Daftar Orang Terkaya Indonesia Akhir Juli 2025: Prajogo Ungguli Bos Tambang, Pendatang Baru Melesat

Featured Image

Peringkat Orang Terkaya di Indonesia Akhir Juli 2025

Prajogo Pangestu, pendiri PT Barito Pacific, kembali memimpin daftar orang terkaya di Indonesia pada akhir Juli 2025. Dengan total kekayaan mencapai 33,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 544 triliun, ia mengungguli pesaingnya, Low Tuck Kwong, yang biasanya menjadi pemimpin dalam daftar tersebut. Nilai kekayaan Prajogo meningkat signifikan dari 26,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 430 triliun pada 1 Juli 2025.

Low Tuck Kwong, bos tambang batu bara PT Bayan Resources, memiliki nilai kekayaan sebesar 27,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 445 triliun pada awal bulan dan turun sedikit menjadi 26,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 433 triliun pada akhir Juli 2025. Meskipun demikian, ia tetap berada di posisi kedua dalam peringkat ini.

Budi Hartono, salah satu pemilik Bank BCA dan pendiri perusahaan rokok Djarum, menempati posisi ketiga dengan total kekayaan sebesar 22 miliar dolar AS atau sekitar Rp 356 triliun pada 1 Juli 2025, kemudian turun sedikit menjadi 21,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 351 triliun pada akhir bulan. Michael Hartono, saudara Budi Hartono, juga masuk dalam daftar dengan nilai kekayaan sebesar 21,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 341 triliun pada awal bulan, dan turun menjadi 20,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 337 triliun pada akhir Juli 2025.

Otto Toto Sugiri, CEO sekaligus pendiri PT DCI Indonesia Tbk, menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam kekayaannya. Pada 1 Juli 2025, nilainya sebesar 6,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 111 triliun, namun naik drastis menjadi 15,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 251 triliun pada akhir bulan. Marina Budiman, salah satu pendiri dan Presiden Komisaris DCI Indonesia, juga mengalami peningkatan yang signifikan, dari 4,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 79 triliun menjadi 11,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 183 triliun.

Sri Prakash Lohia, pendiri perusahaan tekstil dan petrokimia PT Indo-Rama Synthetics dan PT Indorama Corporation, memiliki nilai kekayaan sebesar 8,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 137 triliun pada awal bulan dan sedikit meningkat menjadi 8,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 142 triliun pada akhir Juli 2025. Han Arming Hanafia, salah satu pendiri dan pemilik saham minoritas DCI Indonesia, muncul dalam daftar meskipun tidak termasuk dalam peringkat sepuluh besar pada awal bulan. Pada akhir Juli 2025, nilainya mencapai 7,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 119 triliun.

Tahir Family, pendiri Grup Mayapada yang bergerak di bidang kesehatan, real estate, dan perbankan, memiliki nilai kekayaan sebesar 5,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 95 triliun pada awal bulan, lalu meningkat sedikit menjadi 6,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 101 triliun pada akhir Juli 2025. Agoes Projosasmito, Presiden Komisaris Amman Mineral Indonesia, memiliki nilai kekayaan sebesar 6,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 100 triliun pada 1 Juli 2025, dan sedikit turun menjadi 5,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 94 triliun pada akhir bulan.

Daftar ini mencerminkan dinamika ekonomi dan pasar yang terus berubah, serta pengaruh perusahaan-perusahaan besar terhadap kekayaan para pengusaha di Indonesia. Setiap bulan, peringkat ini bisa berubah berdasarkan fluktuasi pasar dan kinerja bisnis individu.