency Wave yang terpantau persisten di beberapa wilayah perairan Indonesia. Kondisi ini meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan secara signifikan di beberapa area berikut:

  • Samudra Hindia barat daya Sumatra
  • Perairan selatan Jawa hingga NTT
  • Selat Makassar
  • Sebagian besar wilayah Indonesia bagian timur
  • Daerah Konvergensi dan Konfluensi

Wilayah dengan Potensi Konvergensi Angin

Fenomena konvergensi atau perlambatan angin yang memicu pertumbuhan awan hujan diprediksi akan terjadi di wilayah berikut:

  • Perairan barat laut Aceh
  • Selat Malaka, Laut Natuna, dan Selat Karimata
  • Wilayah lintas Kalimantan dari timur ke barat
  • Lintas Sulawesi dari Teluk Tomini hingga Selat Makassar
  • Lintas Papua dari wilayah tengah hingga Laut Arafura

Sementara itu, daerah konfluensi atau pertemuan angin terpantau di Laut China Selatan, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Maluku Utara.

Kenaikan Kecepatan Angin Permukaan

BMKG juga mengingatkan masyarakat tentang peningkatan kecepatan angin permukaan yang dapat mencapai lebih dari 25 knot di sejumlah wilayah perairan, termasuk:

  • Laut Andaman
  • Laut China Selatan
  • Laut Filipina
  • Samudra Hindia selatan Jawa hingga barat daya Bengkulu
  • Samudra Pasifik timur Filipina

Kondisi ini berpotensi memicu gelombang tinggi di sekitar wilayah tersebut. Oleh karena itu, pelaku pelayaran dan nelayan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Prakiraan Cuaca 1–3 Agustus 2025

Pada awal Agustus, cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di banyak wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua. Beberapa wilayah yang masuk dalam status peringatan dini siaga untuk hujan lebat meliputi:

  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Bengkulu
  • Sulawesi Barat

Selain itu, potensi angin kencang dapat terjadi di wilayah Maluku dan Papua Selatan.

Prakiraan Cuaca 4–7 Agustus 2025

Memasuki pertengahan pekan, cuaca umumnya cerah berawan hingga hujan ringan. Meski demikian, hujan sedang diperkirakan masih terjadi di beberapa wilayah, antara lain:

  • Sumatera bagian barat dan selatan
  • Banten dan Jawa Tengah
  • Kalimantan bagian utara dan timur
  • Sulawesi Utara hingga Selatan
  • Maluku dan Papua

BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini siaga hujan lebat untuk wilayah:

  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Sulawesi Barat
  • Maluku

Pada periode ini, potensi angin kencang terpantau nihil.

Imbauan BMKG: Tetap Waspada dan Siaga

Dalam menghadapi kompleksitas dinamika atmosfer dan potensi cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Mewaspadai potensi kekeringan dan kebakaran hutan/lahan (karhutla)
  • Menghindari aktivitas di ruang terbuka saat terjadi hujan petir dan angin kencang
  • Menjauhi pohon, bangunan, atau infrastruktur yang rapuh
  • Tetap menjaga hidrasi tubuh dan gunakan pelindung terhadap sinar matahari, khususnya di wilayah yang tengah mengalami musim kemarau
  • Memantau informasi cuaca secara berkala melalui kanal resmi BMKG

Masyarakat juga diingatkan untuk memahami langkah evakuasi darurat jika terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, atau tanah longsor.

Untuk informasi cuaca harian yang lebih spesifik dan akurat, masyarakat dapat mengakses situs web: www.bmkg.go.id, aplikasi: InfoBMKG, dan akun media sosial: @infoBMKG.