Hasil Autopsi NSA: Arya Daru Tewas Dibunuh, Polisi: Data Sudah Diserahkan ke Penyelidik

Kematian Diplomat yang Menimbulkan Pertanyaan
Kasus kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), masih menjadi perbincangan masyarakat. Setelah beredar hasil autopsi dari National Security Agency (NSA) yang menyebut bahwa kematiannya bukanlah bunuh diri melainkan pembunuhan, berbagai pihak mulai mempertanyakan kejelasan informasi tersebut.
Polda Metro Jaya mengklaim bahwa informasi tentang hasil autopsi tersebut tidak resmi dan tidak berasal dari kepolisian. Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menegaskan bahwa semua fakta akan dikumpulkan untuk kemudian disimpulkan setelah penyelidikan selesai. Ia juga menyatakan bahwa informasi tersebut akan menjadi bagian dari analisis penyelidikan, meskipun belum dapat dikategorikan sebagai hoaks.
Proses penyelidikan dilakukan dengan pendekatan ilmiah dan melibatkan berbagai ahli dari berbagai disiplin ilmu. Beberapa hasil pemeriksaan sudah diterima oleh penyelidik, namun masih ada yang belum lengkap. Setelah semua data terkumpul, akan diumumkan secara utuh.
Fakta Terbaru Mengenai Kehadiran Arya Daru
Dari rekaman CCTV yang telah disita oleh polisi, diketahui bahwa Arya Daru sempat berada di Rooftop Gedung Kemlu selama 10 jam sebelum ditemukan tak bernyawa. Rekaman tersebut menunjukkan bahwa Arya Daru kembali ke kantor sekitar pukul 21.00 WIB. Sebelumnya, ia sempat berbelanja pakaian di mall dan berkomunikasi dengan istrinya Meta Ayu.
Dalam rekaman CCTV, Arya Daru tampak melihat kondisi sekitar, menaruh tangannya di pembatas dinding, lalu mengangkat bahu dan melihat ke bawah. Ia hanya sebentar berada di rooftop dan kemudian turun kembali. Setelah itu, Arya Daru keluar gedung tanpa membawa tas belanjanya dan langsung naik taksi menuju indekosnya.
Rekaman CCTV juga menunjukkan bahwa Arya Daru membuang kantong plastik hitam di ujung lorong area kosnya. Ia kembali ke kamarnya setelah membuang sampah tersebut. Dari pengamatan tim digital forensik Polri, terdapat 20 titik CCTV yang sedang dianalisis, termasuk lingkungan kos dan lokasi-lokasi yang pernah dikunjungi korban.
Munculnya Spekulasi Mengenai Sosok dalam Kamar
Adapun spekulasi mengenai adanya sosok lain dalam kamar Arya Daru akhirnya terjawab. Awalnya, muncul dugaan bahwa ada hubungan asmara yang terjadi. Bahkan, isu tentang isi plastik hitam yang dibuang Arya Daru menyebutkan adanya alat kontrasepsi dan obat vitalitas pria.
Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi mengatakan jika benar isi plastik tersebut adalah alat kontrasepsi, maka kemungkinan besar ada sosok wanita lain. Hal ini bisa terungkap jika ditemukan jawaban dari penjaga kos ketika istri Arya Daru menelepon. Ito menekankan pentingnya menelusuri isi handphone Arya Daru, termasuk riwayat panggilan masuk dan keluar.
Ito juga menyoroti soal isi plastik hitam yang dibuang oleh Arya Daru. Menurutnya, jika memang ada alat kontrasepsi, hal ini bisa menjadi salah satu motif jika ternyata korban melakukan bunuh diri. Ia juga menduga bahwa ada wanita lain di kamar tersebut jika memang benar ditemukan alat kontrasepsi dan obat kuat.
Pembantahan dari Kompolnas
Namun, hal tersebut dibantah oleh Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiotomo. Menurutnya, tidak ada orang lain yang masuk ke dalam kamar Arya Daru setelah ia pulang. Fakta yang didapatkan menunjukkan bahwa pintu kamar tetap terkunci dari dalam hingga pagi hari.
Selain itu, penyidik tidak menemukan sidik jari atau DNA lain di kamar Arya Daru. Hasil olah TKP juga menunjukkan bahwa semua identik dengan almarhum. Mengenai isi plastik hitam, penyidik hanya menemukan bekas sisa bungkus makanan online yang sempat dimakan sebelum masuk ke kamar. Selain itu, ada struk hasil pembelian dan beberapa barang lain yang ditemukan.