Empat Siswa Indonesia Berlaga di IOI 2025 Bolivia

Indonesia Kirim Empat Siswa Terbaik ke Olimpiade Informatika Internasional
Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan bakat muda di bidang teknologi informasi. Kali ini, empat siswa terpilih akan mewakili negara dalam ajang bergengsi International Olympiad in Informatics (IOI) ke-37 yang akan digelar di Sucre, Bolivia, pada 27 Juli hingga 3 Agustus 2025. Keempat peserta tersebut adalah hasil dari proses seleksi yang sangat ketat dan berbagai tahapan pembinaan.
Daftar Siswa yang Mewakili Indonesia
Keempat siswa yang akan berlaga di IOI 2025 berasal dari berbagai sekolah ternama di Indonesia. Mereka antara lain:
- Aufan Ahmad Mumtaza dari SMAS Al-Irsyad Satya
- Kelven Nathanael dari SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya
- Hanif Achdan Pietoyo dari SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta
- Nathan Allan dari SMA Kanisius Jakarta
Proses pemilihan para siswa ini dilakukan melalui berbagai tahapan, mulai dari seleksi tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Setelah itu, mereka menjalani pembinaan intensif untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan internasional.
Harapan dari Pihak Terkait
Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta, Mariman Darto, memberikan apresiasi kepada keempat siswa yang berhasil mewakili Indonesia. Ia menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang telah diraih dan berharap mereka dapat memberikan yang terbaik di ajang internasional.
“Selamat kepada adik-adik yang telah terpilih menjadi delegasi Indonesia. Proses sampai bisa mewakili Indonesia di ajang Internasional ini tentu tidak mudah. Selamat berjuang dan raih hasil yang terbaik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puspresnas, Kemendikdasmen, Maria Veronica Irene Herdjiono, juga menyatakan keyakinannya bahwa siswa-siswa ini mampu bersaing dengan peserta dari berbagai negara. Ia menekankan bahwa semua peserta telah melalui proses yang panjang dan penuh tantangan.
“Semua siswa yang terpilih di IOI ini sudah melalui proses yang sangat panjang mulai dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional, hingga tahap pembinaan. Kami yakin adik-adik dapat meraih prestasi yang membanggakan,” kata Irene.
Persiapan dan Antusiasme Peserta
Salah satu peserta, Nathan Allan, mengungkapkan rasa bangga dan antusiasnya untuk mewakili Indonesia di ajang IOI. Ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman selama masa pembinaan dan diskusi dengan teman-temannya.
“Saya bersyukur bisa mendapatkan pengalaman dari pembinaan dan diskusi bersama teman-teman. Lewat hal itu, saya mendapatkan pengetahuan dan pandangan baru untuk menghadapi ajang IOI,” katanya.
Ia berharap dapat membuat cerita yang membanggakan bersama rekan-rekannya di ajang tersebut. Hal serupa juga disampaikan oleh Kelven Nathanael, yang mengaku terinspirasi oleh motivasi dari Mariman Darto.
“Saya terinspirasi kata-kata motivasi dari Bapak Mariman Darto, yaitu harus menargetkan Nobel Prize jika gagal saya masih mendapatkan medali emas,” ucap Kelven.
Tim Pembina dan Target Medali
Keempat siswa akan didampingi oleh tim pembina yang terdiri dari:
- Ammar Fathin Sabili dari Universitas Indonesia sebagai Team Leader
- Joel Gunawan dari Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) sebagai Deputy Leader
Ammar Fathin Sabili optimis bahwa semua siswa memiliki peluang besar untuk membawa pulang medali. Ia berharap mereka dapat meraih medali emas, meskipun target utamanya adalah keseluruhan peserta mendapatkan medali.
“Semoga semua siswa mendapat semua medali. Besar harapannya mereka juga mendapat medali emas,” pungkasnya.
Tantangan di Ajang Internasional
International Olympiad in Informatics (IOI) ke-37 akan diikuti oleh lebih dari 650 peserta dari 98 negara. Perlombaan terdiri dari dua kategori utama, yaitu pemrograman atau coding komputer dan penyelesaian masalah terkait algoritmik. Ajang ini menjadi ajang bergengsi bagi para siswa yang memiliki minat di bidang teknologi dan pemrograman.