Ini 7 Tanda Otot Inti Kamu Lemah, Pelari!

Featured Image

Tanda-Tanda Otot Core Lemah dan Cara Mengatasinya

Jika kamu rutin berlari tetapi merasa performa tidak meningkat, mudah lelah, atau sering cedera, bisa jadi masalahnya bukan hanya pada sepatu yang kamu gunakan. Bisa jadi otot core kamu lemah. Banyak pelari fokus memperkuat kaki dan paru-paru, tetapi lupa bahwa otot bagian tengah tubuh adalah fondasi utama yang menopang semua gerakan saat berlari.

Otot core yang kuat tidak hanya membuat perut lebih kencang, tetapi juga membantu menjaga postur, stabilitas, dan efisiensi gerakan dari kepala hingga kaki. Jika otot core lemah, tubuh akan mencari "jalan pintas" untuk tetap bergerak, yang biasanya berujung pada gerakan yang tidak efisien atau bahaya. Berikut ini beberapa tanda yang bisa kamu kenali jika otot core kamu butuh perhatian lebih:

1. Ayunan Lengan Terlalu Bebas dan Tidak Terkendali

Saat berlari, ayunan tangan seharusnya ke depan dan belakang, bukan ke samping. Jika ayunan tanganmu mulai menyilang ke tengah tubuh atau terlalu cepat, itu bisa jadi tanda otot core kamu lemah.

Otot core yang lemah membuat tubuh tidak stabil. Akibatnya, kamu mengompensasi dengan ayunan lengan berlebihan untuk mendorong tubuh ke depan. Ini sering disertai rotasi torso yang berlebihan, terutama karena otot oblique (samping perut) kurang kuat.

Untuk solusi, perkuat otot anti rotasi seperti oblique, punggung bawah, dan glute. Salah satu latihan yang direkomendasikan adalah bird dog, karena gerakannya mirip dengan gerakan lari dan membantu menstabilkan tubuh bagian tengah.

2. Sering Merasa Sakit di Punggung Bagian Bawah

Jika kamu sering merasa pegal atau sakit di punggung bagian bawah, terutama setelah lari atau latihan, itu bisa jadi alarm bahwa otot core kamu lemah.

Otot core berfungsi untuk menopang tulang belakang. Jika fungsi ini tidak maksimal, beban langsung dialihkan ke punggung bawah. Akibatnya, punggung nyeri, tidak nyaman, bahkan bisa membuat posturmu makin jelek.

Latihan penguatan core seperti plank dan leg raise bisa bantu meringankan nyeri dan memberikan dukungan ekstra ke tulang belakangmu.

3. Tubuh Bagian Atas Kurang Bertenaga dan Stabil

Pernah merasa kesulitan saat mengangkat beban, melakukan gerakan pull di pull-up bar, atau bahkan sekadar mengangkat galon di rumah? Itu mungkin bukan karena kamu tidak kuat, melainkan karena core kamu tidak stabil.

Otot core penting untuk menopang gerakan tubuh atas. Jika bagian ini lemah, otomatis otot lain seperti bahu atau punggung yang harus bekerja ekstra. Ini bukan hanya membuat performa berkurang, tetapi juga menambah risiko cedera.

Coba latihan yang melibatkan core sekaligus tubuh atas, seperti plank, deadlift, atau squat. Selain memperkuat otot, kamu juga mendapatkan stabilitas yang lebih baik untuk kegiatan sehari-hari.

4. Susah Menjaga Keseimbangan Tubuh Bagian Bawah

Coba berdiri di satu kaki selama beberapa detik. Jika susah, bisa jadi otot core kamu belum cukup kuat.

Keseimbangan tubuh bawah, terutama di panggul dan pinggul, sangat tergantung dari seberapa stabil core kamu. Jika core lemah, kamu akan mudah goyah saat lari, sulit stabil saat latihan lunge atau squat, bahkan rawan cedera.

Supaya keseimbangan makin bagus, kamu bisa latihan side plank, bird dog, dan kombinasi latihan keseimbangan seperti single-leg deadlift.

5. Sering Cedera, Terutama di Punggung, Pinggul, atau Lutut

Otot core yang lemah membuat tubuh mudah cedera, terutama di bagian-bagian vital untuk lari, seperti punggung bawah, pinggul, dan lutut.

Pasalnya, core yang lemah membuat distribusi beban jadi tidak merata. Beban pun jatuh ke sendi atau otot lain yang sebenarnya tidak seharusnya kerja sekeras itu. Maka dari itu, penting sekali punya core yang kuat agar tubuh bisa stabil dan tahan tekanan, baik saat lari jarak jauh maupun latihan intens.

6. Pinggul Terlihat "Jatuh" Setiap Langkah

Perhatikan gaya lari kamu. Apakah setiap kali kaki melangkah, pinggulmu kelihatan miring atau "jatuh" ke salah satu sisi? Itu bisa jadi tanda otot core dan otot pinggul (lateral hip) kamu tidak stabil.

Posisi panggul yang rata penting untuk efisiensi lari. Jika pinggul turun ke salah satu sisi, energi jadi terbuang, dan tubuh harus bekerja dua kali lebih keras untuk menjaga keseimbangan. Ini membuat kamu lebih cepat lelah dan lebih rentan cedera. Latihan seperti standing clamshell bisa membantu memperkuat pinggul dan menjaga posisi panggul tetap stabil saat sedang berlari.

7. Gaya Lari Terlalu Tegak

Saat lari, kamu seharusnya punya sedikit kemiringan ke depan yang datang dari pergelangan kaki, bukan dari pinggang. Jika tubuhmu terlalu tegak, atau malah agak condong ke belakang, itu artinya otot perut (terutama oblique dan abdominal) tidak aktif dengan baik.

Postur seperti ini membuat pusat gravitasi tubuhmu mundur sehingga gerakanmu lebih lambat dan meningkatkan tekanan di lutut dan punggung bawah. Coba latihan seperti marching dengan medicine ball atau kettlebell untuk mengaktifkan otot perut, atau lari di tanjakan untuk melatih kemiringan alami.

Kesimpulan

Latihan core bukan hanya untuk punya perut yang kuat, tetapi juga elemen penting dalam performa lari dan pencegahan cedera. Jika kamu merasakan salah satu atau beberapa tanda di atas, bisa jadi saatnya lebih serius memperkuat otot core. Yuk, mulai latihan dari sekarang agar lari makin mantap dan bebas cedera!