Cuan Bisnis Padel: Omzet Rp1 Miliar/Bulan, Balik Modal dalam 1 Tahun

Featured Image

Olahraga Padel Menjadi Tren Baru di Kalangan Masyarakat Urban

Pada beberapa tahun terakhir, olahraga padel mulai menarik perhatian masyarakat kelas menengah atas di Jakarta. Bukan hanya sekadar untuk berolahraga, tetapi juga menjadi sarana membangun jaringan sosial dan bisnis. Kini, banyak orang yang mencari pengalaman baru dengan memainkan padel, baik sebagai hobi maupun sebagai cara untuk bertemu dengan orang-orang baru.

Tidak sedikit pebisnis kelas atas yang sebelumnya lebih akrab dengan golf kini beralih ke padel. Alasannya sederhana: padel lebih cepat dan efisien dalam hal waktu. Sebuah sesi golf bisa memakan waktu 4-5 jam, sementara padel hanya butuh sekitar 2 jam. Selain itu, olahraga ini juga memiliki daya tarik yang kuat dalam hal komunitas dan hubungan antar individu.

Peluang Bisnis Padel di Jakarta

Jodi Akbar, seorang pengusaha yang melihat peluang besar dari tren ini, memutuskan untuk membuka lapangan padel di Cipete, Jakarta Selatan. Nama tempatnya adalah The Padel Room Jakarta. Saat ini, lapangan tersebut masih dalam proses pembangunan, namun Jodi sudah yakin bahwa bisnis ini akan sukses.

"Ketika saya memulai bisnis, saya harus benar-benar menyukai apa yang saya lakukan. Saya harus punya passion. Jika tidak, rasanya tidak enak," ujarnya. Ia juga mengungkapkan bahwa animo masyarakat terhadap padel sangat tinggi, bahkan melibatkan berbagai generasi seperti boomer, millennial, hingga Gen Z.

Jodi melakukan riset sejak 2024 dan melihat bahwa minat terhadap padel tidak hanya terbatas di Jakarta, tetapi juga di daerah lain seperti Surabaya, Makassar, Banyuwangi, Jember, dan Malang. Ini membuatnya yakin bahwa padel bukan hanya olahraga biasa, tapi juga alat untuk membangun relasi dan memperluas jaringan.

Fasilitas Eksklusif dan Lokasi Strategis

The Padel Room Jakarta dirancang dengan fasilitas eksklusif dan lokasi strategis. Lapangan ini berada di samping MRT Cipete, sehingga mudah diakses oleh masyarakat urban. Harga sewa per jam berkisar antara Rp 550.000 hingga Rp 600.000, yang menunjukkan bahwa target pasar bisnis ini memang kelas menengah atas.

Selain itu, Jodi juga merencanakan untuk membangun lima lapangan dalam satu lahan. Lapangan-lapangan ini akan beroperasi selama 18 jam sehari, mulai pukul 06.00 hingga 00.00 WIB. Dengan desain yang menarik dan fasilitas yang memadai, tempat ini ditujukan sebagai pusat nongkrong yang nyaman bagi para pemain.

Desain Lapangan dan Biaya Investasi

Irfan Surijanto, arsitek yang mendesain lapangan padel milik Jodi, menjelaskan bahwa standar lapangan padel harus memenuhi ukuran tertentu. Luas lapangan padel adalah 20x10 meter, dan jika ingin dua lapangan, maka diperlukan ruang tambahan antar lapangan sekitar 3 meter agar pemain dapat bergerak bebas.

Lapangan padel di Jakarta sendiri memiliki berbagai jenis, mulai dari yang fokus pada olahraga hingga yang lebih bersifat komunitas. Setiap jenis lapangan memiliki desain dan konsep yang berbeda, tergantung pada tujuan penggunaannya.

Menurut Irfan, biaya pembangunan lima lapangan padel di The Padel Room Jakarta diperkirakan mencapai Rp 9 miliar. Dengan proyeksi okupansi sebesar 65 persen, modal bisa kembali dalam waktu sekitar 1,1 tahun.

Perkembangan Bisnis Padel di Jakarta

Salah satu contoh bisnis padel yang sukses adalah Smash Padel TB Simatupang. Tempat ini memiliki 7 lapangan dengan jam operasional hingga 20 jam per hari. Harga sewa per jam sebesar Rp 460.000, dan dengan okupansi tinggi hingga 98 persen, omzet bulanan bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar.

Arsyie Akbar, manager Smash Padel TB Simatupang, mengatakan bahwa meskipun olahraga ini masih baru di Jakarta, permintaan terus meningkat. Untuk memenuhi permintaan ini, pihaknya akan membuka dua cabang baru di MT Haryono dan BSD Tangerang Selatan.

Fokus pada Kualitas dan Pelayanan

Meski olahraga padel sedang tren, Smash Padel tetap menjaga kualitas layanan. Semua lapangan dilengkapi dengan kaca, karpet, net, dan lingkungan yang bersih. Tujuannya adalah memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung, baik untuk mempertahankan pelanggan lama maupun menarik pelanggan baru.

Dengan demikian, olahraga padel tidak hanya menjadi aktivitas fisik, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup modern yang menawarkan kesempatan untuk berinteraksi, berkomunitas, dan membangun jaringan bisnis.