Bus Pulau Indah Jaya Terjun ke Sungai, Warga Kesulitan Evakuasi Korban
_Arriva_London_New_Routemaster_(19522859218).jpg/1200px-LT_471_(LTZ_1471)_Arriva_London_New_Routemaster_(19522859218).jpg)
Kecelakaan Bus di Jembatan Putus, Satu Orang Meninggal dan Belasan Luka-Luka
Kecelakaan maut terjadi di wilayah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, pada dini hari. Kejadian tersebut menimpa bus yang melaju dari arah Batu Kajang menuju Banjarmasin. Bus Pulau Indah Jaya terjun ke sungai setelah salah jalur, menyebabkan satu korban meninggal dunia dan sebelas orang lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 02.10 Wita di area jembatan putus Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang. Lokasi kejadian berada di dekat jembatan darurat yang sedang dalam proses perbaikan. Dari keterangan warga setempat, kejadian tersebut terlihat jelas karena rumah mereka berada di ujung jembatan.
Menurut Muliyadi, warga setempat yang tinggal di sekitar lokasi kejadian, saat kejadian terjadi sudah ada penjagaan dari warga. Namun, bus melaju dengan kecepatan tinggi tanpa menunjukkan tanda-tanda pengereman. Rambu-rambu di jalur jembatan darurat telah dipasang, tetapi tampaknya tidak dihiraukan oleh pengemudi.
"Sebenarnya sudah ada warga yang teriak untuk berhenti, tapi bus itu melaju dengan cepat dan tidak melakukan pengereman," ujar Muliyadi. Ia juga menjelaskan bahwa saat kejadian, sebuah truk sedang bersiap menyebrangi jembatan darurat, sehingga jalur menjadi terhalang. Diduga, bus mencoba menghindar dan malah menuju jembatan yang sudah rusak.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pengemudi bus bukanlah sopir utama, melainkan seorang mekanik yang menggantikan sopir yang mengantuk. Mekanik tersebut diduga kurang mengenal medan, terlebih area sekitar kejadian memiliki penerangan dan rambu-rambu yang cukup memadai.
Setelah kejadian, sekitar 12 warga langsung melakukan penyelamatan dan evakuasi para penumpang. Muliyadi termasuk salah satu warga yang terlibat dalam proses evakuasi. "Saya termasuk yang membantu evakuasi, termasuk anak-anak muda ikut melakukan pertolongan. Bahkan ada beberapa yang terluka karena pecahan kaca bus," kata dia.
Evakuasi berlangsung cukup sulit karena minimnya penerangan di area sungai. Warga hanya mengandalkan senter dan penerangan dari handphone. Proses evakuasi memakan waktu hampir setengah jam, dan dalam waktu tersebut satu korban ditemukan meninggal dunia.
Korban yang meninggal duduk di bagian depan bus dan tertindih serta tergenang air. "Ada satu laki-laki yang meninggal, almarhum itu duduk di bagian depan dengan posisi tertindih ditambah sudah tergenangi air. Kita juga tidak tahu di bagian depan ada orang karena posisinya waktu itu penumpang saling bertumpuk," jelas Muliyadi.
Selain itu, satu penumpang perempuan dilaporkan dalam kondisi kritis akibat pendarahan di area wajah. Korban telah dibawa ke RSUD Panglima Sebaya untuk mendapat penanganan lebih lanjut. "Kalau yang luka-luka itu belasan orang, itu disebabkan benturan di kepala, patah tulang tangan dan patah tulang kaki. Ada juga satu penumpang perempuan yang kritis karena pendarahan di area wajah, cuman kita belum tau kabarnya karena langsung dibawa ke RSUD Panglima Sebaya," tambahnya.