JETOUR X20E Siap Lawan BYD Atto 3 di Pasar Mobil Listrik Indonesia

Mobil Listrik Kecil dari Tiongkok Masuk Pasar Indonesia
Mobil listrik kecil asal Tiongkok kembali menarik perhatian pasar otomotif Tanah Air. Kali ini, Jetour X20E mulai diperkenalkan di Indonesia, meskipun belum secara resmi diluncurkan atau diumumkan harga jualnya. Jetour, merek turunan dari Chery Group, mengenalkan X20E sebagai hatchback listrik berukuran kompak dengan desain yang menarik dan fitur yang cukup lengkap.
Meski belum dijual secara global, termasuk di luar pasar domestik Tiongkok, unit yang diperkenalkan di Indonesia sudah mengusung konfigurasi stir kanan dan soket pengisian daya berstandar CCS2 – menandakan kesiapannya masuk pasar nasional. Secara dimensi, Jetour X20E memiliki panjang sekitar 3,7 meter. Ukuran ini menjadikannya lebih kecil dari BYD Atto 3, namun lebih besar dibanding Wuling Air EV atau VinFast VF3. Dengan desain kotak dan proporsi yang unik, X20E hadir sebagai alternatif menarik di segmen city car listrik.
Desain Imut dengan Sentuhan Modern
X20E tampil mencolok dengan pilihan warna ungu yang atraktif. Desainnya mengusung pendekatan simpel dan modern, tanpa gril depan—ciri khas mobil listrik—serta dilengkapi lampu LED dan lubang angin kecil di bumper bawah untuk pendinginan motor listrik dan kontroler. Dari samping, mobil ini terlihat proporsional meski ada sedikit “nungging” ke arah depan, kemungkinan akibat bobot motor listrik yang ditempatkan di bagian depan. Pelek yang digunakan berukuran 15 inci, masih berupa pelek kaleng yang ditutup dop.
Bagian belakang mobil tampil minimalis tanpa pemanas kaca atau wiper, serta lampu belakang LED non-terhubung. Handle pintu tersembunyi menjadi sentuhan modern yang biasanya ditemui di EV merek Tiongkok. Meski spesifikasi untuk pasar Indonesia belum dirilis, di pasar Tiongkok Jetour X20E ditawarkan dengan dua pilihan baterai:
- 28,5 kWh dengan jarak tempuh 305 km
- 39,3 kWh dengan jarak tempuh hingga 405 km (berdasarkan standar CLTC)
Motor listriknya menghasilkan tenaga 53 hp dan torsi 110 Nm, disalurkan ke roda depan. Angka ini lebih tinggi dari beberapa rival sekelas, termasuk Wuling Air EV.
Interior yang Mengejutkan
Interior Jetour X20E cukup mengejutkan. Meski mungil, ruang kabin terasa lega, terutama di baris kedua. Headroom dan legroom cukup memadai untuk penumpang dewasa. Jok belakang dapat dilipat dengan konfigurasi 60:40, meski tidak sepenuhnya rata. Di baris depan, desain dashboard tergolong sederhana namun fungsional. Layar instrumen digital menampilkan informasi baterai, konsumsi daya, dan mode berkendara. Sistem hiburan sudah mendukung Apple CarPlay dan Android Auto, serta kontrol AC yang bisa diakses baik secara fisik maupun melalui layar sentuh.
Fitur lain yang disematkan antara lain kamera 360 derajat, rem parkir elektrik, auto hold, serta regenerative braking dengan tiga tingkat pengaturan. Bahkan keempat jendela sudah mendukung fungsi auto naik-turun. Sayangnya, setir belum bisa diatur tilt maupun telescopic, dan material interior masih didominasi plastik keras. Namun posisi berkendara dinilai lebih ergonomis dibanding Wuling Bingo EV, terutama untuk pengemudi bertinggi badan di atas 170 cm.
Persiapan Pasar Indonesia
Jetour Indonesia mengaku masih melihat respons pasar sebelum memutuskan peluncuran resmi. Namun dengan spesifikasi yang sudah menyesuaikan kebutuhan pasar Indonesia, termasuk penggunaan bahasa Indonesia pada antarmuka layar, sinyal kehadiran X20E di Tanah Air semakin kuat. Jika diluncurkan, X20E diperkirakan akan bersaing ketat dengan BYD Dolphin atau Wuling Bingo EV. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, harga jualnya diprediksi mulai dari Rp175 juta hingga Rp215 juta.
Jetour X20E tampil sebagai penantang baru di segmen mobil listrik kompak. Desainnya yang atraktif, kabin lega, serta fitur cukup lengkap menjadi nilai jual utama. Jika harga yang ditawarkan kompetitif, bukan tidak mungkin mobil ini akan mencuri perhatian konsumen Indonesia yang mencari EV harian dengan harga terjangkau namun tetap fungsional.