Jersey Kandang Liga Inggris 2025/2026: Newcastle dan Arsenal Jadi Sorotan, Ada Manchester United dan Chelsea?

Desain Jersey Kandang Klub Premier League Musim 2025/26
Menjelang dimulainya musim 2025/26, antusiasme para penggemar tidak hanya terpusat pada transfer pemain, tetapi juga pada desain jersey kandang yang baru dirilis oleh 20 klub peserta. Setiap tahun, desain seragam menjadi sorotan dan tren tersendiri di kalangan penggemar sepak bola. Tahun ini, beberapa klub menunjukkan keberanian dalam desain, sementara yang lain lebih memilih menjaga tradisi.
Berikut adalah ulasan lengkap mengenai peringkat seluruh jersey kandang klub Premier League yang telah dirilis, berdasarkan aspek estetika, kreativitas, dan nilai historis.
Peringkat Terbawah
Beberapa klub menduduki posisi terbawah dalam penilaian desain jersey kandang. Burnley, West Ham, dan Brentford dinilai kurang menarik. Burnley di posisi ke-20 menghilangkan elemen lengan biru dari musim lalu, sedangkan West Ham hadir dengan dominasi warna yang lebih minim. Brentford di posisi ke-18 mencoba memberi sentuhan perayaan 100 tahun warna merah-putih, tetapi kurang menonjol dibanding yang lain. Sunderland sebagai klub promosi juga masuk lima terbawah. Desainnya dianggap terlalu terpusat, walau tetap rapi. Di posisi ke-16, Aston Villa tampil standar dengan kombinasi claret dan biru yang klasik.
Peringkat Tengah
Di posisi ke-15, Leeds United tampil sederhana namun menyematkan detail menarik dari ubin terowongan Lowfields, simbol lokal yang cukup unik. Manchester City di posisi 14 mencoba tampil beda dengan motif sash pada jersey kandang, langkah berani yang bisa jadi ikonik jika mereka juara lagi. Di peringkat 13, Brighton mempertahankan garis biru-putih khas mereka tanpa banyak perubahan. Bournemouth di posisi 12 memiliki sponsor emas yang menonjol, tetapi desain keseluruhan kurang menendang. Sedangkan Fulham, peringkat 11, dinilai solid dengan kombinasi putih-hitam yang khas, meski tak luar biasa.
Peringkat 10 Besar
Masuk 10 besar, Tottenham Hotspur duduk di peringkat 10. Walau sederhana, desain mereka kali ini dianggap cocok dengan status sebagai juara Europa League. Wolverhampton Wanderers di peringkat 9 menghadirkan nuansa retro lewat kerah dan lengan bergaris, membawa sentuhan nostalgia. Everton, di peringkat 8, tampil elegan dengan pola ombak yang terinspirasi dari Sungai Mersey – detail lokal yang memperkuat identitas. Manchester United duduk di posisi 7, dengan elemen visual halus seperti titik dan garis yang menggambarkan markah lapangan Old Trafford. Liverpool, meski menjadi klub terakhir yang merilis jersey, langsung masuk peringkat 6 berkat desain klasik nan solid. Warna merah khas dan kesan kuat pada desain menjadikannya salah satu yang paling dipuji.
Peringkat Teratas
Di lima besar, Nottingham Forest (peringkat 5) tampil memikat dengan kembalinya pinstripes dan tambahan emblem berbentuk perisai – nuansa retro yang kuat. Crystal Palace (peringkat 4) dinilai sangat elegan berkat kombinasi warna merah-biru dengan aksen putih yang halus. Chelsea di peringkat 3 menampilkan desain ramping dengan sentuhan grafis arsitektur London, memberikan kesan modern dan lokal sekaligus. Sedangkan Arsenal berada di posisi 2 lewat jersey yang menyisipkan simbol ‘A’ bergaya gotik ke dalam motif kain, penghormatan terhadap sejarah mereka yang memikat banyak penggemar. Di puncak, Newcastle United dinilai berhasil mempertahankan keaslian dengan sentuhan tajam pada motif hitam-putihnya. Desain mereka tak neko-neko, garis hitam-putih klasik tetap dipertahankan, tetapi dengan ujung motif yang lebih tajam dan tegas.
Kesetiaan Newcastle pada identitas klub menjadikannya sebagai yang terbaik dalam hal estetika dan orisinalitas. Setiap musim, desain kit menjadi bagian dari semangat baru untuk para pemain dan pendukung. Desain jersey yang semakin inovatif menjadikan Premier League menarik dari berbagai sisi. Aspek estetika dan simbolisme di luar pertandingan turut menambah warna dalam atmosfer kompetisi di Liga Inggris.