Deep Learning, Perubahan Metode Belajar Siswa dalam Kurikulum Nasional Baru

Featured Image

Pendekatan Pembelajaran Mendalam dalam Kurikulum Nasional 2025

Pendidikan di Indonesia kini memasuki fase baru dengan penerapan metode pembelajaran mendalam atau deep learning yang secara resmi diterapkan dalam Kurikulum Nasional 2025. Penerapan ini akan mulai berlaku pada tahun ajaran 2025/2026. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Laksmi Dewi, menjelaskan bahwa model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa serta kompetensi mereka secara keseluruhan.

Dewi menyampaikan bahwa konsep deep learning akan disesuaikan dengan kurikulum di masing-masing sekolah, terutama di daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan). Ia menegaskan bahwa metode ini telah melalui penelitian dan diharapkan bisa membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi. Metode ini juga bisa diterapkan dalam Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka.

Empat Pendekatan Utama dalam Deep Learning

Dalam penerapan deep learning, Dewi menyoroti empat pendekatan utama yang akan digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Pertama, strategi mengajar yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sejalan dengan profil lulusan. Fokusnya adalah memberikan pengalaman belajar yang autentik dan nyata, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi.

Kedua, kemitraan pembelajaran menciptakan hubungan dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra profesional. Pendekatan ini menggeser kontrol pembelajaran dari guru semata menjadi kolaborasi bersama. Ketiga, lingkungan pembelajaran mengintegrasikan ruang fisik, virtual, dan budaya belajar untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih mendalam. Ruang-ruang tersebut dirancang fleksibel agar dapat mendukung kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide.

Keempat, pemanfaatan teknologi digital berperan penting sebagai katalisator pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Teknologi ini menjadi sarana untuk membangun pengetahuan yang bermakna bagi siswa.

Pengertian Deep Learning dalam Pembelajaran

Istilah deep learning tidak hanya dikenal dalam dunia teknologi, tetapi juga sebagai pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep secara menyeluruh dan berkelanjutan. Ketua Asosiasi Pengawas Pendidikan Agama dan Keagamaan Seluruh Indonesia, Yun Yun Yunadi, menjelaskan bahwa deep learning bukan sekadar menghafal fakta, tetapi tentang mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Pengawas Pendidikan Agama Islam Kota Jakarta Timur, Wawan Kurniawan, menekankan bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru, melainkan pendekatan pembelajaran. Ia menyebut tiga elemen penting dalam pendekatan ini: kesadaran (mindful), kebermaknaan (meaningful), dan keberlanjutan (durable). Mindful berarti siswa harus sepenuhnya hadir dalam belajar, meaningful memastikan materi relevan dengan kehidupan siswa, dan durable bertujuan agar pengetahuan dan keterampilan yang didapat dapat bertahan lama dan digunakan dalam berbagai situasi.

Tujuan dan Kebijakan Mendikdasmen

Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa deep learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menitikberatkan pada pemahaman materi secara mendalam, sehingga proses belajar tidak hanya fokus pada kuantitas. Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat menegaskan bahwa salah satu tujuan utama deep learning adalah menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

“Atau bagaimana menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Jangan sampai ketika datang ke sekolah, siswa menjadi tidak senang. Untuk itulah sekarang diperkenalkan deep learning, yang antara lain metodenya harus joyfull learning, harus gembira,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Kesimpulan

Penerapan deep learning dalam Kurikulum Nasional 2025 menandai perubahan signifikan dalam pendidikan Indonesia. Dengan fokus pada pemahaman mendalam, kolaborasi, dan penggunaan teknologi, metode ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan kesiapan siswa menghadapi tantangan masa depan. Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan menyenangkan, sistem pendidikan di Indonesia siap bertransformasi menuju standar global.