Harga Beras Premium-Medium Masih Tinggi di Seluruh Wilayah

Kenaikan Harga Beras dan Komoditas Pangan Lainnya di Seluruh Wilayah
Harga berbagai komoditas pangan di tingkat konsumen tercatat mengalami kenaikan, terutama untuk beras premium dan medium. Hal ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan harga yang melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
Berdasarkan data dari Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada pukul 08.15 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen mencapai Rp16.120 per kilogram secara nasional. Angka ini meningkat sebesar 8,19% dibandingkan HET nasional sebesar Rp14.900 per kilogram. Kenaikan ini terjadi di semua zona, yaitu zona 1 dengan harga Rp15.602 per kilogram, zona 2 senilai Rp16.560 per kilogram, dan zona 3 mencapai Rp18.250 per kilogram. Dibandingkan HET masing-masing zona, harga beras premium masih lebih tinggi.
Sementara itu, harga beras medium juga naik signifikan. Rata-rata nasional mencapai Rp14.465 per kilogram, meningkat 14,92% dari HET sebesar Rp12.500 per kilogram. Di tingkat wilayah, harga beras medium di semua zona melampaui HET. Zona 1 mencapai Rp14.213 per kilogram, zona 2 sebesar Rp14.373 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp16.375 per kilogram.
Selain beras, harga SPHP Bulog juga mengalami kenaikan tipis. Harga rata-rata SPHP di tingkat konsumen menjadi Rp12.585 per kilogram, sedikit lebih tinggi dari HET nasional sebesar Rp12.500 per kilogram. Namun, di tingkat wilayah, harga SPHP tetap berada di bawah HET, yaitu di zona 1 sebesar Rp12.337 per kilogram, zona 2 sebesar Rp12.909 per kilogram, dan zona 3 mencapai Rp13.200 per kilogram.
Harga Minyak Goreng dan Cabai Naik
Selain beras, harga minyak goreng juga mengalami kenaikan. Harga rata-rata minyak goreng kemasan mencapai Rp21.096 per liter, sedangkan minyak goreng curah sebesar Rp17.241 per liter. Untuk Minyakita, harga rata-rata nasional mencapai Rp17.377 per liter, atau naik 10,68% dari HET sebesar Rp15.700 per liter.
Di sisi lain, harga cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp56.390 per kilogram, berada dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) nasional antara Rp40.000–Rp57.000 per kilogram. Sementara itu, harga rata-rata cabai merah keriting mencapai Rp40.602 per kilogram, berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Cabai merah besar memiliki harga rata-rata nasional sebesar Rp37.623 per kilogram.
Harga Bawang dan Protein Hewani
Harga bawang merah di tingkat konsumen mencapai Rp46.392 per kilogram, melebihi HAP nasional sebesar Rp36.500–Rp41.500 per kilogram. Sedangkan bawang putih bonggol mencapai Rp37.936 per kilogram, yang berada di bawah HAP nasional sebesar Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.
Untuk komoditas protein hewani, harga daging ayam ras rata-rata nasional sebesar Rp35.168 per kilogram, masih di bawah HAP nasional sebesar Rp40.000 per kilogram. Telur ayam ras memiliki harga rata-rata nasional sebesar Rp29.172 per kilogram, mendekati batas HAP sebesar Rp30.000 per kilogram.
Daging sapi murni mencapai harga rata-rata nasional sebesar Rp134.584 per kilogram, di bawah HAP nasional sebesar Rp140.000 per kilogram. Sementara itu, daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing sebesar Rp145.000 per kilogram dan Rp109.000 per kilogram.
Harga Ikan, Kedelai, Jagung, Tepung, Gula, dan Garam
Panel Harga Pangan Bapanas juga menunjukkan bahwa harga ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing sebesar Rp42.235 per kilogram, Rp34.102 per kilogram, dan Rp34.178 per kilogram.
Kedelai biji kering impor di tingkat konsumen mencapai Rp10.698 per kilogram, sedangkan jagung pakan tingkat peternak sebesar Rp6.026 per kilogram. Tepung terigu kemasan dan curah masing-masing sebesar Rp12.910 per kilogram dan Rp9.701 per kilogram. Sementara itu, gula konsumsi dan garam konsumsi rata-rata nasional masing-masing sebesar Rp18.300 per kilogram dan Rp11.675 per kilogram.