Jawaban Polda Metro: Otopsi Diplomat Menunjukkan Pembunuhan

Penjelasan Polda Metro Jaya Terkait Kematian Diplomat Kemlu
Pihak kepolisian menghadapi berbagai isu dan informasi yang beredar di masyarakat terkait kematian seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, memberikan penjelasan mengenai hal ini.
Dalam sebuah unggahan akun Instagram National Security Agency of Republic Indonesia, disebutkan bahwa ADP meninggal bukan karena bunuh diri, melainkan pembunuhan yang terencana dan sistematis. Hal ini memicu pertanyaan dari para jurnalis yang kemudian mengonfirmasi kepada pihak kepolisian.
Seorang wartawan bertanya kepada Ade Ary mengenai pernyataan tersebut. Ia menanyakan apakah informasi itu benar atau tidak. Ade Ary menjawab dengan menyarankan agar wartawan bertanya langsung kepada pihak yang mengeluarkan rilis tersebut. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa polisi sedang melibatkan para ahli untuk mengungkap penyebab kematian korban.
“Nanti kan hasilnya ada, beberapa hasil sudah ada di tangan penyelidik. Ya beberapa hasil ahli, tapi beberapa belum, nanti setelah lengkap semua akan dijelaskan semuanya,” ujar Ade Ary.
Polda Metro Jaya juga berencana mengundang para ahli yang terlibat dalam penyelidikan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut kepada publik jika semua data telah rampung. Selain itu, mereka meminta masyarakat untuk tetap bijak dalam menggunakan media sosial.
“Ya jadi kami juga berpesan kepada masyarakat, mohon disampaikan ya rekan-rekan media, agar bijak bermedsos,” tambah Ade Ary.
Ia juga menyampaikan bahwa setiap informasi, meski sekecil apa pun, akan menjadi bahan pertimbangan bagi penyelidik untuk melengkapi fakta dalam mengungkap peristiwa ini. Namun, saat ditanya apakah unggahan Instagram tersebut merupakan hoaks atau tidak, Ade Ary tidak menjawab secara langsung.
“Saya tidak bisa menyampaikan atau tidak bisa mengomentari. Yang jelas itu adalah bagian yang akan didalami nanti oleh penyelidik ya. Karena zamannya sudah, medsos sudah seperti itu ya informasi, makanya kami imbau agar bijak bermedsos, hati-hati,” ucap dia.
Ade Ary juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang aktif memberikan informasi. Polisi akan menampung setiap informasi yang beredar di masyarakat sebagai bahan penyelidikan.
“Yang jelas, pedoman dan prinsip-prinsip pengungkapan ini kami tidak boleh lari dari prinsip pengungkapan berbasis ilmiah, scientific crime investigation,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya melibatkan interprofesi berbagai ahli, pengumpulan fakta, dan metode pembuktian yang ketat. Semua proses ini dilakukan dengan sangat hati-hati agar dapat dipertanggungjawabkan.
Fakta-Fakta Terkait Kematian Diplomat Kemlu
Diketahui, diplomat Kemlu berinisial ADP ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepalanya terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.
Dari hasil olah TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban. Selain itu, turut ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian.
Penyidik juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya. Namun, hingga kini polisi masih menyelidiki apakah lakban tersebut dipasang oleh korban sendiri atau oleh orang lain.